Sabtu, 24 Desember 2011

Haruskah Aku bercerai?

Ketika aku tiba di rumah, istriku sedang menyiapkan makan malam. Aku pegang tangannya dan berkata, “Aku ingin cerai.” Dia bertanya dengan lembut, “Mengapa?” Aku tidak menjawab . Inilah yang membuat istriku marah. Aku tidak bisa menyampaikan apa yang sesungguhnya terjadi. Aku sudah jatuh cinta pada wanita lain. Aku sudah tidak mencintai istriku lagi! Hari itu, dia membuat usulan surat cerai dengan beberapa persyaratan. Dia tidak minta harta apapun, dia hanya membutuhkan waktu satu bulan sebelum bercerai. Dalam satu bulan itu kami harus mencoba hidup senormal mungkin. Dia memintaku untuk coba mengingat bagaimana rasanya aku menggendong dia di hari pernikahan kami. Dan dia memintaku untuk menggendongnya selama sebulan penuh, keluar dari ranjang sampai ke pintu depan - setiap pagi sebelum berangkat kerja. Kupikir ini rada tidak normal, namun karena ingin agar perpisahan ini segera beres, aku menyetujui persyaratan aneh ini. Sejak perbincangan mengenai perpisahan itu, aku dan istriku sudah tidak pernah bersentuhan sama sekali. Jadi ketika aku menggendongnya di hari pertama, kami berdua jadi kikuk. Anakku bertepuk tangan gembira di belakang, “Papa mesra sekali dengan mama,” kata anakku. Di hari ke empat aku menggendongnya, aku mulai merasakan ada kedekatan itu kembali. Wanita inilah yang sudah memberikan diri dan hidupnya kepadaku selama sepuluh tahun. Pada hari ke lima dan ke enam rasa kedekatan itu semakin kuat. Tidak terasa sudah hampir sebulan aku menggendong dia, rasanya tidak lagi berat dan tidak membuatku marah lagi. Di hari terakhir dari sebulan yang sudah disepakati, ketika aku menggendongnya, aku hampir tidak bisa melangkah. Aku perhatikan kehidupan pernikahan kami kekurangan keakraban. Aku segera berangkat kekantor dan mampir menemui wanita calon istriku yang baru dan berkata kepadanya, “Aku minta naaf, aku tidak mau menceraikan istriku. Kehidupan pernikahan kami memang pernah membosankan. Ini mungkin karena kami berdua kurang menghargai hal-hal yang penting didalamnya. Jadi bukan karena kami sudah tidak saling mencintai. Sekarang aku sadar, sewaktu aku menggendong istriku di hari pernikahan, aku punya komitmen untuk menggendongnya sampai maut memisahkan kami berdua.” Setelah itu aku segera pulang dan mampir di toko bunga. Sambil tersenyum, aku menulis, “Aku akan tetap menggendongmu setiap pagi sampai maut memisahkan kita. I love you.” Asal kita tidak menyerah, kasih Allah yang mempersatukan pernikahan tidak akan pernah gagal. Pada hari pernikahanku, aku membopong istriku. Mobil pengantin berhenti didepan flat kami yang cuma berkamar satu. Sahabat-sahabatku menyuruhku untuk membopongnya begitu keluar dari mobil. Jadi kubopong ia memasuki rumah kami. Ia kelihatan malu-malu. Aku adalah seorang pengantin pria yang sangat bahagia. Ini adalah kejadian 10 tahun yang lalu. Hari-hari selanjutnya berlalu demikian simpel seperti secangkir air bening. Kami mempunyai seorang anak, saya terjun ke dunia usaha dan berusaha untuk menghasilkan banyak uang. Begitu kemakmuran meningkat, jalinan kasih diantara kami pun semakin surut. Ia adalah pegawai sipil. Setiap pagi kami berangkat kerja bersama-sama dan sampai dirumah juga pada waktu yang bersamaan. Anak kami sedang belajar di luar negeri. Perkawinan kami kelihatan bahagia. Tapi ketenangan hidup berubah dipengaruhi oleh perubahan yang tidak kusangka-sangka. Dew hadir dalam kehidupanku. Waktu itu adalah hari yang cerah. Aku berdiri di balkon dengan Dew yang sedang merangkulku. Hatiku sekali lagi terbenam dalam aliran cintanya. Ini adalah apartment yang kubelikan untuknya. Dewi berkata , "Kamu adalah jenis pria terbaik yang menarik para gadis." Kata-katanya tiba-tiba mengingatkanku pada istriku. Ketika kami baru menikah,istriku pernah berkata, "Pria sepertimu,begitu sukses, akan menjadi sangat menarik bagi para gadis." Berpikir tentang ini, Aku menjadi ragu-ragu. Aku tahu kalo aku telah menghianati istriku. Tapi aku tidak sanggup menghentikannya. Aku melepaskan tangan Dew dan berkata, "Kamu harus pergi membeli beberapa perabot, O.K.?.Aku ada sedikit urusan dikantor" Kelihatan ia jadi tidak senang karena aku telah berjanji menemaninya. Pada saat tersebut, ide perceraian menjadi semakin jelas dipikiranku walaupun kelihatan tidak mungkin. Bagaimanapun,aku merasa sangat sulit untuk membicarakan hal ini pada istriku. Walau bagaimanapun ku jelaskan, ia pasti akan sangat terluka. Sejujurnya,ia adalah seorang istri yang baik. Setiap malam ia sibuk menyiapkan makan malam. Aku duduk santai didepan TV. Makan malam segera tersedia. Lalu kami akan menonton TV sama-sama. Atau aku akan menghidupkan komputer,membayangkan tubuh Dew. Ini adalah hiburan bagiku. Suatu hari aku berbicara dalam guyon, "Seandainya kita bercerai, apa yang akan kau lakukan? " Ia menatap padaku selama beberapa detik tanpa bersuara. Kenyataannya ia percaya bahwa perceraian adalah sesuatu yang sangat jauh dari ia. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana ia akan menghadapi kenyataan jika tahu bahwa aku serius. Ketika istriku mengunjungi kantorku, Dew baru saja keluar dari ruanganku. Hampir seluruh staff menatap istriku dengan mata penuh simpati dan berusaha untuk menyembunyikan segala sesuatu selama berbicara dengan ia. Ia kelihatan sedikit kecurigaan. Ia berusaha tersenyum pada bawahan-bawahanku. Tapi aku membaca ada kelukaan di matanya. Sekali lagi, Dew berkata padaku," He Ning, ceraikan ia, O.K.? Lalu kita akan hidup bersama." Aku mengangguk. Aku tahu aku tidak boleh ragu-ragu lagi. Ketika malam itu istriku menyiapkan makan malam, ku pegang tangannya,"Ada sesuatu yang harus kukatakan" Ia duduk diam dan makan tanpa bersuara. Sekali lagi aku melihat ada luka dimatanya. Tiba-tiba aku tidak tahu harus berkata apa. Tapi ia tahu kalo aku terus berpikir. "Aku ingin bercerai", ku ungkapkan topik ini dengan serius tapi tenang. Ia seperti tidak terpengaruh oleh kata-kataku, tapi ia bertanya secara lembut,"kenapa?" "Aku serius." Aku menghindari pertanyaannya. Jawaban ini membuat ia sangat marah. Ia melemparkan sumpit dan berteriak kepadaku,"Kamu bukan laki-laki!". Pada malam itu, kami sekali saling membisu. Ia sedang menangis. Aku tahu kalau ia ingin tahu apa yang telah terjadi dengan perkawinan kami. Tapi aku tidak bisa memberikan jawaban yang memuaskan sebab hatiku telah dibawa pergi oleh Dew. Dengan perasaan yang amat bersalah, Aku menuliskan surai perceraian dimana istriku memperoleh rumah, mobil dan 30% saham dari perusahaanku. Ia memandangnya sekilas dan mengoyaknya jadi beberapa bagian.. Aku merasakan sakit dalam hati. Wanita yang telah 10 tahun hidup bersamaku sekarang menjadi seorang yang asing dalam hidupku. Tapi aku tidak bisa mengembalikan apa yang telah kuucapkan. Akhirnya ia menangis dengan keras didepanku, dimana hal tersebut tidak pernah kulihat sebelumnya. Bagiku, tangisannya merupakan suatu pembebasan untukku. Ide perceraian telah menghantuiku dalam beberapa minggu ini dan sekarang sungguh-sungguh telah terjadi. Pada larut malam,aku kembali ke rumah setelah menemui klienku. Aku melihat ia sedang menulis sesuatu. Karena capek aku segera ketiduran. Ketika aku terbangun tengah malam aku melihat ia masih menulis. Aku tertidur kembali. Ia menuliskan syarat-syarat dari perceraiannya. Ia tidak menginginkan apapun dariku,tapi aku harus memberikan waktu sebulan sebelum menceraikannya,dan dalam waktu sebulan itu kami harus hidup bersama seperti biasanya. Alasannya sangat sederhana: Anak kami akan segera menyelesaikkan pendidikannya dan liburannya adalah sebulan lagi dan ia tidak ingin anak kami melihat kehancuran rumah tangga kami. Ia menyerahkan persyaratan tersebut dan bertanya," He Ning, apakah kamu masih ingat bagaimana aku memasuki rumah kita ketika pada hari pernikahan kita?" Pertanyaan ini tiba-tiba mengembalikan beberapa kenangan indah kepadaku. Aku mengangguk dan mengiyakan. "Kamu membopongku dilenganmu", katanya, "Jadi aku punya sebuah permintaan, yaitu kamu akan tetap membopongku pada waktu perceraian kita. Dari sekarang sampai akhir bulan ini, setiap pagi kamu harus membopongku keluar dari kamar tidur ke pintu." Aku menerima dengan senyum. Aku tahu ia merindukan beberapa kenangan indah yang telah berlalu dan berharap perkawinannya diakhiri dengan suasana romantis. Aku memberitahukan Dew soal syarat-syarat perceraian dari istriku. Ia tertawa keras dan berpikir itu tidak ada gunanya. "Bagaimanapun trik yang ia lakukan, ia harus menghadapi hasil dari perceraian ini," ia mencemooh. Kata-katanya membuatku merasa tidak enak. Istriku dan aku tidak mengadakan kontak badan lagi sejak kukatakan perceraian itu. Kami saling menganggap orang asing. Jadi ketika aku membopongnya dihari pertama, kami kelihatan salah tingkah. Anak kami menepuk punggung kami,"Wah, papa membopong mama, mesra sekali" Kata-katanya membuatku merasa sakit.. Dari kamar tidur ke ruang duduk, lalu ke pintu, aku berjalan 10 meter dengan ia dalam lenganku. Ia memejamkan mata dan berkata dengan lembut," Mari kita mulai hari ini,jangan memberitahukan pada anak kita." Aku mengangguk, merasa sedikit bimbang.Aku melepaskan ia di pintu. Ia pergi menunggu bus, dan aku pergi ke kantor. Pada hari kedua, bagi kami terasa lebih mudah. Ia merebah di dadaku,kami begitu dekat sampai-sampai aku bisa mencium wangi dibajunya. Aku menyadari bahwa aku telah sangat lama tidak melihat dengan mesra wanita ini. Aku melihat bahwa ia tidak muda lagi, beberapa kerut tampak di wajahnya. Pada hari ketiga, ia berbisik padaku, "Kebun diluar sedang dibongkar, hati-hati kalau kamu lewat sana." Hari keempat,ketika aku membangunkannya,aku merasa kalau kami masih mesra seperti sepasang suami istri dan aku masih membopong kekasihku dilenganku. Bayangan Dew menjadi samar. Pada hari kelima dan enam, ia masih mengingatkan aku beberapa hal, seperti, dimana ia telah menyimpan baju-bajuku yang telah ia setrika, aku harus hati-hati saat memasak,dll. Aku mengangguk. Perasaan kedekatan terasa semakin erat. Aku tidak memberitahu Dew tentang ini. Aku merasa begitu ringan membopongnya.Berharap setiap hari pergi ke kantor bisa membuatku semakin kuat. Aku berkata padanya,"Kelihatannya tidaklah sulit membopongmu sekarang" Ia sedang mencoba pakaiannya, aku sedang menunggu untuk membopongnya keluar. Ia berusaha mencoba beberapa tapi tidak bisa menemukan yang cocok. Lalu ia melihat,"Semua pakaianku kebesaran". Aku tersenyum.Tapi tiba-tiba aku menyadarinya sebab ia semakin kurus itu sebabnya aku bisa membopongnya dengan ringan bukan disebabkan aku semakin kuat. Aku tahu ia mengubur semua kesedihannya dalam hati. Sekali lagi , aku merasakan perasaan sakit Tanpa sadar ku sentuh kepalanya. Anak kami masuk pada saat tersebut. "Pa,sudah waktunya membopong mama keluar" Baginya,melihat papanya sedang membopong mamanya keluar menjadi bagian yang penting. Ia memberikan isyarat agar anak kami mendekatinya dan merangkulnya dengan erat. Aku membalikkan wajah sebab aku takut aku akan berubah pikiran pada detik terakhir. Aku menyanggah ia dilenganku, berjalan dari kamar tidur, melewati ruang duduk ke teras. Tangannya memegangku secara lembut dan alami. Aku menyanggah badannya dengan kuat seperti kami kembali ke hari pernikahan kami. Tapi ia kelihatan agak pucat dan kurus, membuatku sedih. Pada hari terakhir,ketika aku membopongnya dilenganku, aku melangkah dengan berat. Anak kami telah kembali ke sekolah. Ia berkata, "Sesungguhnya aku berharap kamu akan membopongku sampaikita tua". Aku memeluknya dengan kuat dan berkata "Antara kita saling tidak menyadari bahwa kehidupan kita begitu mesra". Aku melompat turun dari mobil tanpa sempat menguncinya. Aku takut keterlambatan akan membuat pikiranku berubah. Aku menaiki tangga. Dew membuka pintu. Aku berkata padanya," Maaf Dew, Aku tidak ingin bercerai. Aku serius". Ia melihat kepadaku, kaget. Ia menyentuh dahiku. "Kamu tidak demam". Kutepiskan tanganya dari dahiku "Maaf, Dew,Aku cuma bisa bilang maaf padamu,Aku tidak ingin bercerai. Kehidupan rumah tanggaku membosankan disebabkan ia dan aku tidak bisa merasakan nilai-nilai dari kehidupan, bukan disebabkan kami tidak saling mencintai lagi. Sekarang aku mengerti sejak aku membopongnya masuk ke rumahku, ia telah melahirkan anakku. Aku akan menjaganya sampai tua. Jadi aku minta maaf padamu" Dew tiba-tiba seperti tersadar. Ia memberikan tamparan keras kepadaku dan menutup pintu dengan kencang dan tangisannya meledak. Aku menuruni tangga dan pergi ke kantor. Dalam perjalanan aku melewati sebuah toko bunga, ku pesan sebuah buket bunga kesayangan istriku. Penjual bertanya apa yang mesti ia tulis dalam kartu ucapan? Aku tersenyum, dan menulis " Aku akan membopongmu setiap pagi sampai kita tua. .
Oleh : fanspage HALALKAN AKU AYAH

Panduan MEMILIH PASANGAN HIDUP

Akibat salah dalam memilih pasangan hidup, banyak pasangan suami istri yang menghadapi kesulitan dan hidupnya malah tidak bahagia, bahkan perceraian dan gonta ganti pasangan menjadi sesuatu yang sudah biasa dilakukan.

Dewasa ini, begitu banyak kasus pertikaian di dalam sebuah keluarga, dari sekedar konflik yang berbentuk pertengkaran mulut sampai dengan penganiayaan fisik bahkan pembunuhan, yang disebabkan oleh kesalahan langkah awal dalam membentuk rumah tangga.

Iklim pergaulan di masyarakat kita yang memang cenderung permisif dan belum Islami, merupakan penyebab utama yang melahirkan pernikahan sebatas dorongan nafsu semata. Tolak ukur pencarian pasangan hidup jarang yang berorientasi pada nilai-nilai agama. Melainkan seringkali hanya sebatas keindahan fisik, melimpahnya materi dan mulianya status di masyarakat, atau bahkan hanya karena sudah terlanjur cinta yang telah menyebabkan mata hati menjadi buta terhadap kebaikan dan keburukan orang yang dicinta.

Apabila pernikahan terjadi hanya lantaran dorongan 'nafsu' semacam itu, maka wajarlah jika banyak pasangan yang bertikai merasa kesulitan menyelesaikan permasalahan rumah tangga mereka secara Islami, lantaran proses pernikahan mereka terjadi begitu saja secara naluriah, tanpa ada landasan nilai-nilai ke-Islaman yang mengawali. Lalu bagaimana mungkin akan kembali kepada Qur’an dan Sunnah, sedangkan mereka dahulunya tidak berangkat dari keduanya? Maka memilih pasangan hidup atas dasar nilai-nilai Islam adalah sikap yang penting, dan berhati-hati dalam memilih pasangan hidup menjadi suatu keharusan bagi kita, camkanlah nasehat Luqman Al Hakim berikut ini:

“Wahai anakku, takutlah terhadap wanita jahat karena dia membuat engkau beruban sebelum masanya. Dan takutlah wanita yang tidak baik karena mereka mengajak kamu kepada yang tidak baik, dan hendaklah kamu berhati-hati mencari yang baik dari mereka.”

Begitu pula untuk Wanita berhati-hatilah dalam mencari pasangan siapa yang harus kita pilih? Islam telah mengajarkan dengan cermat atas dasar apa kita harus memilih pasangan hidup kita:
“Dinikahi wanita atas dasar empat perkara: karena hartanya, karena kecantikannya, karena keturunannya, dan k arena agamanya. Barangsiapa yang memilih agamanya, maka beruntunglah ia.” (HR. al Bukhari dan Muslim)
Maka jelaslah bagi kita bahwa ada empat dasar dalam menentukan siapa yang layak untuk kita pilih menjadi pasangan hidup kita, yakni kekayaan, keelokan, keturunan serta akhlak dan agama. Dan di antara semuanya, maka akhlak dan agama menjadi jaminan kedamaian dan kebahagiaan, sebaliknya pengabaian bahkan pengingkaran terhadap masalah ini akan menyebabkan fitnah dan kerusakan yang besar bagi para pelakunya. Alangkah indahnya memang bila kesemuanya terkumpul pada diri seseorang hamba Allah.

Pilih yang Taqwa, baru yang lain

Yang pertama adalah perihal kekayaan
Hal ini memang utama, bahkan Rasullah saw adalah seorang dermawan yang paling banyak sedekahnya, tetapi pernikahan bukanlah sekedar transaksi perdagangan semata, bahkan Allah mengancam mereka yang menikah semata-mata karena mengharapkan kekayaan dengan kefakiran:
”Barangsiapa yang menikahi wanita karena hartanya, Allah tidak akan menambahkannya kecuali kefakiran..” (HR. Ibnu Hibban).

Yang kedua adalah keelokan
Hal ini juga memang boleh-boleh saja dan menyukai keelokan memang fitrah manusia, bahkan Allah sendiri indah dan menyukai keindahan, tetapi pernikahan pun bukan sekedar kesenangan mata belaka. Sesungguhnya keelokan merupakan karunia Allah kepada hamba-Nya, yang kelak pasti akan diambil-Nya secara perlahan dengan bertambahnya usia sang hamba. Karena memang tidak ada keelokan yang berkekalan di dunia yang fana ini.
“Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, sebab kecantikan itu akan lenyap dan janganlah kamu menikahi mereka karena hartanya, sebab harta itu akan membuat dia sombong. Akan tetapi nikahilah mereka karena agamanya, sebab seorang budak wanita yang hitam dan beragama itu lebih utama.” (HR. Ibnu Majah).

Dan ketiga adalah keturunan,
Demikian pula hal ini juga sesuatu yang utama, tetapi pernikahan pun bukan sekedar kebanggaan silsilah yang justru bias membawa kepada penyakit ‘ashobiyah’. Bahkan Allah mengancam mereka yang menikahi seseorang hanya untuk mengejar keturunan, dengan memberikan kerendahan bukan kemuliaan.
“Barangsiapa yang menikahi wanita karena keturunannya, Allah tidak akan menambahkan kecuali kerendahan…” (HR. Ibnu Hibban)

Terakhir yang keempat adalah akhlak dan agama,
Inilah faktor yang paling utama, yang tidak boleh tidak, harus ada pada calon pasangan hidup kita. Semakin baik akhlak dan agama seseorang, maka seakan-akan semakin jelaslah kebahagiaan sebuah rumah tangga telah terbentang dihadapan kita. Akhlak dan agama disini bukanlah sebatas ilmu dan retorika atau banyaknya hapalan di kepala, melainkan mencakup ucapan dan perbuatan sebagai cerminan dari hati seseorang yang telah melekat dalam kepribadiannya, dan inilah TAQWA yang sebenarnya!.

Betapa beruntungnya menikah dengan hamba yang bertaqwa, karena ia pandai menghormati pasangan hidupnya dan sangat berhati-hati dari menzhaliminya, sebagaimana jawaban Hasan bin Ali ketika ada seseorang yang bertanya. “Aku mempunyai anak gadis, menurutmu kepada siapa aku harus menikahkannya?” Maka Hasan menjawab.” Nikahkanlah ia dengan lelaki yang bertaqwa kepada Allah. Jika lelaki itu mencintainya, maka ia akan menghormatinya, dan jika marah maka ia tidak akan menzhaliminya.

Dan sebaliknya penolakan terhadap lelaki atau wanita yang bertaqwa, bagaikan menolak kebaikan dan menggantinya dengan kerusakan. Simaklah kedua hadits berikut ini:
“Jika datang seorang laki-laki kepadamu (untuk melamar), sedang kau tahu ia baik akhlak dan agamanya lalu kau tolak, maka jadilah fitnah buatmu dan kerusakan yang besar,” (HR. Ibnu Majah)
“Apabila telah datang kepadamu seorang wanita yang agama dan akhlaknya baik maka nikahilah dia. Jika engkau menikahi wanita bukan atas dasar agama dan akhlak, maka wanita itu akan menjadi fitnah dan menimbulkan kerusakan luas.” (HR. At Tirmidzi).
Akhirnya pernikahan yang ideal sesungguhnya merupakan keseimbangan dari semua faktor tersebut, dengan akhlak dan agama sebagai parameter yang paling penting, karena itu dalam memilih pasangan hidup, jangan sampai niatan kita hanya sekedar mencari kecantikan atau keturunan atau harta saja dengan meninggalkan kriteria taqwa, sehingga tidak ada keberkahan yang akan kita dapatkan dalam rumah tangga kita kelak.
“Barangsiapa yang menikahi wanita karena hartanya, Allah tidak akan menambahkannya kecuali kafakiran. Barangsiapa yang mengawini wanita karena untuk memejamkan pandangannya, menjaga kemaluannya serta menjalin tali persaudaraan, niscaya Allah memberkahinya.” (HR. Ibnu Hibban).By.M.I

Menerima Apa Adanya

"Cowokmu itu kan tukang mabok ,kok kamu mau sih sama dia?
Aku mencintainya , aku mau menerima dia apa adanya"

"Cowokmu kan punya masa lalu kelam, dan sampai sekarnag tidak ada tanda-tanda perubahan yang berarti darinya, kok kamu mau aja sih?
Biarin, yang penting aku cinta.. aku bakal nerima diia apa adanya.

Bla..Bla.. Bla... segala bentuk kejelekan-kejelekan lain yang jika kita memakai otak orang waras pasti tidak akan meliriknya apalagi memilihnya, lHo kok? Iya.. orang kalo gak lagi kasmaran kan otaknya waras karena mampu berfikir logis, lain halnya dengan orang yang lagi kasamaran, karena hatinya udah di penuhi virus cinta otaknya jadi gak berfungsi normal, karena otaknya berada di bawah aba-aba cinta, cinta nyuruh apaan juga dia nurut aja, cinta melakukan kesalahan juga di anggap bener aja, bener kan??? Hayoo yang udah pernah kejangkit virus itu pasti ngerasa ^_^ uPSsss,, Cinta apa nafsu nieh??
Orang yang otaknya waras alias tidak sedang jatuh cinta pasti bisa berfikir logis, orang yang punya tabiat jelek tentu saja tidak pantas untuk dipilih, itu baru dari segi penilaian masyarakat, apa lagi kalo udah di nilai pake pertimbangan Islam, pasti lebih jauh lagi pembahasannya.

Begini ya kawan, memang benar katanya jodoh itu telah Allah tulis di Lauh Mahfuz, Namun kita sebagai manusia tetap wajib berusaha melakukan yang terbaik dan memilih yang terbaik bukan?? soal hasil mah terserah Allah saja yang penting kita gak pasrah pada keadaan. Inget lho.. Usaha kita itu pasti bakal di itung sama Allah, kalo usahanya baik pasti di balas kebaikan, sedangkan jika usahanya malah lewat jalan kemaksiatan, udah pasti bakal di balas adzab yang pedih, Na'udzubillah.

Nah.. Ingat Nasihat Rasulullah yang menyuruh kita memilih pendamping yang baik agamanya agar kita BERUNTUNG. Nah.. Kalo kita mau beruntung katanya ukhty, Jadi kalo kia milih pendamping yang di luar dari pesan Rasulullah itu kemungkinan besar kita bakal menjadi manusia yang merugi,mau?? "Mau aja wong saya cinta ,saya mau menerima dia apa adanya". Hadeuuuh... Nie anak susah bener di ingetinnya ^_^
Iya deh.. Kalo CiNTA sudah melekat Maksiat memang terasa coklat, Penasihat di anggap tukang menghujat.

Kalo sekarang hatimu telah memutuskan untuk menerima lelaki pilihanmu apa adanya, kamu juga harus mempersiapkan hatimu untuk hal terburuk ketika kamu telah menikahinya. Bukan hanya sampai disitu.. Kamu juga harus siap mempertanggung jawabkan semuanya di hadapan Allah Ta'ala kelak, dari mulai proses kamu mengenalnya, mendekatinya, menjalin asmara dengannya, dan akhirnya menjatuhkan pilihan kepadanya.
Jika setelah menikah dia melukai dan mengecewakanmu dengan semua sifat jeleknya yang dulu kamu terima apa adanya ketika memutuskan menerima dia sebagai kepala keluarga, kamu tidak pantas untuk mengeluh, tidak pantas untuk menangis, bahkan TIDAK PANTAS menyalahkan Allah..
Allah sudah memperingatkan Jika kau ingin medapatkan yang baik maka jadilah yang baik. karena yang baik hanya untuk yang baik.
Rasulullah pun telah berpesan, jika kamu ingin beruntung pilihlah yang baik agamanya. Tapi kamu tetap kekeuh dengan pilihanmu, ya silahkan.. Itu pilihan kamu sendiri.


Katakanlah : "Wahai manusia sesungguhnya telah datang kebenaran Al-Qur'an dari Tuhanmu. Maka barangsiapa yang mendapat petunjuk, maka sesungguhnya (Allah) memberi petunjuk untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa yang tersesat, maka sesungguhnya ia hanya menyesatkan dirinya sendiri, dan Aku bukan penjaga atas dirimu". (QS.10:18).

Hidup itu Pilihan, Pilihlah yang Terbaik.

Created by : Ameera 'Afya' Nurjannah

JODOH Antara TAKDIR dan PILIHAN

Pernahkah kita bertanya jodoh itu takdir yang sudah di gariskan ??? atau Pilihan??

Jika jodoh itu takdir, kenapa Rasulullah menyuruh kita memilih? Namun jika jodoh itu pilihan, kenapa kita tidak dapat bersatu dengan orang yang kita pilih jika takdir tidak menggariskan??
Serumit itukah masalah jodoh jika terus di pertanyakan??

Katanya jodoh adalah seseorang yang sudah tertulis namanya di Lauh Mahfuz jauh sebelum kita di ciptakan yang akan di takdirkan menjadi pendamping hidup kita.

Tapi ada juga yang bilang bahwa jodoh itu bisa berubah seiring perubahan yang terjadi pada akhlak kita.

Seperti halnya rizki yang sudah di tuliskan di Lauh Mahfuz sana, jodoh juga harus di usahakan dengan ikhtiar dan do'a ,di cari dengan jalan halal. Karena seperti halnya rizki yang harus kita cari dengan pekerjaan halal agar rizki yang kita dapat itu membawa keberkahan untuk hidup kita, begitu pula jodoh.. Jika ingin beruntung dan bahagia.

sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Perempuan itu dinikahi karena empat faktor yaitu agama, martabat, harta dan kecantikannya. Pilihlah perempuan yang baik agamanya. Jika tidak, niscaya engkau akan menjadi orang yang merugi” (HR Bukhari dan Muslim).

Begitupun kita sebagai wanita, ketika kita hendak menerima atau memilih calon suami. Kita pun harus melihat agamanya ( ketaqwaannya) , agar dia bisa membimbing kita dan menjadi imam yang baik . Lalu bagaimana dengan mereka yang bercerai? Katanya itu berarti jodoh mereka telah habis.

Dari sini aku mulai berfikir, otakku berputar mencari jawaban. Karena semakin kita mempertanyakan rahasia Allah. Hanya kan membuat kita semakin bingung.
Kesimpulan itu adalah:

Kita tetap di wajibkan "MEMILIH" karena Rasulullah menyuruh kita memilih kalau kita mau bahagia dan beruntung. dengan kriteria utama yang baik agamanya tentunya. Masalah dia berjodoh atau tidak dengan kita biarkan takdir yang memainkan peranannya. Tugas kita hanya berdo'a memohon yang terbaik dan berusaha melakukan yang baik sesuai pesan Rasulullah.

Rasulullah telah memberi petunjuk dan nasihat memilih pasangan hidup kepada kita. Jika setelah tahu kita tetap memilih yang berlawanan karena mengedepankan nafsu dan ego saja. Itu berarti kita telah memilih sendiri jalan hidup kita yang berlawanan dengan apa yang sudah Rasulullah anjurkan. Jadi jangan salahkan takdir, jangan salahkan Allah jika kamu terjebak ke dalam jalan kerugian. Karena kamu sendiri yang memilih.

Bukankah Allah sudah memperingatkan.. Rasulullah pun sudah berpesan. Kita sendiri yang menentukan pilihan, walaupun hasil akhirnya tetap ada di tangan Tuhan, apakah mempersatukan dengan orang pilihan kita meskipun kita salah jalan , atau justru menggagalkan.

Jika Allah menyatukan jangan berbangga dan merasa benar dulu, belum tentu Allah meridhai pilihan kita tadi bukan? Karena Allah hanya akan meridhai yang baik-baik saja. Tapi karena kasih-Nya, Dia mengabulkan apa yang kita usahakan, Dia mengizinkan semua itu terjadi, namun aku yakin di balik kehendak-Nya tadi, Allah pasti berkata..

"Inikah maumu? Inikah yang membuatmu bahagia? Inikah yang kau pilih? maka Aku izinkan semua maumu ini terjadi.. Namun kau juga harus mempertanggung jawabkan semua ini di akhirat nanti"
Di dunia Allah masih menyayangi semua hamba-Nya. baik itu yang bertaqwa maupun yang durhaka... Semua mempunyai hak yang sama. Tapi di akhirat? Jangan harap... Allah hanya kan mencintai hamba-Nya yang bertaqwa di dunia bukan yang selalu mendurhakai-Nya.

Jangan selalu menyalahkan takdir ,apalagi menyalahkan Allah. Karena pada dasarnya kita punya bagian besar dalam menentukan jalan hidup kita. Bukankah kita sendiri yang memilih menjadi orang baik atau menjadi orang jahat? menjadi orang Jujur atau pendusta? menjadi oarng bertaqwa atau durhaka?

Jadi sekarang mau pilih mana?
Pilihan Rasulullah? atau Pilihan nafsu kita?
Beruntung atau merugi?
Ta'aruf atau pacaran?
Menyerah pada nasib atau berusaha memperbaiki nasib?
Menyerah pada cinta atau menyerahkan cinta ada-Nya?

Jangan selalu menjadi manusia yang pandai menyalahkan orang lain atas hal buruk yang terjadi dalam hidup kita , apalagi sampai menyalahkan Allah. Kita semua di anugerahi akal untuk berfikir, untuk menimbang apa saja kemashlahatan dan kemudharatan yang akan kita tanggung ketika kita hendak memilih atau melangakah.

So.. Awali dengan cara Islam, jalani dengan aturan Islam .. Semoga kita mendapat akhir yang tentram. So.. Jodoh RAHASIA ALLAH. Kita sebagai hamba hanya bisa mengikuti petunjuk-petunjuk-Nya agar bisa mencapai puncak keberuntungan. Ikhtiar dan do'a janganlah lupa .. dan tetap menjadikan pesan Rasulullah sebagai kriteria utama memilih dan menerima calon pendamping kita. Karena kehidupan tidak akan berakhir hanya di dunia. Ada kehidupan setelah ini yang lebih abadi, dan apa yang kita kerjakan di dunia inilah iyang menjdi penentu kebahagiaan kita di akhirat kelak.
Wallahu'alam Bi Shawab.

Written by : Ameera 'Afya' Nurjannah.

Jodohku tak Seperti Harapanku

Siapa yang tidak ingin memiliki pasangan hidup yang sholeh atau sholehah? Siapa yang tidak ingin memiliki pendamping yang berakhlak baik? Seburuk apapun diri kita, pastinya kita ingin pasanganan hidup yang baik. Tetapi tidak setiap orang mendapati kenyataan ini dalam kehidupan.

Ada yang suaminya sungguh baik, tetapi istrinya galak, matre dan tukang gosip. Ada yang istrinya sholehah, tapi suaminya tukang mabuk, suka judi dan bersikap kasar. Atas fenomena ini, mungkin banyak yang bertanya-tanya, kok kesannya jadi nggak adil ya? Orang baik-baik, tapi dapet jodohnya begitu?

Memang jadi sulit dijelaskan. Tetapi jika ingin dipahami, inilah ujian Allah. Sesungguhnya Allah berkehendak membuka ladang amal yang seluas-luasnya bagi diri kita, lewat tingkah polah pasangan hidup kita, yang jauh dari harapan. Alhamdulillah, tidak usah cari jauh-jauh, ladang amal ada di depan mata. Karena pernikahan memang ladang amal soleh. Bagi wanitanya, pun bagi laki-lakinya. Maka bagi yang “tidak beruntung” dengan pasangan hidup yang tidak sholeh atau sholehah, mudah-mudahan tetap dapat memberi pelayanan yang terbaik bagi pasangannya, dengan harapan semoga mendapat ridho Allah dan semoga kelak mendapat derajat yang tinggi di sisi-Nya.

Jika kita merasa tidak beruntung terhadap pasangan hidup kita, mari mengevaluasi diri. Apa sesungguhnya niat kita ketika hendak menikah? Mudah-mudahan, jawaban dari pertanyaan itu, dapat memperbaiki mood kita yang buruk karena pasangan hidup tidak sesuai harapan.

Jika benar kita meniatkan pernikahan sebagai ibadah atau sarana pengabdian kita kepada Sang Khalik, maka semestinya pelayanan kita terhadap pasangan hidup kita, tidak ada embel-embelnya. Artinya, mau dia bertingkah seperti apapun tidak jadi masalah, karena pasangan hidup hanya sarana untuk mengabdi kepada Allah. Fokus dan tujuan kita adalah Allah. Jika ternyata pasangan hidup kita adalah pribadi yang sholeh/ah, maka itu adalah bonus.

Jika kita merasa tidak beruntung terhadap pasangan hidup kita, sebelum berputus asa, mungkin ada baiknya kita merenung kembali. Tidakkah kita terlalu meninggikan kriteria bagi pasangan hidup kita? Sikap berharap secara berlebihan terhadap pasangan hidup, berpotensi menyebabkan rumah tangga tidak berjalan dengan baik. Karena pola pikir yang tertanam dalam diri kita adalah menerima kebaikan, bukan keinginan untuk saling mengisi dan memperbaiki satu sama lain.

Semakin tinggi standard yang kita tetapkan, maka akan semakin besar potensi kita untuk kecewa. Karena semakin tinggi standard, semakin terlihat jelas jika terjadi hal-hal yang melenceng dari standard.

Memiliki harapan tinggi boleh-boleh saja. Tapi, sebelum kita bermimpi mendapatkan suami seperti Rasulullah, lebih baik kita berkaca diri, sudahkah kita seperti Ibunda Khadijah r.ha? Sebelum berharap memiliki istri seperti Fatimah Az-Zahra r.ha, lebih baik kita bercermin, sudahkah kita seperti Ali bin Abi Thalib r.a?

Jadi, berprasangka baiklah kepada Allah, kemudian berserah diri. Jangan mendikte Allah tentang jodoh kita. Percaya, bahwa Allah memberi kita yang terbaik sesuai dengan penilaian Allah terhadap diri kita. Yakin, Allah tahu yang paling cocok untuk diri kita. Kemudian berserah diri dan bersabar dengan jodoh pilihan dari Allah. Insya Allah, ini akan lebih menenangkan batin dan membuka pintu keikhlasan.

" Pilihan Allah mungkin tak seindah inginmu, tapi itulah pilihan-Nya. Mungkin kebaikan itu tidak teletak pada orang yang kau pilih melainkan pada jalan yang kau pilih dengan tidak Pacaran, atau mungkin kebaikan itu ada pada keikhlasan kita menerima segala ketentuan-Nya dan selalu berprasangka baik pada-Nya"
Ilovislam.com

Jumat, 16 Desember 2011

Yim Jae Bum - 사랑 (Love)

사랑 그 사랑 때문에
sarang geu sarang ttemune
그 사람 때문에
geu saram ttemune
내가 지금껏 살아서
nega jigeumkkot saraso
오늘 오늘이 지나서
oneul oneuri jinaso
그 사람 다시 볼수 없게되면
geu saram dasi bolsu opgedwemyon
다시 볼 수 없게되면 어쩌죠
dasi bol su opgedwemyon ojjojyo
그 많은 인연에 왜 하필 우리 만나서
geu maneun inyone we hapil uri mannaso
사랑하고 그대 먼저 떠나요
saranghago geude monjo ttonayo
우리가 만들고 우리가 함께한 시절
uriga mandeulgo uriga hamkkehan sijol
잊진 못할거야
itjin mot-halgoya
늘 곁에서 함께 하잖말도
neul gyoteso hamkke hajanmaldo
내 목숨처럼 한 그 약속도
ne moksumchorom han geu yaksokdo
해줄 수 없어서 난 지킬 수 없어서
haejul su obsoso nan jikil su obsoso
미안하단 말도 해줄 수 없을 것 같다
mianhadan maldo hejul su obseul got gatda

사랑 그 사랑 때문에
sarang geu sarang ttemune
그 사람 때문에
geu saram ttemune
내가 지금껏 살아서
nega jigeumkkot saraso
오늘 오늘이 지나서
oneul oneuri jinaso
그 사람 다신 볼수 없게되면
geu saram dasin bolsu opgedwemyon
다시 볼 수 없게되면 어쩌죠
dasi bol su opgedwemyon ojjojyo
늘 곁에서 함께 하잖말도
neul gyoteso hamkke hajanmaldo
내 목숨처럼 한 그 약속도
ne moksumchorom han geu yaksokdo
해줄 수 없어서 난 지킬 수 없어서
hejul su obsoso nan jikil su obsoso
미안하단 말도 해줄 수 없을것 같다
mianhadan maldo hejul su obseulgot gatda

사랑 그 사랑 때문에
sarang geu sarang ttemune
그 사람 때문에
geu saram ttemune
내가 지끔껏 살아서
nega jikkeumkkot saraso
오늘 오늘이 지나서
oneul oneuri jinaso
그 사람 다신 볼수 없게되면
geu saram dasin bolsu opgedwemyon
다시 볼수 없게 되면 그때
dasi bolsu opge dwemyon geutte
그대가 멀리 떠나기 전에
geudega molli ttonagi jone
조금 더 그댈 마주보며
jogeum do geudel majubomyo
사랑을 말할 걸
sarangeul malhal gol

그대 그 사랑 때문에
geude geu sarang ttemune
그 사람 때문에
geu saram ttemune
그 사랑 때문에 울죠
geu sarang ttemune uljyo
그대만 알아요
geudeman arayo
내 사랑 결코 바보같진 않아
ne sarang gyolko babogatjin ana
결코 바보 같진 않아 그대여
gyolko babo gatjin ana geudeyo



English Translation:

Love,
Because of that love,
Because of that person,
I have lived until now.

Today,
Once today has passed,
If I never see that person again,
If I never see that person again,
What am I supposed to do?

Of all so many destined ones,
Why must the two of us have to meet?
We love
Then, we part ways after
The time we created
And spent together,
I can’t forget

I said that we would be together;
that I`ll be right by you,
I made such promises that I held
onto as dear as my life
But I can’t do these things;
It’s impossible for me to do them.
To say that I am sorry,
Is something I can’t even seem to do.

Love,
Because of that love,
Because of that person,
I have lived until now.

Today,
Once today has passed,
If I never see that person again,
If I never see that person again,
What am I supposed to do?

I said that we would be together;
that I`ll be right by you,
I made such promises that I held
onto as dear as my life
But I can’t do these things;
It’s impossible for me to do them.
To say that I am sorry,
Is something I can’t even seem to do.

Love,
Because of that love,
Because of that person,
I have lived until now.

Today,
Once today has passed,
If I never see that person again,
If I never see that person again,
Then…..

Before you go to somewhere far away,
I want to look at you for a little longer,
And tell you about my love

You..
Because of that love,
Because of that person,
Because of that love,
I cry.

Only you know,
That my love is never foolish
It’s never foolish, my dea

Selasa, 06 Desember 2011

Tazakka - Mewangi Bunga

Dunia indah di ciptakan menawan hati
Kadang menggoda
Jelita di pandang terasa harum
Semerbak mewangi bunga dunia

Mencinta tiada akhirnya
Merindu menjadi pilu
Mendamba entah pastinya
Terlena hampa sembilu

Wahai diri berapa lama lagi
Kau terus begini
Terus menghianati

Kapankah lagi
Engkau khan kembali
Berserah diri
Setulus sepenuh hati

Tundukan pandangan mata dan hatiku
Dari gemerlap dunia yang palsu memperdaya jiwa
Ku memohon kepadamu Yaa Rabbi
Selamatkanlah duniaku dan akhiratku yang pasti

Ampuni dosa khilafku
Dimasa laluku kini dan nanti

Tazakka = Doa

Alloh kuatkan imanku
Dalam kehidupan ini
Penuh tantangan dan jua rintangan
Mudahkanlah tempuhi jalanku
Sesekali terjebak dalam naungan dosa
Terasa hilang jiwaku

Alloh kutahu cintamu
Kau berikan nikmat melimpah
Setiap saat tiada terputus
Namunku jarang mensyukuri
Kusadari semua nafsu telah menipu
Hingga kulupakan cinta-Mu

Ya Alloh dunia menipuku
Indahnya paling mata
Terjebak aku dalam pesonanya
Hilangkan syukurku pada-Mu

Ya Alloh tuhaku ampuilah dosaku
Agar lurus jalanku ini

Alloh betapa indahnya
Bila hidup dalam petunjuk-Mu
Ya Alloh tuhanku ampunkan dosaku
Agar lurus jalanku ini

Alloh betapa indahnya
Bila hidup dalam petunjuk-Mu
Namun kusadari betapa beratnya
Untuk mendapatkan semua itu
Kutiada daya tanpa pesona-Mu

Wahai Tuhanku Yang Kuasa

Ya Allohu Ya Rohman
Pintaku hanya kepada-Mu
Kembalikan semua ghirahku
Menuju jalan-Mu yang satu
Tiada daya kuatnya jiwa hampa
Ridho-Mu Ya Alloh
Ridho-Mu Ya Alloh

Alloh kutahu maksud-Mu
Kau ciptakan semua ini
Untuk beribadah dan taat pada-Mu
namun ku sering melalaikan

Ya Alloh tuhaku
Ampunkan dosaku
Agar hidupku selamat

Allohu Alloh Yaa Allohu Ya Alloh
Allohu Yaa Rohiim
Allohu Ya Rohiim
Allohu Yaa Rohman
Allohu Ya Rohiim

Tazakka - Sahabat Perjuangan

Pertemuan kita kali ini
Bukan sekedar kawan lama tak jumpa
Tapi kita bertemu ada satu makna
Kita punya satu perjuangan

Andai ada kasih antara kita
Kita kembalikan kepada Yang Esa
Agar ia suci tulus dan ikhlas
semoga Alloh memberkati

Sambutlah tangan sahabat saudaramu
Pimpinlah ia melangkah bersama
Satukan hati kita teguhkan ia
Berdiri bersama untuk kebenaran

Reff:
Perjuangan itu artinya berkorban
Berkorban itu artinya terkorban
Janganlah gentar untuk berjuang
Demi agama dan bangsa
Inilah jalan kita

Tiar - Tak Ada Beban Tanpa Pundak

Terasa menyesakkan semua yang telah terjadi

Apa yang ku banggakan kini tinggal cerita

Kau uji aku...

Sekilas aku rasa tak kuasa

Namun kusadari dan aku mengerti kuserahkan pada MU



Takkan aku bertanya mengapa harus terjadi

Karna aku yakini tak ada beban tanpa pundak

Kau uji aku karna ku bisa melewatinya

Ini yang terbaik bagi hidupku.. semua hanya ujian



Biarkan aku oh malam...

Menangis di sepanjang sholatku

Karna hanya Allah yang bisa membuatku tegar

Menjalani semua ini..



Biarkan aku oh malam...

Bersimbah rahmat dan ampunanNya

Badaipun pasti berlalu menguji imanku

Aku serahkan pada Illahi

The Fikr - Kebangkitan

Terbuai bayu merenggut sukma
Menghantar hembusan gema adzan perkasa
Menerpa hati yang lena dan lupa
Membangkit jiwa ghiroh juangku

Lunglai terbangun selepas mimpi dunia
Berbasuh gelora iman menderas
Bersuci dalam sujudku yang dalam
Untuk tegak melangkahi masa lalu

Jatuh dan bangun dalam kehidupan
Adalah fitrah dari perjuangan
Dikala hati kita terlena
ingatlah Alloh setiap saat

Lunglai terbangun selepas mimpi dunia
Berbasuh gelora iman menderas
Bersuci dalam sujudku yang dalam
Untuk tegak melangkahi masa lalu

Terbuai bayu merenggut sukma
Menghantar hembusan gema adzan perkasa
Menerpa hati yang lena dan lupa
Membangkit jiwa ghiroh juangku

Debur gelombang jihad menghempas enggan
Menerjang segala halang merintang..
Hindari penghujung jalan takdir mulia
Gugur di tanah para syahid tercinta

Allohu akbar

Debur gelombang jihad menghempas enggan
Menerjang segala halang merintang...
Hindari penghujung jalan takdir mulia
Gugur di tanah para syahid tercinta

Jatuh dan bangun dalam kehidupan
Adalah fitrah dari perjuangan
Dikala hati kita terlena
ingatlah Alloh setiap saat

Pastikan Alloh membantu diri kita
Untuk tegar dalam kehidupan ini
Bangkitlah kita untuk taat padanya
Lupakanlah kelalaian masa lalu

Allohu akbar

Kalimat Pengusir Maksiat

Seorang ulama terkemuka, Imam Sahl bin Abdullah Al-Tastari menuturkan kisah dirinya, “Ketika berumur tiga tahun, aku ikut pamanku yaitu Muhammad bin Sanwar untuk melakukan qiyamullail. Aku melihat cara shalat pamanku dan aku menirukan gerakannya.

Suatu hari, paman berkata kepadaku, ‘apakah kau mengingat Allah, yang menciptakanmu?’

Aku menukas, ‘Bagaimana caranya aku mengingatnya?’

Beliau menjawab,’ Anakku, jikau kau berganti pakaian dan ketika hendak tidur, katakanlah tiga kali dalam hatimu, tanpa menggerakkan lisanmu, ‘ Allahu ma’i... Allahu naadhiri...Allahu syaahidi!’ (artinya , Allah bersamaku, Allah melihatku, Allah menyaksikan aku!)

Aku menghafalkan kalimat itu, lalu mengucapkannya bermalam-malam. Kemudian, aku menceritakan hal itu kepada paman.


Pamanku berkata.’ Mulai sekarang, ucapakan dzikir itu sepuluhkali setiap malam.’



Aku melakukannya, aku resapi maknanya, dan aku meraskan ada kenikmatan dalam hatiku.Pikiran terasa terang. Aku merasa senantiasa bersama Allah SWT.

Satu tahun setelah itu, paman berkata,’ Jagalah apa yang aku ajarkan kepadamu,dan langgengkanlah sampai aku masuk kubur. Zikir itu akan bermanfaat bagimu di dunia dan ddi akhirat.

Lalu, pamanku berkata, ‘Hai Sahl, orang yang merasa selalu disertai Allah, dilihat Allah, dan disaksikan Allah, akankah dia melakukan maksiat?’

Kalimat Allahu ma’i . Allahu naadhiri, Allahu syaahidi ! sangat terkenal dikalangan ulama arifbillah. Bahkan, Syeikh Al-Azhar , Imam Abdul Halim Mahmud, yang dikenal sebagai ulama yang arif billah menganjurkan kepada kaum Muslimin untuk menancapkan kalimat ini di dalam hati. Maknanya yang dahsyat, jika dihayati dengan sungguh-sungguh, akan mendatangkan rasa ma’iyatullah (selalu merasa disertai, dilihat, dan saksikan oleh Allah SWT, dimana dan kapan saja)

Pada akhirnya, rasa ini akan menumbuhkan takwa yang tinggi kepada Allah SWT . Kalau sudah begitu, apakah orang yang merasa selalu disertai, dilihat, dan disaksikan Allah akan melakukan maksiat.

Ayoh sahabatku, coba kita amalkan kalimat-kalimat itu agar terhindar dari terhindar dari perbuatan maksiat.

buku Ketika cinta Berbuah Surga dengan sedikit perubahan

Senin, 05 Desember 2011

The Fikr - Semua Sama

Dari semua yang ada didunia
Hanya titipan sementara
Tiada yang kekal semunya fana
Hanya Alloh yang abadi

Kecantikan bukanlah jaminan
Ketampanan bukanlah ukuran
Amalan adanya suatu jaminan
Ketaqwaan adalah ukuran

Kita semua sama dihadapan-Nya
Yang membedakan amalan dan ketaqwaan
Kita semua akan kembali pada-Nya
Semuanya ini terjadi atas kuasa-Nya

Reff *
Manusia ingatlah selalu
Semua sama dihadapan Alloh
Jangan engkau menyombongkan harta
Jangan engkau menyombongkan diri

Manusia ingatlah selalu
Semua akan kembali pada-Nya
Semua akan diambil-Nya
Kelak kita mempertanggungjawabkan

The Fikr - Cahaya

Terbukanya mata hati melihat segala penuh arti
Terhijabnya mata hati melihat semua fatamorgana
Umpama embun penyejuk dalam pandangan sanubari
Laksana gulita malam bila tiada pancaran cahaya...

Ada rahasia dalam setiap apa yang terjadi
Hanya satu cahayamu pembuka sucinya jiwa...jiwa

Cahaya di atas cahaya
Engkaulah pemberi cahaya langit dan bumi
Cahaya di atas cahaya
Anugerah yang tak ternilai bilakah diberi
Cahaya di atas cahaya
Engkau cinta tertinggi engkau pemilik hati
Cahaya di atas cahaya
Bimbing kami pada cahayamu

Dan jadikanlah kami sebagai orang-orang bertasbih
Memuji bersyukur atas karunia cahaya yang kau beri
Jangan jadikan kami golongan orang merugi
Dan tiada sedikitpun setitik cahaya

The Fikr - Kembali

Kutinggalkan dunia silamku
Untuk kembali kepada-Mu
Biar kutempuh duri dan ranjau
Demi Alloh kutempuh dengan tenang

Sekian lama aku tertipu
Godaan kerlipan fatamorgana
Karena mengumbar hawa nafsu
Aku pecundang dalam hidupku

Oh ... Tuhan pimpinlah setiap langkahku
Dalam perjalanan menuju-Mu
Ku tak bisa untuk apapun
Selain mengharapkan kasih-Mu

Reff *
Cintaku pada-Mu segalanya
Cintaku pada-Mu sepenuhnya
Cintaku pada-Mu cinta agung
Wahai tuhan yang pemberi rahmat
Ampunilah dosa-dosaku

Minggu, 04 Desember 2011

~♥~ SebeLum Kamu MengeLuh ~♥~

•♥• Hari ini sebeLum kamu mengataKan kata ~ kata yg tdk baik....
PikirkanLah tentang yg tdk dapat berbiCara sama seKaLi,

•♥• SebeLum kamu mengeLuh tentang rasa dari makananmu...
PikirkanLah tenteng seseOrg yg tdk pUnya apapun Untk dimaKan,

•♥• SebeLum kamu mengeLuh tdk pUnya apa ~ apa....
PikirKanLah tentang seseOrg yg meminta ~ minta dijaLanan,

•♥• SebeLum kamu mengeLuh bahwa nasib kamu bUruk....
PikirKanLah tentang seseOrg yg berada pada tingKat yg terbUruk didLm HidUpnya,

•♥• SebeLum kamu mengeLuh tentang sUami & Istrimu ....
PikirKanLah tentang seseOrg yg terUs memOhon kepada Allah SWT untk diberiKan pendamping hidUp,

•♥• Hari ini sebeLum kamu mengeLuh tentang hidUpmu....
PikirKanLah tentang seseOrg yg meninggal terlalu cepat,

•♥• SebeLum kamu mengeLuh tetntang anak ~ anakmu....
PikirKanLah tentang seseOrg yg sangat ingin mempUnyai anak tetapi ia mandUL,

•♥• SebeLum kamu mengeLuh tentang rUmahmu yg kOtor krna pembantUmu tdk mengerjaKan tugasnya
PikirKanLah tentang seseOrg yg tinggal dijaLanan,

•♥• SebeLum kamu mengeLuh jaUhnya kamu teLah menyetir....
PikirKanLah tentang seseOrg yg menempUh jalan sama dgn berjaLan,

•♥• dan disaat kamu lelah & mengeLuh tentang peKerjaanmu....
PikirKanLah tentang org ~ org pengangguran, org ~ org cacat yg berharap mereka mempUnyai peKerjaan seperti kamu,

•♥• SebeLum kamu menunjUkkan jari & menyaLahkan org lain....
IngatLah bahwa tdk ada seOrgpun yg tdk berdOsa,

•♥• dan ketika kamu sedang bersedih & hidUpmu dLm kesUsahan...
TersenyUm & bersyUkurLah kepada Allah SWT bahwa kamu maSih hidUp,

NB : MengeLuh sangatLah manUsiawi untk itu mariLah kita senantiasa saLing berbagi dgn Org yg lebih memprihatinKan & membUtuhkan untk menambah rasa suKur kita, & sebagai manUsia kita masing ~ masing mempUnyai kelebihan & kekUrangan yg harUsnya kita syUkuri, krNa letak kebahagiaan Hati manaKaLa
ia senantiasa bersyUkUr kepada Rabb-Nya...:)
share fb muhasabah cinta