Rabu, 20 April 2011

... Janji Diatas Takdir ...

Selama tiga bulan memiliki fesbuk, saya belajar banyak hal, mengambil hikmah dan berbagi hikmah (insya ALLAH) iya ada banyak hal dari yang aneh, yang lucu, yang ngeselin, yang bikin saya bengong heran koq ada yah manusia yang seperti ini, belum sempet hilang kaget saya ada lagi yang bikin saya bingung, ada yang ngotot, ada yang ngebual, ada yang merayu, hahahah… yang nyenengin juga ada, dan yang paling banyak saya temui dalah adalah perempuan yang patah hati :) duh wahai perempuan segitu lemahkan kita sampai terseok seok, termehek mehek dibuai oleh kaum Adam :)

Iya saking banyaknya sampai saya berpikir, apa iya kita perempuan ini isi otaknya hanya cinta yah? apa iya tidak ada yang jauh lebih penting yang seharusnya kita pikirkan untuk membuat diri lebih baik dan lebih baik lagi dimata ALLAH dan apa iya tidak ada satupun yang bisa membuat kita berarti bagi hamba hamba ALLAH yang lain, apa iya seumur hidup kita hanya cinta yang membuat kita hidup dan bahagia, I dont think so :) terlalu picik lah kalau diumur 25 masih berkata “kenapa kamu pergi meninggalkan saya sayang...” so what gitu loh kalau orang itu mau pergi, kan gitu yah? :)

Guru mengaji saya sering sekali menasehati “De, takdir itu tidak perlu dicari, dia akan datang jika saatnya datang, termasuk jodoh pastinya” artinya tugas kita dibumi ALLAH ini adalah menjalankan takdir bukan mempercepat takdir dan memperlambat takdir, takdir adalah apa aapa yang menjadi ketentuan ALLAH atas kita, jodoh salah satunya, kalau takdirnya tak berjodoh sama si itu, yah mau sampai muntah darah nangis nanah juga tetap aja berpisah, kalau memang jodoh mau benci dan gak mau sama yang itu yah tetap aja nikah … jadi jodoh itu masalah takdir dan bahagia itu bukan HANYA dari jodoh !! berapa orang yang tak bahagia setelah menikah? wak waw !!

“ah elu terlalu rasional De” engga juga menurut saya, meski saya menggunakan hati dan perasaan saya kemudian saya nangis 7 hari 7 malam karena si dia menikah dengan yang lain apa iya kemudian takdir saya berubah? kan tidak kan? dan ada sejuta pelajaran dari patah hati loh, yang salah duanya adalah mengajarkan saya bersyukur “ridho itu bagian dari syukur, jangan sampai kita kehilangan syukur kita atas napas yang diberikan gratis, atas makanan yang tak ada habis habisnya, atas uang yang selalu ada didompet meski tak banyak, atas sahabat yang selalu ada, atas orang tua yang selalu disisi” lalu kita lupa mensyukuri ini hanya karena kekasih kita diambil ALLAH, padahal ALLAH mengambil si dia untuk digantikan dengan yang lebih baik, iya gak sih?

“Dan ALLAH tidak mengambil sesuatu dari hambanya kecuali untuk menggantikannya dengan yang lebih baik” ini janji ALLAH dan ALLAH tidak pernah ingkar janji maka nikmat ALLAH yang mana lagikah yang sanggup kita ingkari … tidak ada !! semua nikmat, semua indah meski luka sekalipun

“Jadi gak boleh dong De kita berjanji untuk sehidup semati?” hehehe… emangnya kita siapa bisa mengatur ALLAH, emang hidup kita yang punya apa? disetiap shalat saya dan shalat kita semua berjanji bahwa “hidup kita, mati kita hanya milik ALLAH“ masih inget kan? atau asal baca gak tahu artinya? :) *galak banget sih De, ampun dah* jadi saudra saudara sekalian (gaya ustadz) ketika saya berjanji akan sehidup semati dengan kekasih saya itu artinya saya sudah menjadikan kekasih saya berhala, menyembah selain ALLAH, berjanji dengan menyamakan ALLAH dengan ciptaanNYA dan dosa yang tak terampuni adalah dosa syirik, dosa menTUHANkan selain ALLAH, masih berani apa saya berjanji begini … padahal saya belum mati saja si dia sudah sibuk menggoda yang lain.

Kemudian ketika saya sibuk mengurusi jodoh, cari lelaki kesana kemari, meminta para sahabat untuk menjodohkan saya dengan sahabatnnya yang lain yang juga ngebet nikah seperti saya, kenapa saya tidak sibuk memperbaiki diri, bukankah ALLAH menjanjikan laki laki yang baik untuk perempuan yang baik, dan ALLAH tidak pernah salah apalagi ketuker :) tugas saya hanya memperbaiki diri, mengejar akhirat maka urusan dunia biarkan ALLAH yang mengatur, rejeki dan jodoh sudah diatur bukan? ikhtiar itu memperbaiki diri dan tawakal itu menyerahkan kepada ALLAH, kan gitu kan yah? *garuk garuk kepala sendiri, gemes*

Jadi sudahlah wahai pemuda, saat ini cukuplah ALLAH menjadi satu satunya yang ada dihati kita, jangan racuni dengan racun racun dunia, ketika dunia menguasai hati maka akhirat akan jauh loh … kan gak mungkin pegangan tangan sama pacar sambil dzikir kan yah? kan gak mungkin melamunkan wajah si tampan sambil memikirkan nama nama indah ALLAH kan yah?

Yok benahi diri … jika ALLAH belum memberikan kita jodoh saat ini, masih ada jutaan jalan menuju roma, ibadah ibadah yang lain menunggu, jadilah pemuda yang cerdas, pemuda yang wajahnya bersinar karena kecintaaannya pada ALLAH, mari… :)

**Sumber : http://rinduku.wordpress.com/2011/02/22/janji-diatas-takdir/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar