Jumat, 29 Maret 2013

Lirik There's A Hero - Billy Gilman



There's a flower
In the smallest garden
Reaching for the light
There's a candle
In the darkest corner
Conquering the night
There is amazing strength
And a willing hand
There are victories
That you've never planned
There's a hero
In everybody's heart

There's a fire
Inside of everybody
Burning clear and bright
There's a power
In the faintest heartbeat
That cannot be denied
Go on and trust yourself
You can ride the wind
Your gonna take your dreams
Where they've never been
There's a hero
In everybody's heart

Go on and trust yourself
You can ride the wind
Your gonna take your dreams
Where they've never been
There's a hero
In everybody's heart
There's a hero
In everybody's heart

Jumat, 22 Maret 2013

PENGOBATAN DENGAN AIR PUTIH

Ketika Nabi mengalami demam, menjelang beliau wafat, beliau menggunakan air untuk merendam sejenak penyakitnya. Beliau bersabda, “Siramakan air kepadaku dari tujuh qirbah yang belum dilepas ikatannya, mudah-mudahan aku bisa memberi pesan kepada orang-orang.”
Dari Abu Nu’aim yang meriwayatkan Hadits Anas dan menyebutkan secara marfuu’, “jika kalian demamn guyurlah tubuh dengan air sejuk (tidak dingin es, tidak juga hangat) selama tiga hari pada waktu menjelang subuh.”
Dalam doa istiftaah disebutkan, “Ya Allah, cucilah diriku dari dosa-dosaku dengan es, air dan embun.”
Air adalah sumber kehidupan. Allah menegaskan dalam QS. Al-Anbiyaa : 30
Artinya : “Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tidak juga beriman?”
Allah sudah menegaskam bahwa kehidupan ini berasal dari Air. Maka air juga yang menjadi penopang kehidupan. Orang bisa bertahan hidup berminggu-minggu tanpa makan tapi ia tak akan mampu hidup seminggu saja tanpa air. Bukan hanya manusia tapi makhluk hidup dibumi ini butuh air untuk bertahan hidup. Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah : 22, artinya
“Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit lalu Dia menhasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rizki untukmu…”
Allah juga pernah menguatkan genggaman kaki orang-orang beriman dengan air hujan. Dalam QS. Al-Anfal : 11
Artinya : “….dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk menyucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaithan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kaki (mu)…”
Namun sayang, bahwa kita masih sangat kurang memanfaarjan potensi air ini demi kebutuhan hidup kita. Seringkali kita tidak sadar bahwa tubuh kita butuh pasokan air dalam kondisi normal antara 2 hingga tiga per liter air perharinya. Meski banyak sudah kampanye memasyarakatkan minum air putih minimal 18 gelas sehari, tapi lebih banyak diantara kita yang mengabaikannya. Padahal sebagai muslim, kita tahu betul bahwa air putih adalah salah satu dari komoditi ath thibbun Nabawi yang berfungsi banyak menjaga kesehatan. Bahkan saat berbuka, seandainya kita tak mendapatkan kurma, kita dianjurkan untuk meneguk air putih.
Meminum air minum biasa secara benar, memurnikan tubuh manusia. Hal itu membuat usus besar bekerja dengan lebih efektif dengan cara membentuk darah baru, dalam istilah medis dikenal sebagai aematopaises.
Bahwa mucousal fold pada usus besar dan usus kecil diaktifkan oleh metode ini, merupakan fakta yag tak terbantah seperti teori yang menyatakan bahwa darah segar baru diproduksi oleh mucousal fold ini. Bila usus bersih, maka gizi makanan yang dimakan beberapa kali dalam sehari akan diserap dan dengan kerja mucousal fold, gizi makanan itu diubah menjadi darah baru. Darah merupakan unsur penting dalam menyembuhkan penyakit dan memelihara kesehatan, dan karena itu air hendaknya dikonsumsi dengan teratur.
Secara umum banyak sekali manfaat air putih. Berbagai penelitian menyimpulkan bahwa minum air dengan berbagai cara, dapat mengobati atau membantu penyembuhan berbagai jenis penyakit ringa maupun berat.
1. Memperlancar sistem pencernaan
Mengkonsumsi air dalam jumlah cukup setiap hari akan memperlancar sistem pencernaan sehingga kita akan terhindar dari masalah-masalah pencernaan seperti maag ataupun sembelit. Pembakaran kalori juga akan berjalan efisien.

2. Air Putih membantu memperlambat tumbuhnya zat-zat penyebab kanker
Air juga dapat mencegah penyakit batu ginjal dan hati. Minum air putih akan membuat tubuh lebih bersinergi.
3. Perawatan Kecantikan
Bila kurang minum air putih, tubuh akan menyerap kandungan air dalam kulit menjadi kering dan berkerut. Selain itu, air putih dapat melindungi dari luar, sekaligus melembabkan dan menyehatkan kulit. Untuk menjaga kecantikan pun, kebersihan tubuh pun harus benar-benar diperhatikan, ditambah lagi minum air putih 8-10 gelas sehari.

4. Untuk kesuburan
Meningkatkan produksi hormon testosteron pada pria serta hormon estrogen pada wanita. Menurut hasil penelitian dari sebuah lembaga riset trombosis di london, inggris, jika seseorang selalu mandi dengan air dingin maka peredaran darahnya lancar dan tubuh terasa lebih segar dan bugar. Mandi dengan air dingin akan meningkatkan produksi sel darah putih dalam tubuh serta meningkatkan kemampuan seseorang terhadap serangan virus.

Bahkan mandi dengan air dingin diwaktu pagi dapat meningkatkan produksi hormon testosteron pada pria serta hormon estrogen pada wanita. Dengan begitu kesuburan serta kegairahan seksual pun akan meningkat. Selain itu jaringan kulit membaik, kuku lebih sehat dan kuat, tak mudah retak. Nah, buat yang malas mandi pagi atau bahkan malas mandi harus mulai diubah tuh kebiasaannya.

5. Menyehatkan Jantung
Air juga diyakini dapat ikut menyembuhkan penyakit jantung, rematik, kerusakan kulit, penyakit saluran nafas, usus dan penyakit kewanitaan. Bahkan disaat ini cukup banyak pengobatan alternatif yang memanfaatkan kemanjuran air putih.

6. Sebagai Obat Stroke
Air hangat tak hanya digunakan untuk mengobati berbagai penyakit kulit, tapi juga efektif untuk mengobati lumpuh, seperti karena stroke. Sebab air tersebut dapat membantu memperkuat kembali otot-otot dan ligamen serta memperlancar sistem peredaran darah dan sistem pernafasan.

Efek panas pada air hangat meyebabkan pelebaran pembuluh darah, meningkatkan sirkulasi darah dan oksigenasi jaringan, sehingga mencegah kekakuan otot, menghilangkan rasa nyeri serta menenangkan pikiran. Kandungan ion-ion terutama khlorm magnesium, hidrogen karbonat dan sulfat dalam air panas, membantu pelebaran pembuluh darah sehingga meningkatkan sirkulasi darah. Selain itu pH airnya mampu mensterilkan kulit.

7. Efek Relaksasi
Cobalah berdiri dibawah shower dan rasakan efeknya di tubuh. Pancuran air yang jatuh ke tubuh terasa seperti pijatan dan mampu menghilangkan rasa capek karena seperti dipijat.

Sejumlah pakar pengobatan alternatif mengatakan bahwa bersentuhan dengan air mancur, berjalan-jalan disekitar air terjun, atau sungai dan taman dengan banyak pancuran, akan memperoleh khasiat ion-ion negatif. Ion-ion negatif yang timbul karena butiran-butiran air yang berbenturan bisa meredakan rasa sakit, menetralkan racun, memerangi penyakit serta membantu menyerap dan memanfaatkan oksigen. Ion negatif dalam aliran darah akan mempercepat pengiriman oksigen ke dalam sel dan jaringan.

Bukan itu saja jika mengalami ketegangan otot pada dapat dilegakan dengan mandi air hangat bersuhu sekitar 37 derajat C. selagi kaki terasa pegal kita sering dianjurkan untuk merendam kaki dengan air hangat dicampur sedikit garam. Nah jika memiliki shower dirumah, cobalah mandi dan nikmati hasilnya. Konon shower juga menghasilkan ion negatif.

8. Menguruskan Badan
Air putih juga bersifat menghilangkan kototran-kotoran dalam tubuh yang akan lebih cepat keluar lewat urine. Bagi yang ingin menguruskan badan pun, minum air hangat sebelum makan (sehingga merasa agak kenyang) merupakan satu cara untuk mrngurangi jumlah makanan yang masuk. Apalagi air tidak mengandung kalori, gula, ataupun lemak. Namun yang terbaik adalah miunum air putih pada suhu sedang, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.

9. Tubuh lebih bugar
Khasiat air tak hanya untuk membersihkan tubuh saja tapi juga sebagai zat yag sangat diperlukan tubuh. Kita mungkin lebih dapat bertahan kekurangan makan beberapa hari ketimbang kekurangan air. Sebab air merupakan bagian terbesar dalam komposisi tubuh manusia.
10. Penyeimbang Tubuh
Jumlah air yang menurun dalam tubuh menyebabkan fungsi organ-organ tubuh juga akan menurun dan lebih mudah terganggu oleh bakteri maupun virus. Namun tubuh manusia mempunyai mekanisme dalam mempertahankan keseimbangan asupan air yang masuk dan yang dikeluarkan.
Rasa haus pada setiap orang merupakan mekanisme normal dalam mempertahankan asupan air dalam tubuh. Air yang dibutuhkan tubuh kira-kira 2-2,5 liter (8-10 gelas) per hari. Jumlah kebutuhan air ini sudah termasuk asupan air dari makanan (seperti dari kuah sup, soto), minuman seperti susu, the, kopi, sirup. Selain itu asupan air juga diperoleh dari hasil metabolisme makanan yang dikonsumsi dan metabolisme jaringan didalam tubuh.


KEISTIMEWAAN SEDEKAH ... ......... (Menyembuhkan Sakit Dengan Sedekah) ........

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Pada zaman ini berbagai penyakit semakin menyebar dan banyak macamnya. Bahkan beberapa penyakit tidak bisa ditangani oleh dokter dan belum ditemukan obatnya, seperti kanker dan semisalnya, meskipun sebenarnya obat penyakit tersebut ada.

Allah tidak menciptakan suatu penyakit, melainkan ada obatnya. Namun obat tersebut belum diketahui, karena suatu hikmah tertentu yang dikehendaki oleh Allah.

Mungkin penyebab utama banyaknya penyakit adalah banyaknya kemaksiatan dan dilakukan dengan terang-terangan tanpa malu. Kemaksiatan yang menyebar ditengah masyarakat dapat membinasakan mereka. Allah berfirman yang artinya,

"Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri" (Surat Asy Sura 30)

Diantara hikmah penyakit yang diderita seorang hamba adalah sebagai ujian dari Allah kepadanya, dunia adalah tempat berseminya berbagai musibah, kesedihan, kepedihan dan penyakit.

Ketika saya melihat orang sakit bergulat dengan rasa sakitnya dan menyaksikan orang yang membutuhkan pertolongan dengan menahan rasa perihnya, mereka telah melakukan berbagai macam ikhtiar namun mereka melewatkan sebab penyembuhan yang hakekatnya dari Allah.

Maka saya tergerak menulis untuk semua orang yang sedang sakit, agar rasa duka dan sedihnya lenyap, dan penyakitnya dapat terobati.

Wahai anda yang sedang sakit menahan lara, yang sedang gelisah menanggung duka , yang tertimpa musibah dan bala, Semoga keselamatan selalu tercurah kepadamu, sebanyak kesedihan yang menimpamu, sebanyak duka nestapa yang kau rasakan.

Penyakitmu telah memutuskan hubunganmu dengan manusia, menggantikan kesehatanmu dengan penderitaan. Orang lain tertawa sedang engkau menangis. Sakitmu tidak kunjung reda, tidurmu tidak nyenyak, engkau berharap kesembuhan walau harus membayar dengan semua yang engkau punya.

Saudaraku yang sedang sakit! Saya tidak ingin memperparah lukamu, namun saya akan memberimu obat mujarab dan membuatmu terlepas dari derita yang bertahun tahun. Obat ini didapat dari sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam,

"Obatilah orang yang sakit diantara kalian dengan sedekah"
(Dihasankan oleh syaikh Albani dalam Shahihul Jami')

Benar saudaraku, obatnya adalah sedekah dengan niat mencari kesembuhan. Mungkin engkau telah banyak sedekah, namun tidak engkau niatkan agar Allah menyembuhkanmu dari penyakit yang engkau derita. Cobalah sekarang dan hendaknya engkau yakin bahwasanya Allah akan menyembuhkanmu.

Berilah makan orang fakir, atau tanggunglah beban anak yatim, atau wakafkanlah hartamu, atau keluarkanlah sedekah jariahmu. Sungguh sedekah dapat menghilangkan penyakit dan kesulitan, musibah atau cobaan. Mereka dari golongan Allah yang diberi taufik oleh Allah telah mencoba resep ini. Akhirnya mereka mendapatkan obat ruhiyah yang lebih mujarab dari obat jasmani.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga mengobati dengan obat ruhiyah sekaligus obat ilahiyah. Para salafush shalih juga mengeluarkan sedekah yang sepadan dengan penyakit dan musibah yang menimpa mereka. Mereka mengeluarkan harta mereka yang paling mereka cintai. Jangan kikir untuk dirimu sendiri, jika engkau memang memiliki harta dan kemudahan. Inilah kesempatannya telah datang..!!

Dikisahkan bahwa Abdullah bin Mubarak pernah ditanya oleh seorang laki-laki tentang penyakit yang menimpa lututnya semenjak tujuh tahun. Ia telah mengobati lututnya dengan berbagai macam obat. Ia telah bertanya pada para tabib, namun tidak menghasilkan apa-apa.

Ibnul Mubarak pun berkata kepadanya, "Pergilah dan galilah sumur, karena manusia sedang membutuhkan air. Saya berharap akan ada mata air dalam sumur yang engkau gali dan dapat menyembuhkan sakit di lututmu. Laki-laki itu lalu menggali sumur dan ia pun sembuh".. (Kisah ini terdapat dalam Shahihut Targhib).

Seorang laki-laki pernah ditimpa penyakit kanker. Ia lalu mencari obat keliling dunia, namun ia tidak mendapatkannya. Ia kemudian bersedekah pada seorang janda yang memiliki anak-anak yatim dan Allah pun menyembuhkannya.

Kisah lain, orang yang mengalami kisah ini menceritakan kepadaku, ia berkisah, "Anak perempuan saya yang masih kecil tertimpa penyakit di tenggorokannya. Saya membawanya ke beberapa rumah sakit. Saya menceritakan penyakitnya kepada banyak dokter, namun tidak ada hasilnya. Dia belum juga sembuh, bahkan sakitnya tambah parah. Hampir saja saya ikut jatuh sakit karena sakit anak perempuan saya yang mengundang iba semua keluarga.

Akhirnya dokter memberinya suntikan untuk mengurangi rasa sakit, hingga kami putus asa dari semuanya kecuali dari rahmat Allah. Hal itu berlangsung sampai datangnya sebuah harapan dan dibukanya pintu kelapangan.

Seorang shalih menghubungi saya dan menyampaikan sebuah hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, "Obatilah orang sakit diantara kalian dengan sedekah" (Dihasankan oleh Albani dalam Shahihul Jami')

Saya berkata, "Saya telah banyak bersedekah". Ia pun menjawab, "Bersedekahlah kali ini dengan niat untuk kesembuhan anak perempuanmu". Sayapun mengeluarkan sedekah sekedarnya untuk seorang fakir, namun tidak ada perubahan.

Saya kemudian mengabarinya dan ia berkata, "Engkau adalah seorang yang banyak mendapatkan nikmat dan karunia dari Allah, hendaknya engkau bersedekah sebanding dengan banyaknya hartamu". Sayapun pergi pada kesempatan kedua, saya penuhi isi mobil saya dengan beras, ayam dan bahan-bahan sembako dan makanan lainnya dengan menghabiskan uang yang cukup banyak.

Saya lalu membagikannya kepada orang-orang yang membutuhkan dan mereka senang dengan sedekah saya. Demi Allah saya tidak pernah menyangka bahwa setelah saya mengeluarkan sedekah itu anak saya tidak perlu disuntik lagi, anak saya sembuh total walhamdulillah.

Saya yakin bahwa faktor (yang menjadi sebab) paling besar yang dapat menyembuhkan penyakit adalah sedekah. Sekarang sudah berlalu tiga tahun, ia tidak merasakan penyakit apapun. Semenjak itu saya banyak mengeluarkan sedekah khususnya berupa wakaf.

Setiap saat saya merasakan hidup penuh kenikmatan, keberkahan, dan sehat sejahtera baik pada diri pribadi maupun keluarga saya.

Saya mewasiatkan kepada semua orang sakit agar bersedekah dengan harta mereka yang paling mereka cintai, dan mengeluarkan sedekah terus menerus, niscaya Allah akan menyembuhkannya walaupun hanya sebagian penyakit.

Saya yakin kepada Allah dengan apa yang saya ceritakan. Sungguh Allah tidak melalaikan balasan untuk orang yang berbuat baik.

Kisah lainnya, diceritakan oleh pelakunya sendiri. Ia berkata, "Saudara laki-laki saya pernah pergi ke suatu tempat. Ditengah jalan ia berhenti. Sebelumnya ia tidak pernah mengeluh sakit apapun. Pada saat itu tiba-tiba ia jatuh pingsan, seolah-olah peluru menembus kepalanya.

Kami mengira ia tertimpa al 'ain (sakit karena pengaruh mata dengki seseorang) atau kanker atau penyempitan pembuluh darah. Kami lalu membawanya ke berbagai klinik dan rumah sakit. Kami melakukan berbagai macam pemeriksaan dan roentgen.

Hasilnya, kepalanya normal saja, namun ia mengeluh sakit yang membuatnya tidak bisa berbaring. Juga tidak bisa tidur dan hal ini berlangsung lama. Bahkan jika sakitnya parah, ia tidak bisa bernapas apalagi berbicara.

Saya lalu bertanya kepadanya, "Apakah engkau mempunyai harta yang bisa kami sedekahkan? Semoga Allah menyembuhkanmu". Ia menjawab, "Ada". Lalu ia memberiku kartu ATM dan aku cairkan dari kartu tersebut sekitar tujuh belas juta rupiah. Setelah itu saya menghubungi salah seorang yang shalih yang mengenal beberapa orang fakir, agar ia membagikan uang tersebut kepada mereka.

Saya bersumpah demi Allah yang maha mulia, saudara saya sembuh dari sakitnya pada hari itu juga, sebelum orang-orang fakir itu menerima harta titipan tersebut. Saya benar-benar yakin bahwa sedekah mempunyai pengaruh yang besar bagi kesembuhan penyakit seseorang.

Sekarang sudah berlalu satu tahun, ia sama sekali tidak mengeluhkan sakit di kepalanya lagi, alhamdulillah. Dan saya wasiatkan kepada kaum muslilimin agar mengobati penyakit mereka dengan sedekah.

Berikut kisah lainnya, pelakunya sendiri yang menceritakan kisah ini. Ia berkata, "Anak perempuan saya menderita sakit demam dan panas. Ia tidak mau makan. Saya membawanya ke beberapa klinik, namun panasnya masih tinggi dan keadaannya semakin memburuk.

Saya masuk rumah dengan gelisah. Saya bingung apa yang harus saya perbuat. Istri saya berkata, "Kita akan bersedekah untuknya". Saya lalu menghubungi seseorang yang mengenal orang-orang miskin.

Saya berkata kepadanya, "Saya harap anda datang shalat bersama saya di masjid. Ambillah dua puluh kantong beras dan dua puluh kotak ayam di tempat saya, lalu bagikanlah kepada orang-orang yang membutuhkan".

Saya bersumpah demi Allah dan saya tidak melebih-lebihkan cerita, lima menit setelah saya menutup telpon, tiba-tiba saya melihat anak saya menggerak-gerakkan kaki dan tangannya, bermain dan melompat diatas tempat tidur. Ia pun makan hingga kenyang dan sembuh total.

Ini semua berkat karunia Allah kemudian sebab sedekah. Saya wasiatkan semua orang untuk mengeluarkan sedekah ketika tertimpa penyakit".

Marilah saudaraku, pintu telah terbuka, tanda kesembuhan telah tampak di depanmu. Bersedekahlah dengan sungguh-sungguh dan percayalah kepada Allah. Jangan seperti orang yang melalaikan resep yang mujarab ini, hingga ia tidak mengeluarkan sebagian hartanya untuk bersedekah lagi.

Padahal bertahun-tahun ia menderita sakit dan mondar mandir ke dokter untuk mengobati penyakitnya, dengan merogoh banyak uang dari sakunya.

Jika engkau telah mencoba resep ini dan engkau sembuh, jadilah orang yang selalu menolong orang lain dengan harta dan usahamu.

Jangan engkau membatasi diri dengan sedekah untuk dirimu sendiri, namun obatilah penyakit orang-orang yang sakit dari keluargama dengan sedekah. Jika engkau tidak sembuh total, ketahuilah engkau sebenarnya telah disembuhkan walau sedikit.

Keluarkan sedekah lagi, perbanyak sedekah semampumu. Jika engkau masih belum sembuh, mungkin Allah memperpanjang sakitmu untuk sebuah hikmah yang dikehendakiNya atau karena kemaksiatan yang menghalangi kesembuhanmu. Jika demikian cepatlah bertaubat dan perbanyak doa di sepertiga malam terakhir.

Sedangkan bagi anda yang diberikan nikmat sehat oleh Allah, jangan tinggalkan sedekah dengan alasan engkau sehat. Seperti halnya orang yang sakit bisa sembuh maka orang sehatpun bisa sakit. Sebuah pepatah mengatakan, "Mencegah lebih baik dari mengobati".

Apakah engkau akan menunggu penyakit hingga engkau berobat dengan sedekah? Jawablah...! Kalau begitu bersegeralah bersedekah ...!

(Sulaiman bin Abdul Karim Al Mufarraj)

Pengalaman Hidup Ibnul Jauzi Rahimahullah

Syaikh Ibnul Jauzi rahimahullah.

”Aku pernah merasa tertekan dengan masalah yang telah menjadikanku selalu dalam kegelisahan. Aku berusaha sekuat tenaga agar terlepas dari jeratan kegelisahan itu. Tapi usaha yang kulakukan itu sia-sia. Lalu aku membaca firman Allah ini : ”Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, maka ia akan diberikan jalan keluar dan diberi rizki dari arah yang tidak diduga-duga.” (Ath Thalaq)

”Aku mengerti bahwa ketaqwaan merupakan jalan keluar dari seluruh kegelisahan. Maka selama aku ada di jalan menuju taqwa, pasti kudapati jalan keluar dalam menghadap masalah apapun. Seorang makhluk tidak boleh menyandarkan diri kecuali pada Allah. Allah lah yang akan mencukupinya. Seseorang bisa melakukan usaha apapun, akan tetapi hatinya tidak boleh bergantung pada usaha itu. Hati-hatilah melanggar batasan Allah sehingga engkau menjadi hina dihadapan Allah dan kecil dihadapan makhlukNya”

Aku menemukan orang yang usianya disumbangkan untuk ilmu hingga ia tua. Tapi ia melanggar larangan Allah, maka jadilah ia dihinakan oleh Allah dan dikecilkan oleh makhluk Allah. Mereka tidak menoleh padanya meskipun ia orang yang luas ilmunya, kuat argumentasi dalam berdebat. Aku juga melihat ada orang yang berhati-hati dan merasa diawasi oleh Allah dalam hidupnya. Ia juga mengutamakan tuntunan Allah meski ia tdak sebanding ilmunya dengan orang alim tadi. Tapi Allah meninggikan kehormatannya dalam hati makhluk-Nya sehingga ia dicintai banyak orang yang karena kebaikannya.

”Aku pernah mengalami kesulitan dan kepayahan. Kemudian aku perbanyak do’a untuk memohon keselamatan dan ketenangan, tapi tampaknya do’aku tak kunjung dikabulkan sebagaimana harapanku. Jiwaku gelisah, lalu kukatakan padaNya dengan keras : ”Celakalah engkau, periksalah keadaanmu. Apakah engkau ini budak atau raja ? Tidakkah engkau tahu bahwa dunia adalah tempat ujian ? Jika engkau ingin mendapat apa yang kau inginkan kemudian tidak bersabar tatkala engkau belum mencapainya, dimanakah ujian hidup itu jadinya ? Engkau telah menginginkan sesuatu yang engkau tidak tahu akibatnya. Padahal bisa saja sesuatu itu justru membahayakanmu. Allah berfirman : ”Bisa saja engkau membenci sesuatu padahal itu baik bagimu dan bisa saja engkau mencintai sesuatu padahal itu buruk bagimu. Dan Allah yang Maha Mengetahui sedangkan engkau tidak mengetahui.” (Al Baqarah : 216)

”Aku mengambil manfaat dari pengalaman hidup, bahwa seseorang hendaknya tidak menampakkan permusuhan pada orang lain, sebisa mungkin. Karena seseorang mungkin tidak menyangka bila ia memerlukan orang itu untuk memberi manfaat bagi kita, setidaknya ia bisa menghindarkan bahaya.”

Saudaraku, demikianlah petikan pengalaman hidup seorang yang shalih. Betapa banyak dan dalam makna yang diungkapkan dalam perkataan Imam Ibnul Jauzi rahimahullah. Sungguh inilah wasita dan peninggalan yang tak ternilai. Inilah sebagian cahaya yang seharusnya kita pegang dalam meniti hidup.

===================================
Al Imam Ibnul Jauzi Abu Al Faraj, yang nasabnya terhubung dengan sahabat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam yakni Abu Bakar Ash Shiddiq radhiallahu anhu, wafat pada malam Jum’at tanggal 12 Ramadhan 597 H / 1201 M pada usianya hampir mencapai 90 tahun. Ia dimakamkan di Babul Harb dekat dengan makam Imam Besar Ahmad bin Hanbal.

Semoga Allah memberikan balasan padanya karena berbagai ilmu yang ia tinggalkan. Semoga kita diberi kekuatan tekad dan mampu mengikuti jejak para salafussholeh. [Shaidul Khatir]

... SEBUAH KISAH NYATA, .... "MAHA MENEPATI JANJI" ...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Siang itu HP saya berbunyi. Mengalun sebuah lagu dari Peter Pan sebagai ringtone-nya ‘Tak Ada yang Abadi’. Sebuah nama tertulis di layar hp. Adik saya. Dan ia menyapa, ”Assalamu’alaikum.. Apa kabar Mas?”

Saya,”Wa’alaikum salam, Alhamdulillah kabar baik. Ada apa nih?”

“Begini Mas. Di tempatku sekarang sedang ada pendaftaran guru CPNS, rencananya aku mau ikut lagi. Kan tahun kemarin gagal to. Nah, kemarin itu aku ditawarin ama orang kepercayaannya Bupati kalau mau lewat jalurnya dia, dijamin pasti diterima. Tapi dia minta Rp 70.000.000,- dan aku hanya punya Rp 30.000.000,- mbok aku tolong dipinjami dulu Mas…”

Saat itu saya sedang tak memiliki uang sebanyak itu. Jadi saya tak bisa meminjaminya. Tapi agar terdengar lebih gagah sebagai kakak yang dianggap ’sukses’, inilah jawaban saya,”Begini Dik, bukannya aku gak mau minjemin uangnya. Tapi coba deh dipikir lagi, kalaupun misalnya nanti diterima jadi guru CPNS, sadarkah kalau gaji yang akan kau terima setiap bulan selama jadi PNS itu haram?

Karena tanamannya haram. Masa’ keluarga akan diberi hasil yang haram? Belum lagi kalau si A yang mau bawa bahkan Bupatinya diganti sebelum pengumuman, apa nggak hangus uangnya? Sebaiknya tidak usah lewat jalur itu, lewat jalur biasa aja.”

Adik saya,”Tapi kalo lewat jalur biasa tidak mungkin diterima Mas. Teman-temanku yang ikut jalur khusus itu udah 4 orang, jaminan diterima. Aku kuatir nanti gak diterima lagi…”

Saya jawab,”Begini, ini ada jalan yang jauh lebih baik kalau mau diterima jadi guru. Berapa tadi bayarnya? Rp 70.000.000,- ya? Tempuhlah jalan yang halal dan jadikan upaya menggapai PNS sebagai riyadhah, ibadah untuk menggapai Ridho Allah. Sholat wajibnya benerin agar tepat waktu, sholat tahajud dan dhuha-nya ditambah, puasa sunat Senin Kamis dikerjakan dan sedekahlah dengan sedekah terbaik.

Daripada bayar Rp 70.000.000,- lebih baik sedekahin 10%nya saja. Sekitar Rp 7.000.000,- Dan berdoa sama Allah agar dimudahkan jalannya. Lalu cari anak-anak yang tidak mampu bayar SPP, bayarin. Cari guru-guru yang ekonominya susah, bantulah. Cari anak-anak yatim yang pengen sekolah, bayarin. Begitu.”

Pembicaraan berlanjut, tapi intinya: adik saya akhirnya – setelah saya yakinkan - bersedia mengikuti saran kakaknya.

Telepon ditutup dan sayapun melanjutkan aktivitas saya di biro iklan yang saya dirikan bersama teman-teman.

Dan kurang lebih sebulan berlalu ...

Siang itu telepon saya berdering. Dari adik saya.

“Mas, pengumuman CPNS-nya udah keluar. Aku gak diterima….”

Lalu terdengar isak tangis… Hening…..

“Teman-temanku yang membayar semuanya diterima ada 6 orang padahal formasinya waktu awal diumumkan hanya 4 orang. Dan mereka memang membayar Rp 70 - 100 juta/orang. Aku sudah jalanin semua saran Mas yang kemarin, tapi tetep gak diterimaaaa…”

Tangisnya meledak. Dan telepon pun terputus.

Saya terdiam. Memandang langit, seolah tidak percaya. Saya terkejut mendengar dia sedikit protes: udah ibadah kok masih gak dikabul doanya? Amal sholeh yang dikerjakannya ternyata tak mampu membuat harapannya terkabul, gak berfaedah, tumpul tidak berguna.

Sedekahnya ke panti asuhan, bayarin anak orang lain sekolah, ber-qurban dengan jumlah sekitar 7 juta rupiah seolah ‘menguap’. Hilang tak berbekas.

Tapi saya masih punya setitik keyakinan bahwa meyakini pertolongan Allah itu tidak mungkin salah. Dalam kegalauan hati saya, saya pun kirim sms padanya: Dijalani saja ujiannya dengan sabar. Sholatnya ditambah, sedekahnya ditambah, doanya ditambah.

Lebih baik pake jalan lurus tapi tidak diterima PNS daripada diterima jadi PNS tapi diawali dengan dosa. Jalan benar biasanya tidak mudah. Tapi Allah tidak tidur, Allah akan berikan ganti yang lebih baik jika kita khusnudzon & istiqomah di jalan-Nya…

Dan sent.

Apakah sms saya ini hanya untuk menghibur hatinya yang gundah? Demi Allah, tidak! Sms ini adalah sms jujur yang saya tulis dari dalam hati saya dan Insya Allah benar. Saya yakin itu. Seyakin-yakinnya. Lha, tapi kan sms itu tidak membuatnya jadi PNS? Jika akhirnya nganggur, sms motivasi begitu mana ada manfaatnya?

Di ujung sana sambil membaca sms saya, adik saya mungkin berfikir: lhaaah, ini mah sama aja sama sarannya kemarin. Udah dijalanin semua ikhtiarnya ke Allah dengan sholat, puasa, sedekah tapi hasilnya nehi, nol, gak kabul. Ini udah tidak diterima jadi PNS masih harus nglanjutin lagi ikhtiarnya? Please deh… Malaikat aja kali yang bisa!

Tapi saya yakinnya begitu. Rejeki itu dari Allah, bukan dari pemerintah, makelar CPNS atau lainnya.

Coba bayangin. Jika kita masuk CPNS - dalam kasus ini lowongannya adalah guru - dan lewat jalan tidak halal karena menyuap, rejeki yang masuk tiap bulan sebagai gaji kita kan gak halal, gak bersih. Bibitnya aja sudah gak bersih (suap). Lalu keluarga akan diberi makan dari rejeki itu, anak-anak akan dipelihara dan dibesarkan dengan harta haram dan ketidakjujuran.

Jika ia jadi guru, Untuk menegur murid yang menyontek saja, sudah tidak layak. Mana bisa dia bilang ke murid-muridnya untuk menjadi generasi masa depan yang mulia. Dia jadi guru aja daftarnya dengan menyuap.

Keluarga yang rejekinya tidak bersih tidak akan diberikan Allah ketentraman, ketenangan, kebahagiaan. Bener bahwa dia akan bisa kredit rumah, kredit mobil dan jadi kaya. Tapi jika ketentraman tak ada di rumah itu: buat apa?

Kalo Allah mau, rumah semahal apapun takkan bisa dinikmati penghuninya. Dengan cara mengusirnya dari rumah sendiri: harus mondok di rumah sakit karena serangan jantung, dipenjara karena korupsi atau sembunyi di goa-goa jadi buronan polisi.

Dan waktupun berlalu. Tak ada komunikasi lagi setelah itu.

Dan sekitar dua minggu setelah pengumuman ketidaklulusan itu, hp saya berdering, sebuah suara di ujung telpon dari adik saya menyapa,”Mas, lagi di Jogja atau di Jakarta? Aku mau minta tolong nih, boleh ngrepotin dicariin laptop gak ya. Suamiku butuh nih buat nulis-nulis, soale komputer satunya lagi agak ngadat.”

Saya jawab,”Laptop yang gimana kira-kira?”

Adik saya,”Yang bagus lah, sekitar 5-6 jutaan gitu..”

Saya,”Tumben, biasanya suka cari yang murah. Lagi banyak duit?”

Adik saya,”Alhamdulillah kemarin suamiku dapat rejeki dari saudaranya. Namanya tertulis di daftar waris Pakdenya dan suamiku mendapat bagiannya.”

Saya,”Alhamdulillah…”

Adik saya,”70 juta rupiah, Mas..”

“Subhanallah!” keterkejutan saya beriring dengan syukur yang luar biasa.

Saya terdiam setelah itu dan menyadari bahwa kisah ini bukan ditujukan untuk adik saya tapi buat saya. Rp 70.000.000,- itu adalah janji Allah yang tertunaikan setelah adik saya bersedekah Rp 7.000.000,-

Allah seolah menyampaikan kepada saya: Aku tak pernah mengingkari janji-Ku. Takkan pernah. Jikapun kamu tidak yakin, jikapun kamu tidak percaya, jikapun kamu bingung, gundah gulana, cemas, khawatir: ikutilah jalan-Ku maka pasti selamat.

( Oleh : Arief Budiman )

Mengapa Kita Berdoa?

Mengapa Kita Berdoa, Ma??
=================

Mengapa kita harus berdoa pada Tuhan, Ma?” tanya seorang anak TK pada mamanya.

Mama : “Ya agar kita diberi kesehatan, kebahagiaan dan rejeki oleh Tuhan.”
Anak : “Tapi kata bu guru supaya kita masuk surga?”

Mama : “Iya betul, itulah imbalan untuk yang rajin berdoa. Sekarang mama minta tolong Adek ke rumah mama Shinta di sebelah. Bilangin mama mau pinjem buku resep masakan.”

Anak : “Iya ma.”

Beberapa saat kemudian anak itu datang membawa buku resep masakan,

Anak : “Ini, ma buku resep masakannya.”

Mama : “Makasih, nah sekarang sini dulu mama mau tanya. Tadi waktu ke rumah mama Shinta, adek bilang gimana?”

Anak : “Ee…, adek bilang disuruh mama pinjam buku resep masakan.”

Mama : “Trus setelah dikasih bukunya, adek bilang apa?”

Anak : “Bilang terima kasih, ma…”

Mama : “Nah, sekarang mama kasih tau. Berdoa itu sama seperti waktu Adek minta izin pinjam buku tadi. Tuhan adalah pemilik semua yang ada di dunia ini. Adek lagi sakit, lalu berdoa meminjam kesehatan milik Tuhan. Adek kalau ingin pintar harus berdoa untuk meminjam ilmu dan kepandaian milik Tuhan. Sama seperti mama Shinta tadi, kalo adek bilang izin meminjam buku resep dengan sopan, maka mama Shinta pasti memberikannya. Dan setelah diberi pinjaman jangan lupa bilang terima kasih. Agar lain waktu kita dipinjami lagi.

Sang anak tersenyum dengan mata berbinar, seolah dia memahami sesuatu hal yang bisa diterima pikiran seusianya.

* Ada kalanya menyederhanakan sebuah pemahaman dengan logika anak anak, lebih terasa melegakan.
Klik SHARE yuk analogi ringan diatas, semoga lebih banyak manfaat

( HIKMAH KUNCI ) ILMU TSABAT, ILMU MERAIH KEKUATAN IMAN BERSAMA ALLAH SWT


Sering seseorang merasa tertimpa musibah dan meminta pertolongan Allah, tetapi pertolongan yang ditunggu-tunggu itu tidak kunjung datang, bahkan yang dialaminya hanya bencana dan ujian. Dalam keadaan seperti ini manusia banyak membutuh-kan tsabat agar tidak berputus asa. Allah berfirman: Dan berapa banyak nabi yang berperang yang diikuti oleh sejumlah besar pengikutnya yang bertaqwa, mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, tidak lesu dan tidak pula menyerah (kepada musuh). Dan Allah menyukai orang-orang yang sabar. Tidak ada do'a mereka selain ucapan, Ya Rabb kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebihan dalam urusan kami. Tetapkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir. Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akherat. " (Ali Imran: 146-148)

Akrab dengan Al Qur'an

Al Qur'an merupakan petunjuk utama mencapai tsabat. Al Qur'an adalah tali penghubung yang amat kokoh antara hamba dengan Rabbnya. Siapa akrab dan berpegang teguh dengan Al Qur'an niscaya Allah memeliharanya; siapa mengikuti Al Qur'an, niscaya Allah menyelamatkannya; dan siapa yang mendakwahkan Al Qur'an, niscaya Allah menunjukinya ke jalan yang lurus. Dalam hal ini Allah berfirman: "Orang-orang kafir berkata, mengapa Al Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja? Demikianlah supaya Kami teguhkan hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (teratur dan benar)." (Al Furqan: 32-33)

Beberapa alasan mengapa Al Qur'an dijadikan sebagai sumber utama mencapai tsabat adalah: Pertama, Al Qur'an menanamkan keimanan dan mensucikan jiwa seseorang, karena melalui Al Qur'an, hubungan kepada Allah menjadi sangat dekat. Kedua, ayat-ayat Al Qur'an diturunkan sebagai penentram hati, menjadi penyejuk dan penyelamat hati orang beriman sekaligus benteng dari hempasan berbagai badai fitnah. Ketiga, Al Qur'an menunjukkan konsepsi serta nilai-nilai yang dijamin kebenarannya. Karena itu, seorang mukmin akan menjadikan Al Qur'an sebagai ukuran kebenaran. Keempat, Al Qur'an menjawab berbagai tuduhan orang-orang kafir, munafik dan musuh Islam lainnya. Seperti ketika orang-orang musyrik berkata, Muhammad ditinggalkan Rabbnya, maka turunlah ayat: "Rabbmu tidaklah meninggalkan kamu dan tidak (pula) benci kepadamu." (Adl Dluha: 3) (Syarh Nawawi,12/156) Orang yang akrab dengan Al Qur'an akan menyandarkan semua perihalnya kepada Al Qur'an dan tidak kepada perkataan manusia.

Iltizam (komitmen) terhadap syari'at Allah

Allah berfirman: "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akherat. Dan Allah menyesatkan orang-orang yang zhalim. Dan Allah berbuat apa saja yang Ia kehendaki." (Ibrahim: 27)

Di ayat lain Allah menjelaskan jalan mencapai tsabat yang dimaksud. "Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih meneguhkan (hati mereka di atas kebenaran)." (An Nisa': 66)

Karena itu, menjelaskan surat Ibrahim di atas Qatadah berkata:-"Adapun dalam kehidupan di dunia, Allah meneguhkan orang-orang beriman dengan kebaikan dan amal shalih sedang yang dimaksud dengan kehidupan akherat adalah alam kubur." (Ibnu Katsir: IV/421)

Maka jelas sekali, sangat mustahil orang-orang yang malas berbuat kebaikan dan amal shaleh diharapkan memiliki keteguhan iman. Karena itu, Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam senantiasa melakukan amal shaleh secara kontinyu, sekalipun amalan itu sedikit, demikian pula halnya dengan para sahabat. Komitmen untuk senantiasa menjalankan syariat Islam akan membentuk kepribadian yang tangguh, dan iman pun menjadi teguh.

Mempelajari Kisah Para Nabi

Mempelajari kisah dan sejarah itu penting. Apatah lagi sejarah para Nabi. Ia bahkan bisa menguatkan iman seseorang. Secara khusus Allah menyinggung masalah ini dalam firman-Nya: "Dan Kami ceritakan kepadamu kisah-kisah para rasul agar dengannya Kami teguhkan hatimu dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran , pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman." (Hud: 120)

Bukankah hati kita akan bergetar saat merenungi kronologi pembakaran nabi Ibrahim sehingga ia selamat atas izin Allah? Dan bukankah dengan demikian akan membuahkan keteguh-an iman kita? Lalu, kisah nabi Musa Alaihis Salam yang tegar menghadapi kezhaliman Fir'aun demi menegakkan agama Allah. Bukankah kisah itu mengingatkan kekerdilan jiwa kita dibanding dengan nabi Musa?

Tak sedikit umat Islam sudah merasa tak punya jalan karena kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan misalnya, sehingga mau saja saat diajak kolusi dan berbagai praktek syubhat lain oleh koleganya. Lalu mereka mencari-cari alasan mengabsahkan tindakannya yang keliru. Dan bukankah karena takut gertakan penguasa yang tiranik lalu banyak di antara umat Islam (termasuk ulamanya) yang menjadi tuli, buta dan bisu sehingga tidak melakukan amar ma'ruf nahi mungkar? Bahkan sebaliknya malah bergabung dan bersekongkol serta melegitimasi status quo (menganggap yang ada sudah baik dan tak perlu diubah).

Bukankah dengan mempelajari kisah-kisah Nabi yang penuh dengan perjuangan menegakkan dan meneguhkan iman itu kita menjadi malu kepada diri sendiri dan kepada Allah? Kita mengharap Surga tetapi banyak hal dari perilaku kita yang menjauhinya. Mudah-mudahan Allah menunjuki kita ke jalan yang diridhaiNya.

Berdo'a

Di antara sifat hamba-hamba Allah yang beriman adalah mereka memohon kepada Allah agar diberi keteguhan iman, seperti do'a yang tertulis dalam firmanNya: "Ya Rabb, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan setelah Engkau beri petunjuk kepada kami." (Ali Imran: 8)

"Ya Rabb kami, berilah kesabaran atas diri kami dan teguhkanlah pendirian kami serta tolonglah kami dari orang-orang kafir." (Al Baqarah: 250)

Agar hati tetap teguh maka Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam banyak memanjatkan do'a berikut ini terutama pada waktu duduk takhiyat akhir dalam shalat.
"Wahai (Allah) yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku pada din-Mu." (HR. Turmudzi)

Dzikir kepada Allah

Dzikir kepada Allah merupakan amalan yang paling ampuh untuk mencapai tsabat. Karena pentingnya amalan dzikir maka Allah memadukan antara dzikir dan jihad, sebagaimana tersebut dalam firmanNya: "Hai orang-orang yang beriman, bila kamu memerangi pasukan (musuh) maka berteguh-hatilah kamu dan dzikirlah kepada Allah sebanyak-banyaknya." (Al Anfal: 45)

Dalam ayat tersebut, Allah menjadikan dzikrullah sebagai amalan yang amat baik untuk mencapai tsabat dalam jihad.
Ingatlah Yusuf Alaihis Salam ! Dengan apa ia memohon bantuan untuk mencapai tsabat ketika menghadapi fitnah rayuan seorang wanita cantik dan berkedudukan tinggi? Bukankah dia berlindung dengan kalimat ma'adzallah (aku berlindung kepada Allah), lantas gejolak syahwatnya reda?

Demikianlah pengaruh dzikrullah dalam memberikan keteguhan iman kepada orang-orang yang beriman.
(Bersambung...)

Menempuh Jalan Lurus

Allah berfirman: "Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia dan jangan mengikuti jalan-jalan (lain) sehingga menceraiberaikan kamu dari jalanNya." (Al An'am: 153)

Dan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mensinyalir bahwa umatnya bakal terpecah-belah menjadi 73 golongan, semuanya masuk Neraka kecuali hanya satu golongan yang selamat (HR. Ahmad, hasan)

Dari sini kita mengetahui, tidak setiap orang yang mengaku muslim mesti berada di jalan yang benar. Rentang waktu 14 abad dari datangnya Islam cukup banyak membuat terkotak-kotaknya pemahaman keagamaan. Lalu, jalan manakah yang selamat dan benar itu? Dan, pemahaman siapakah yang mesti kita ikuti dalam praktek keberaga-maan kita? Berdasarkan banyak keterangan ayat dan hadits , jalan yang benar dan selamat itu adalah jalan Allah dan RasulNya. Sedangkan pemahaman agama yang autentik kebenarannya adalah pemahaman berdasarkan keterangan Rasul Shallallahu Alaihi wa Sallam kepada para sahabatnya. (HR. Turmudzi, hasan).

Itulah yang mesti kita ikuti, tidak penafsiran-penafsiran agama berdasarkan akal manusia yang tingkat kedalaman dan kecerdasannya majemuk dan terbatas. Tradisi pemahaman itu selanjutnya dirawat oleh para tabi'in dan para imam shalihin. Paham keagamaan inilah yang dalam terminologi (istilah) Islam selanjutnya dikenal dengan paham Ahlus Sunnah wal Jamaah . Atau sebagian menyebutnya dengan pemahaman para salafus shalih.

Dekat dengan Ulama

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: "Di antara manusia ada orang-orang yang menjadi kunci kebaikan dan penutup kejahatan." (HR. Ibnu Majah, no. 237, hasan)

Senantiasa bergaul dengan ulama akan semakin menguatkan iman seseorang. Tercatat dalam sejarah bahwa berbagai fitnah telah terjadi dan menimpa kaum muslimin, lalu Allah meneguhkan iman kaum muslimin melalui ulama. Di antaranya seperti diutarakan Ali bin Al Madini Rahimahullah: "Di hari riddah (pemurtadan) Allah telah memuliakan din ini dengan Abu Bakar dan di hari mihnah (ujian) dengan Imam Ahmad."
Bila mengalami kegundahan dan problem yang dahsyat Ibnul Qayyim mendatangi Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah untuk mendengarkan berbagai nasehatnya. Sertamerta kegundahannya pun hilang berganti dengan kelapangan dan keteguhan iman ( Al Wabilush Shaib, hal. 97).

Meyakini Pertolongan Allah

Mungkin pernah terjadi, seseorang tertimpa musibah dan meminta pertolongan Allah, tetapi pertolongan yang ditunggu-tunggu itu tidak kunjung datang, bahkan yang dialaminya hanya bencana dan ujian. Dalam keadaan seperti ini manusia banyak membutuh-kan tsabat agar tidak berputus asa. Allah berfirman: Dan berapa banyak nabi yang berperang yang diikuti oleh sejumlah besar pengikutnya yang bertaqwa, mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, tidak lesu dan tidak pula menyerah (kepada musuh). Dan Allah menyukai orang-orang yang sabar. Tidak ada do'a mereka selain ucapan, Ya Rabb kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebihan dalam urusan kami. Tetapkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir. Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akherat. " (Ali Imran: 146-148)

Mengetahui Hakekat Kebatilan

Allah berfirman: "Janganlah sekali-kali kamu terpedaya oleh kebebasan orang-orang kafir yang bergerak dalam negeri ." (Ali Imran: 196)

"Dan demikianlah Kami terang-kan ayat-ayat Al Qur'an (supaya jelas jalan orang-orang shaleh) dan supaya jelas (pula) jalan orang-orang yang berbuat jahat (musuh-musuh Islam)." (Al An'am: 55)

"Dan Katakanlah, yang benar telah datang dan yang batil telah sirna, sesungguhnya yang batil itu pastilah lenyap." (Al Isra': 81)

Berbagai keterangan ayat di atas sungguh menentramkan hati setiap orang beriman. Mengetahui bahwa kebatilan akan sirna dan kebenaran akan menang akan mengukuhkan seseorang untuk tetap teguh berada dalam keimanannya.

Memiliki Akhlak Pendukung Tsabat

Akhlak pendukung tsabat yang utama adalah sabar. Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam:"Tidak ada suatu pemberian yang diberikan kepada seseorang yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabar-an." (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Tanpa kesabaran iman yang kita miliki akan mudah terombang-ambingkan oleh berbagai musibah dan ujian. Karena itu, sabar termasuk senjata utama mencapai tsabat.

Nasehat Orang Shalih

Nasehat para shalihin sungguh amat penting artinya bagi keteguhan iman. Karena itu, dalam segala tindakan yang akan kita lakukan hendaklah kita sering-sering meminta nasehat mereka. Kita perlu meminta nasehat orang-orang shalih saat mengalami berbagai ujian, saat diberi jabatan, saat mendapat rezki yang banyak dan lain-lain.

Bahkan seorang sekaliber Imam Ahmad pun, beliau masih perlu mendapat nasehat saat menghadapi ujian berat oleh intimidasi penguasa yang tiranik. Bagaimana pula halnya dengan kita?

Merenungi Nikmatnya Surga

Surga adalah tempat yang penuh dengan kenikmatan, kegembiraan dan suka-cita. Ke sanalah tujuan pengembaraan kaum muslimin. Orang yang meyakini adanya pahala dan Surga niscaya akan mudah menghadapi berbagai kesulitan. Mudah pula baginya untuk tetap tsabat dalam keteguhan dan kekuatan imannya.

Dalam meneguhkan iman para sahabat, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sering mengingatkan mereka dengan kenikmatan Surga. Ketika melewati Yasir, istri dan anaknya Ammar yang sedang disiksa oleh kaum musyrikin beliau mengatakan: "Bersabarlah wahai keluarga Yasir, tempat kalian nanti adalah Surga". (HR. Al Hakim/III/383, hasan shahih)

Mudah-mudahan kita bisa merawat dan terus-menerus meneguhkan keimanan kita sehingga Allah menjadikan kita khusnul khatimah. Amin

www.facebook.com yusuf mansyur

KETIKA CINTA HARUS MEMILIH,,

Bismillahirrahmanirrahim..

Ketika kita dihadapkan pada dua pilihan,
Maka kesetiaan yang akan diuji.
Butuh iman yang kuat untuk mempertahankannya
apalagi ketika dua pilihan itu sama baiknya….

Disini kita akan mengerti arti dari mempertahankan
karena sungguh memertahankan lebih sulit dari pada mendapatkan…

Namun ketika keinginan tak seperti yang kita harapkan,kita harus terus bersabar dan ikhlas…
Tidak semua yang kita inginkan bisa tercapai.
ALLAH tahu apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan.
Kerana yang terbaik bagimu belum tentu baik dimata ALLAH .

Ya Rabb…
Ketika cinta harus memilih,
Pilihkan aku pada orang yang melabuhkan cintanya kepada_Mu.
Yang mencintai Rasul utusan_Mu.
Yang berpedoman pada Kitab_Mu.
Agar semakin bertambah kecintaanku Kepada_Mu ya Rabb..

Ya Rabb…
Ketika cinta harus memilih,
Izinkan aku untuk mengabdi kepada seseorang yang Kau takdirkan untuk ku dan
Hanya ku berikan cinta ini untukmu Wahai Calon Imam ku,
Kuselipkan setiap bait doa untukmu dalam istiqarah cintaku.
Allah yang akan mempertemukan kita.
Sungguh aku hanya ingin mencintaimu kerana ALLAH ..
Aamiin...

https://www.facebook.com/pages/Sebelum-Engkau-Halal-BagiKu/138509376220354?fref=ts

Kalau memang sudah jodoh tak akan kemana mana

Bismillahirrahmanirrahim,,,,

Kalau memang sudah jodoh tak akan kemana_mana..
Walaupun sang pujaan hati sempat menikah dengan orang lain,
Tapi pada akhirnya bertemu dan berjodoh dalam sebuah pernikahan juga.

'' Tiada setiap lirikan mata yg terlepas dari penglihatan_NYA , tiada setiap desiran hati yg luput dari pendengaran_NYA.
Tiada bersatu dua insan kecuali ALLAH yg menautkan hati keduanya. Tiada satu makhluk pun yg mampu menolak atas takdir yg diterimanya."

Demikianla,…Maha Kuasa ALLAH yg menggerakkan setiap takdir bagi makhluk_NYA sesuai dengan kehendak_NYA''

Wallahu A'lam Bishawab…

Jadi, kita jangan terlalu khawatir kalau jodoh belum datang kepada kita..Percayalah bahwa ALLAH akan memberikan jodoh yang terbaik bagi kita.....Aamiin Ya Robbal Allamiin. . .


https://www.facebook.com/pages/Sebelum-Engkau-Halal-BagiKu/138509376220354?fref=ts

Menanti Jodoh

Bismillahirrahmanirrahim,,,

Jodoh BUKANLAH terlambat,
Tapi BELUM tiba saat_NYA yang TEPAT untuk kita.

Kerana jodoh itu..
Sudah ditetapkan..
Sudah ditentukan..
Sudah digariskan..
Sudah ditaqdirkan..
Oleh_NYA dan tetap menjadi RAHASIA_NYA juga,, agar kita terus berikhtiar dan meminta kepada_Nya.

Andai kita telah dibertahu_Nya siapa jodoh kita, pasti kita tidak bersusah payah mencari dan menemukannya.Dan jodoh itu bukan hanya untukku, untukmu atau untuk mereka,,, tapi untuk semua hamba2Nya. Kerana untuk itulah kita diciptakan berpasang-pasangan, agar dengannya yg nanti menjadi JODOH kita, kita merasa nyaman dalam melabuhkan fitrah kasih sayang, cinta dan nafsu yang ada dlm diri kita,, di jalan yg di halalkan_Nya.Yakni dalam PERNIKAHAN.

Jika saat ini kamu masih sendiri, itu bukan berarti jodohmu terlambat datang, Tapi waktu_Nya saja yg belum tiba buatmu menemukan dirinya pasangan tulang rusukmu. Usah risau dengan sendirimu,, usah bertanya-tanya yang hanya membuatmu kian gundah dan gelisah,,,

Tapi sebaiknya,, cobalah terus perbaiki diri, bergaul dengan orang2 BAIK dan Sholeh, jangan lupa JAGA prasangka dan niatmu untuk menemukannya, kerana dari sanalah sesungguhnya akan mendekatkan dirimu pada apa yang kamu cari dan kamu harapkan..

Insya ALLAH, jika telah dirimu siap, maka ALLAH akan menyegrakan semua pintamu,, sesuai dengan kadar KESIAPANmu. Dan ALLAH selalu LEBIH TAHU itu,,,

''Ya Ilahi Rabbi, Engkaulah pengenggam hati dan jiwa kami, dan Engkau jugalah yang dapat membolak-balikkan hati dan kehidupan kami. Dan jodoh itu telah menjadi ketetapan_Mu atas kehidupan kami, maka biarlah itu yang terbaik disisi_Mu, agar ia dapat menjadi penyempurna hidup kami, dalam beribadah kepada_Mu.

Aamiin

https://www.facebook.com/pages/Sebelum-Engkau-Halal-BagiKu/138509376220354?fref=ts