Tampilkan postingan dengan label hikmah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hikmah. Tampilkan semua postingan

Senin, 23 Mei 2011

Yakin Akan Jaminan Allah

Oleh Endang TS Amir
Seorang teman mengeluhkan kebingungannya antara terus atau berhenti bekerja. Pasalnya, ia bekerja di sebuah restaurant yang menjual makanan olahan daging babi dan juga minuman keras. Setelah aktif mengikuti kajian-kajian keagamaan dan rutin mengikuti ta’lim bulanan, ia mulai sadar akan pentingnya mendapatkan rezeki yang halal dan thoyib. Tetapi ia bingung, karena ia menjadi tulang punggung keluarga.
Sang teman merasa tidak nyaman dengan hasil yang ia dapat dari pekerjaan yang digelutinya. Tapi berhenti bekerja dalam kondisi saat ini merupakan pilihan yang sulit menurutnya, mengingat mencari kerja sungguh bukan perkara mudah, apalagi ia hanya lulusan SMA.
“Gimana dong Um, kalau aku berhenti bekerja, siapa yang mau kasih makan ibuku?” tanyanya.
“Allah.” Jawabku
“Ya udah pasti Allah, siapa-siapa juga yang ngasih makan Allah.”jawabnya sedikit sewot.
...
Setiap muslim umumnya mengetahui dan menyadari bahwa yang memberi rezeki kepada setiap makhluk adalah Allah. Yang kurang adalah keyakinan akan adanya jaminan rezeki dari Allah. Kepada sang teman, akupun tidak ingin menasehatinya macam-macam, aku hanya berbagi pengalaman hidup dengannya. Bahwa ujian yang dialaminya juga dialami orang lain, termasuk aku dan suamiku.
Dahulu, belasan tahun yang lalu. Setelah selesai kuliah, mulailah aku melamar kerja. Pada waktu itu, wanita yang berjilbab dan mengenakan busana muslimah belum menjamur seperti sekarang. SK tentang jilbabpun belum turun. Ada 2 buah lamaran yang aku buat. Salah satunya lamaran ke sebuah bank. Aku terpanggil untuk mengikuti test. Ternyata aku lolos test, kemudian diinterview. Dari interview aku diberitahukan bahwa ketika bekerja tidak diperkenankan memakai jilbab. Dengan syarat tersebut aku memilih mundur.
Pada waktu itu, banyak pihak yang menyesalkan keputusanku. Menurut mereka, aku tidak usah terlalu fanatik, bongkar pasangkan tidak masalah. Aku sendiri berfikir, jika kita bersungguh-sungguh menolong agama Allah, maka Allah akan lebih bersungguh-sungguh menolong kita. Dan Allah bukanlah Tuhan yang suka mengecewakan hambaNya. Berangkat dengan keyakinan tersebut dan prasangka baik kepada Allah, aku mantap dengan keputusanku.
Ternyata, lamaranku yang kedua, ke sebuah perusahaan properti juga diterima. Belajar dari pengalaman sebelumnya, maka ketika aku di wawancara, sebelum ditanya macam-macam, akupun memberanikan diri untuk bertanya.
“Sebelumnya saya minta maaf, saya ingin bertanya, jika saya diterima diperusahaan ini, apakah saya boleh tetap memakai jilbab selama bekerja?” tanyaku
“Boleh-boleh saja, tidak masalah.” Jawab Bp.H yang pada waktu itu mewawancarai aku.
Alhamdulillah, ternyata aku di terima bekerja di perusahaan itu.
Suamipun mengalami ujian masalah rezeki. 3 bulan sebelum pernikahan kami, kontrak kerja suami (calon suami pada waktu itu) tidak diperpanjang. Padahal issue yang beredar ia akan diangkat sebagai pegawai tetap. Baik aku maupun suami tidak “heboh” menyikapi hal tersebut. Yang heboh justru orang lain. Bayangkanlah, hendak menikah, tetapi jadi pengangguran.
Suami tidak khawatir, karena ia yakin, sekiranya sudah jatuh kewajibannya untuk menafkahi keluarga, maka Allah akan memberinya kemampuan untuk melaksanakan kewajibannya. Aku sendiri, biasa saja mendengar berita tersebut. Karena yakin, sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan keyakinan suamiku. Alhamdulillah, sebulan setelah menikah, suami kembali bekerja dan dalam jangka 1 bulan langsung diangkat sebagai pegawai tetap. Ini adalah bukti atas keyakinan yang utuh atas jaminan Allah. Dan prasangka baiknya bahwa Allah akan memberi ganti pada saat yang tepat, benar-benar menjadi kenyataan.
...
Rasa gelisah akan rezeki hari esok, bukan tentang sulitnya mencari pekerjaan. Bukan tentang kita hanya lulusan SMA, atau kita tidak memiliki pengalaman kerja. Inti persoalannya terletak pada masalah keyakinan dan prasangka baik kita kepada Allah.
Tidak optimis perihal rezeki sesungguhnya karena kita tidak memiliki keyakinan. Sikap inilah yang kemudian membuat kita khawatir, kekhawatiran yang pada akhirnya membuat kita tidak lagi aware terhadap halal atau haramnya penghasilan kita. Padahal, empat bulan dalam kandungan, setiap insan telah Allah tetapkan bagian rezekinya masing-masing. Padahal, Allah menjamin bahwa tidak satupun bintang yang melata, kecuali telah Allah tetapkan rezekinya. Artinya, bagian rezeki untuk kita pasti ada dan pasti sampai.
Selain yakin, bahwa Allah menjamin rezeki bagi setiap makhlukNya, hal lain yang juga sangat penting adalah Husnuzhan atau prasangka baik kepada Allah. Karena Allah senantiasa menurut prasangka hamba-hambaNya. Jika kita berprasangka, bahwa Allah akan memberi kita rezeki dan mencukupi kebutuhan kita, Insya Allah rezeki akan sampai kepada kita dan Allah akan penuhi kebutuhan kita. Yang perlu menjadi catatan adalah, rasa yakin di sini tentu saja rasa yakin yang disertai tindakan aktif. Maksudnya adalah, ibadah hati dengan rasa yakin , dan anggota badan melakukan ikhtiar maksimal.
Karenanya, ketika seorang hamba memilih untuk mengambil yang haram, setidaknya ada dua hal yang mendasari. Yang pertama adalah karena su’uzhzhan atau buruk sangka kepada Allah. Ia menganggap Allah tidak akan menganugerahinya rezeki yang baik dan halal. Yang kedua adalah ketidakmampuan untuk bersabar atas ujian Allah.
Prasangka baik dan juga keyakinan, tidak dapat tumbuh, jika hubungan kita dengan Allah tidak baik. Jadi kunci untuk dapat yakin dan senantiasa berprasangka baik terletak pada hubungan yang baik dengan Allah. Makin baik hubungan kita dengan Allah, makin yakinlah kita terhadapNya. Wallahua’lam.
ummuali.wordpress.com
 

Rabu, 20 April 2011

** Menjadi pribadi yang Tenang dan Menenangkan **

Ketenangan adalah kebutuhan setiap orang. kaya, miskin, tua, muda semua mendambakan sebuah ketenangan. Tidak jarang, seseorang rela mengeluarkan banyak uang demi memeperoleh ketenangan dan kedamaian. Dan atau seseorang rela menempuh perjalanan jauh hanya untuk membuat diri dan hatinya tenang dan bahagia. Lalu...bagaimana dan dimanakah sebenarnya ketenangan itu??? dan bagaimana menjadikan diri kita seorang pribadi yang tenang dan menenangkan??

Pribadi yang tenang bukan berarti yang berlaku lamban, tapi tenang adalah tentang cermat dalam berpikir dan hati-hati dalam memilih. Tenang adalah tentang penyampaian kabar buruk dengan cara yang bijak, penyampaian fakta keras dengan cara yang lembut. Tenang juga adalah tentang perealisasian sebuah kerumitan dengan cara yang sederhana, pemberitahuan berita panas dengan cara yang dingin dan atau penolakan berat dengan cara yang ringan, dll.

Dan cara mendapatkan semua sumber ketenangan yang abadi itu adalah Menjadikan diri kita mempunyai keintiman hubungan bersama Allah SWT. Ketenangan seperti inilah yang menjadi obat dari segala penyakit hati dan kekacauan hidup.

Sejenak marilah kita luangkan waktu untuk menyimak nasehat Ibnu Mas’ud. Beliau adalah salah seorang shahabat Nabi saw. Beliau pernah didatangi seseorang yang ingin meminta nasihatnya, untuk dapat dijadikan obat bagi jiwanya yang tidak tenang.

Kemudian Ibnu Mas’ud menasihatinya,” Kalau penyakit itu yang menimpamu, maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat.

Pertama , engkau datangi tempat orang membaca Al-Qur’an, engkau membaca Al-Qur’an, engkau dengarkan baik-baik orang yang membaca Al-Qur’an.

Atau kedua , engkau datangi majlis taklim yang mengingatkan hati kepada Allah.

Atau ketiga, engkau mencari waktu dan tempat yang sunyi, di situ engkau menyendiri menyembah Allah, seperti pada waktu lewat tengah malam, di saat orang sedang tidur nyenyak, engkau bangun mengerjakan shalat malam, meminta kepada Allah ketenangan jiwa, ketentraman pikiran, dan keikhlasan hati.”

Setibanya di rumah, orang tersebut melaksanakan apa yang dinasihatkan Ibnu Mas’ud itu. Ia berwudlu, kemudian membaca Al-Qur’an dengan khusyu, penuh konsentrasi. Seusai membaca Al-Quran ia merasakan ada ada sesuatu yang berubah. Jiwanya terasa tenang, hatinya tentram, pikirannya kembali jernih. ketenangan benar benar menyelimuti hatinya.

Hanya seseorang yang pernah panik yang bisa merasakan kenikmatan sebuah tenang setelah dia menyadari kekacauannya. Hanya seseorang yang pernah gundah yang bisa menikmati ketenangan setelah mengetahui kesakitannya.

Maka beruntunglah pribadi yang mengambil pelajaran dari kesalahan. Sama sekali tidak ada alasan untuk mereka merasa menyesal tentang sesuatu yang sudah lewat, yang mungkin timbul atas kekurang tenangan sikap dalam pemilihan desain masa depan. Dan karena ketenangan itu pula, terhapusnya segala kekhawatiran mereka tentang sakit atau pahitnya kehidupan, karena mereka yakin sumber dari segala sumber ketenangan yaitu Allah SWT akan selalu siap menemani dan menyambut hamba hambanya yang senantiasa memohon KepadaNYa. Ketenangan akan selalu hadir karena mereka juga menghadirkan Allah dalam setiap aktivitasnya.

Ukhti, kamu cantik sekali......

Bismillahir-Rahmanir-Rahim .....

Ukhti, kamu cantik sekali......

Tapi hanya di mata manusia. Sedangkan yang Maha Kuasa tak pernah memandang rupa atau pun bentuk tubuh kita. Namun Ia melihat pada hati dan amal-amal yang dilakukan hamba-Nya.

Ukhti, kamu cantik sekali......

Tapi cantik fisik tak akan pernah abadi. Saat ini para pesolek bisa berbangga dengan kemolekan wajah ataupun bentuk tubuhnya. Namun beberapa saat nanti, saat wajah telah keriput, rambut pun kusut dan berubah warna putih semua, tubuh tak lagi tegak, membungkuk termakan usia, tak akan ada lagi yang bisa dibanggakan. Lebih-lebih jika telah memasuki liang lahat, tentu tak akan ada manusia yang mau mendekat.

Ukhti, kamu cantik sekali.....

Tapi kecantikan hanyalah pemberian dan untuk apa dibangga-banggakan? Sepantasnya kecantikan disyukuri dengan cara yang benar. Mensyukuri kecantikan bukanlah dengan cara memamerkan, memajang gambar atau mengikuti bermacam ajang lomba guna membandingkan rupa, sedangkan hakekatnya wajah itu bukan miliknya.

Tidakkah engkau jengah bila banyak mata lelaki ajnabi yang memandangi berhari-hari? Tidakkah engkau malu ketika wajahmu dinikmati tanpa permisi karena engkau sendiri yang memajang tanpa sungkan. Ataukah rasa malu itu telah punah, musnah? Betapa sayangnya jika demikian sedangkan ia sebagian dari keimanan.

Ukhti, kamu cantik sekali....

Tapi apa manfaat pujian dan kekaguman seseorang? Adakah ia akan menambah pahala dari-Nya? Adakah derajatmu akan meninggi di sisi Ilahi setelah dipuji? Tak ada yang menjamin wahai ukhti. Mungkin malah sebaliknya, wajah cantik itu menjadikanmu tak punya harga di hadapan-Nya, karena kamu tak mampu memelihara sesuai dengan ketentuan-Nya.

Ukhti, kamu cantik sekali ...

Kecantikan itu harta berharga, bukan barang murah yang bisa dinikmati dengan mudah. Dimana nilainya jika setiap mata begitu leluasa memandang cantiknya rupa. Dimana harganya jika kecantikan telah diumbar, dipajang dengan ringan tanpa sungkan. Dimana kehormatan sebagai hamba tuhan jika setiap orang, baik ia seorang kafir, musyrik atau munafik begitu mudah menikmati wajah para muslimah?

Ukhti, kamu cantik sekali.....

Alangkah indah jika kecantikan fisik itu dipadu dengan kecantikan hatimu. Apalah arti cantik rupawan bila tak memiliki keimanan. Apalah guna tubuh molek memikat bila tak ada rasa malu yang lekat. Cantikkan dirimu dengan cahaya-Nya. Cahaya yang bersinar dari hati benderang penuh keimanan. Hati yang taat senantiasa patuh pada syariat. Hati yang taqwa, yang selalu menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Hati yang sederhana, yang tak berlebihan dalam segala urusan dunia.

Ukhti, kamu cantik sekali.....

Maka tampillah cantik di hadapan penciptamu karena itu lebih berarti dari pada menampilkan kecantikan pada manusia yang bukan muhrimmu

Tampillah cantik di hadapan suamimu, karena itu adalah bagian dari jihadmu. Mengabdi pada manusia yang kamu kasihi demi keridha'an Ilahi.

Tampillah cantik, cantik iman, cantik batin, cantik hati, karena itu lebih abadi....

======
Salam Terkasih ..
Dari Seorang Sahabat ...

BERBAHAGIALAH

Iman itu menghilangkan kegelisahan dan menghapuskan kesedihan. Ia adalah teman orang-orang yang bertauhid dan penghibur bagi orang-orang yang beribadah.

Apa yang telah lewat tidak akan kembali; apa yang telah hilang berarti mati; maka janganlah memikirkan yang telah hilang karena dia telah mati dan lenyap.

Bersikaplah ridha terhadap takdir. Zikir akan mewujudkan hati yang tenang, melenyapkan kesedihan, menghidupkan hati dan menghapuskan dosa..

Jangan tunggu ucapan terimakasih dari seseorang, Cukuplah dari Allah balasannya… Jangan kecewa ketika menemukan orang yang tak kenal balas budi, dengki dan hasad.

JIKA engkau berada di pagi hari , maka JANGAN tunggu hingga sore hari. HIDUPLAH DALAM BATASAN HARI ITU, , fokuskan konsentrasi anda untuk memperbaiki kondisi anda pada hari itu. Tinggalkanlah masa depan hingga dia datang. Jangan pikirkan hari esok karena JIKA ANDA MEMPERBAIKI HARI INI NISCAYA HARI ESOK AKAN LEBIH BAIK .

PERBARUILAH HIUDUP INI, VARIASIKANLAH cara-cara hidup anda dan UBAHLAH RUTINITAS yang anda jalani sehari-hari. BERSYUKURLAH kepada Rabbmu atas nikmat agama, akal, kesehatan, nama baik, pendengaran, penglihatan, rezeki, keturunan dan lainnya.

HIDUPLAH dengan Al-Quran dengan menghafalnya, mempelajarinya dan memahaminya karena Al-Quran adalah obat paling manjur untuk menghilangkan kesedihan dan kegelisahan.

MAAFKANLAH orang yang menzalimimu, SAMBUNGLAH tali silaturahim orang yang memutuskan silaturahim denganmu, BERILAH orang yang tidak pernah memberimu dan BERSIKAP LEMBUTLAH pada orang yang berbuat buruk pada anda , niscaya anda akan dapatkan kebahagiaan dan keamanan. PERBANYAKLAH ISTIGFAR , karena bersama istigfar terdapat rezeki, jalan keluar, keturunan, ilmu yang bermanfaat, dimudahkannya urusan dan dihapuskannya dosa-dosa.

MERASA PUASLAH dengan bentuk tubuh anda, potensi anda, keluarga anda dan rumah anda, niscaya anda akan memperoleh kedamaian dan kebahagiaan. Bahwa sesungguhnya bersama kesulitan itu terdapat kemudahan dan jalan keluar akan datang setelah kesempitan.

BERSIKAPLAH OPTIMIS dan JANGAN PUTUS ASA . BERBAIK SANGKALAH pada Rabb-Mu serta berharaplah segala kebaikan dan keindahan dari-Nya. BERGEMBIRALAH dengan pilihan ALLAH bagimu, karena itu pastilah YANG TERBAIK .
Musibah akan MENDEKATKAN kita kepada Allah, mengajarkan untuk berdoa, menghilangkan kesombongan, ujub dan kebanggaan.

BERBUAT BAIKLAH kepada orang lain, BERIKANLAH kebaikan-kebaikan pada orang yang membutuhkan bantuan, orang sakit, orang miskin dan anak yatim. JAUHILAH berburuk sangka, BUANGLAH kesedihan dan imajinasi buruk serta pemikiran-pemikiran yang sakit.

KETAHUILAH bahwa KESULITAN-KESULITAN akan membuka pendengaran, penglihatan, menghidupkan hati, menundukkan nafsu, membuat ingat hamba dan menambahkan pahala.

KEBANYAKAN yang ditakuti itu tidak terjadi, kebanyakan dari kesulitan yang pernah didengar tidak terbukti, kepada Allahlah terdapat segala kecukupan
Dialah yang menjaga dan tempat kita minta tolong.

Hati- hatilah jangan sampai berbuat dosa, karena dosa adalah sumber kegelisahan dan kesedihan, dosa menjadi sebab segala bencana, musibah dan problem.
Melepaskan pandangan kepada yang haram akan menumbuhkan kegelisahan, kesedihan dan luka dalam hati. Sedangkan orang yang bahagia adalah orang yang menundukkan pandangannya dan takut terhadap Rabbnya.

Pikirkanlah RAHMAT ALLAH SWT yang maha pengasih, Dia mengampuni pelacur yang memberi minum seekor anjing, memberikan tobat kepada orang yang telah membunuh seratus orang, MENGEMBANGKAN TANGAN-NYA untuk mengampuni orang-orang yang BERTAUBAT dan mengajak orang-orang nasrani untuk bertaubat.

Jika anda ingin BERBAHAGIA BERSAMA ORANG LAIN , perlakukanlah mereka sesuai dengan apa yang ANDA INGINKAN ATAS PERLAKUAN MEREKA , jangan kritik milik mereka serta jangan rendahkan kedudukan mereka.

Kebahagiaan TIDAK TERLETAK pada kedudukan, keturunan ataupun harta, namun terletak pada agama, ilmu pengetahuan, adab dan meraih cita-cita.

MEMBERI MAAF adalah lebih lezat daripada MEMBALAS DENDAM , BEKERJA itu lebih nikmat daripada menganggur, QANAAH itu lebih besar dari harta , dan KESEHATAN itu lebih baik dari KEKAYAAN .

Orang yang tidak berbahagia dirumahnya tidak akan berbahagia di tempat lain, orang yang tidak dicintai keluarga niscaya tidak akan dicintai siapapun. Orang yang menyia-nyiakan hari ini maka ia akan menyia-nyiakan hari esoknya.

JAUHILAH sifat cemas dan bimbang karena ia adalah racun . HINDARI sifat mudah menyerah karena ia berarti sifat kebinasaan. BUANGLAH jauh-jauh sifat malas karena ia menjerumuskan pada kegagalan. HiNDARI sikap TIDAK KONSISTEN baik dalam berkata maupun berbuat karena sesungguhnya ia bersumber dari RENDAHNYA MANAJEMEN DIRI .

KEJUJURAN membawa kepada KETENANGAN , DUSTA membawa KEGELISAHAN . Perasaan malu adalah perisai hidup, ilmu adalah pembeda, kefasihan berbicara adalah perhiasan dan sikap diam adalah hikmah dan kebijaksanaan.

TIGA TEMAN YANG HARUS DIMILIKI : KEGEMBIRAAN, KETENANGAN, dan SEMANGAT YANG TINGGI . TIGA MUSUH YANG HARUS DIJJAUHI : yaitu SIFAT PESIMIS, BIMBANG dan PUTUS ASA .

Tidak ada yang lebih MENYADARKAN selain KUBURAN , tidak ada yang lebih MEMBAWA SIAL l daripada melakukan MAKSIAT , Tidak ada sikap hidup yang lebih MULIA daripada ZUHUD dan tidak ada yang memberi KEPUASAN kecuali sikap QANAAH .

“DIALAH YANG MENGHILANGKAN BALA , MENGAMPUNI DOSA , MEMBERI REZEKI, MENYEMBUHKAN PENYAKIT, MENYELAMATKAN DARI BENCANA , MEMBEBASKAN DARI KETERIKATAN DAN MEMBALUT LUKA YANG TERANIAYA. BERMUNAJATLAH KEPADA ALLAH SWT, NISCAYA DIA AKAN MEMENUHINYA. KEMUKAKANLAH SEGALA KEBUTUHAN KEPADA-NYA. UTARAKANLAH SEGALA KEINGINANMU DI HADAPAN-nYA , MINTALAH REZEKIMU dan ADUKANLAH KEADAANMU "

BERDOALAH KEPADA-KU , NISCAYA AKAN AKU PERKENANKAN BAGIMU (AL-mukmin 60)

"UMATKU ADALAH UMAT YANG DIRAHMATI " (HR Ahmad)

KEMULIAAN TIDAK BISA DIUKUR dengan keturunan , gelar atau tingkat pendidikan. Tetapi orang yang memiliki usaha keras, ketabahan, keaktifan dan kesabaranlah yang akan dapat meraih KEMULIAAN . Orang yang tidak berbahagia berada dirumah maka tidak akan bahagia di tempat lain. Ketahuilah sesungguhnya sebaik-baik tempat untuk menentramkan diri ,menenangkan pikiran dan menjauhkan dari beban hidup adalah rumah. BAITI JANNATI .

Hati-hatilah bergaul dengan orang yang suka bersikap PESIMIS karena ketika engkau perlihatkan sekuntum bunga yang indah padanya maka yang ia lihat hanya duri-durinya.Ketika engkau bawakan segelas air padanya , maka yang ia lihat hanya kotoran didalamnya. Demikian juga ketika engkau memuji kebaikan/ manfaat matahari dihadapannya maka yang ia rasakan hanya panasnya.

KESALAHAN KITA kita hanya merasa gelisah dan TAKUT KEPADA SELAIN ALLAH , bahkan hampir sebagian kehidupan diisi dengan ketakutan. Kita takut dan cemas akan terlambat, takut akan tersalah, takut akan terburu2, takut tidak makan, takut dimarahi dsb.

Tidak ada tutup kecuali suatu saat akan terbuka, tidak ada ikatan kecuali suatu saat akan terlepas. Tidak ada sesuatu yang jauh kecuali akan mendekat. Tidak ada yang hilang kecuali akan ditemukan. Tetapi ingatlah semua itu membutuhkan proses dan waktu. Kegagalanmu dalam meraih suatu kesuksesan di satu tempat akan engkau temukan gantinya ditempat lain dan hal tersebut akan dipandang sebagai sesuatu yang bernilai dan bermanfaat dimata orang lain.

Diatas segalanya hanya orang- orang yang bertakwalah yang benar-benar akan berbahagia.

SELAMAT BERBAHAGIA......
(Dr. Aidh Al-Qarni)

bidadari ada di bumi

Pernahkah terlintas dalam hatimu ya ukhti,saudaraku muslimah untuk menjadi bidadari didunia dan akhirat nanti?.pernahkah kau membayangkan betapa cantik dan anggunnya ia,menjadi incaran dan simpanan hamba-hamba Allah yang shaleh dan bertakwa.pernahkah engkau mengangankananya? Pernahkah memimpikannya? Tidakkah hatimu bergerak untuk segera meraihnya?sesungguhnya bidadari dunia adalah ia para wanita yang shalihah,memurnikan ibadah hanya untuk-Nya semata,hatinya selalu takut dan terikat dengan Rabb-Nya,menaati dalam keadaan sendirian ataupun dihadapan banyak manusia.sosok yg merindukan keridhaan Allah dan rasul-Nya.

Selalu terbayang dipelupuk matanya surga yg dijanjikan Allah menantinya dari pintu manapun ia suka,ia bisa memasukinya.hatinya selalu menimbang dengan timbangan akhirat sehingga urusan dunia yg bertentangan dg syariat Allah dan Rasul-Nya akan mudah ia singkirkan dan tinggalkan

Dumai betapa elok dah indah akhlaknya, bila ia belum bersuami maka berbakti kepada kedua orangtuanyalah ladang amalnya memanfaatkan kesempatan yg berharga ini dg berusaha mendapatkan keridhaan-nya.meminta-nya dari keduanya.bila ia telah bersuami maka bersemangatlah hatinya untuk berbakti kepada suaminya,menemani sang suami dalam keadaan suka dan duka,,mendidik anak-anaknya agar mereka berjalan diatas sunnah dan manhaj yang benar.berani meluruskan suami apabila ia bersalah dengan bahasa yg lembut dan bersabar atas kekurangannya.membantu suami dalam menaati Rabb-Nya,sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan amalan hamba-hamba-Nya.jika engkau bersabar dan istiqomah maka insya Allah engkau kan menjadi penghuni surga yg cantik jelita itu...

Janganlah engkau resah dan gundah,merasa kecewa hatimu karena melihat sulitnya jalan untuk meraih kesana.jalan itu akan mudah engkau tuju apabila engkau memohon pertolongan-Nya dalam setiap desah nafasmu. Sehingga segala tindak tandukmu selalu dalam bimbingan-Nya.dan,renungkanlah apabila engkau berhasil mencapai predikat wanita shalihah (bidadari dunia) semua adalah karena dari Rabbmu semata,bersyukurlah atas nikmat ini dan janganlah sekali-kali engkau takabur.ingatlah selalu firman-Nya:

"dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan pertolongan Allah."(QS Hud:88)

semoga Allah memberkahi kita semua wanita-wanita muslimah diatas muka bumi ini yang bercita-cita ingin menjadi bidadari-bidadari diatas dunia ini dan tentu saja dia akhirat nanti,insya Allah..,

** Keajaiban Sebuah Kelembutan **

Kelembutan memberikan pengaruh besar dalam sebuah rumah tangga. Anugrah Allah yang satu ini, yang biasanya menjadi hak milik para istri, akan selalunya memberikan sebuah kebahagiaan. Kelembutan berarti berarti bersabar memahami orang lain, Kelembutan berarti ikhlas dalam senyum menerima apapun yang terjadi dan mewujudkannya dalam sikap yang terbaik, kelembutan berarti membalas betapapun sakitnya perlakuan orang lain dengan sebuah pembalasan yang justru dapat membahagiakannya. Kelembutan juga berarti menegur kesalahan dan menyatakan kesalahan orang lain tanpa harus menyakiti.

Absennya sikap ini membuat semuanya seringkali kacau, betapa tidak, walaupun seseorang mempunyai niat baik yang besar sekalipun dalam memulai sesuatu, namun jika hal tersebut disampaikan dengan cara yang kasar, maka akhirnya akan pasti tidak membahagiakan.

Ingatkah kita kisah tentang Rosululloh SAW yang selalu diludahi oleh seorang yahudi, yang mana Rosululloh SAW tidak pernah membalasnya dengan tindakan yang sama, malahan ketika si yahudi jatuh sakit, beliau SAW membalasnya dengan menjenguk si yahudi ke rumahnya.

Dan yang terjadi selanjutnya ternyata keluhuran dan kelembutan akhlak Rosululloh telah meruntuhkan segala kedengkian dan kerasnya hati si yahudi dan memberikan kesan dihatinya, sehingga tanpa diminta dan dipaksa, si yahudi tersebut akhirnya menyatakan keislamannya di hadapan Rosululloh SAW. Subhanallah...

Kehidupan yang tidak lepas dari sebuah masalah dan ujian, biasanya melahirkan suasana getir dan tegang yang menyebabkan hati menjadi sedikit keras. Begitu pula dalam kehidupan berumah tangga. Betapa bahagianya jika para suami memiliki pendamping yang menyejukkan hati dalam bersikap dan berkata. Betapa damainya seorang suami yang memiliki istri yang tidak pernah memakai kata "aku ingin.." sebagai pencerminan dari egonya, kecuali pada kalimat: aku ingin semua orang yang ada di sekitarku bahagia. Ya, ternyata tidak perlu menjadi sangat cantik,untuk disayang suami, karena dengan bersikap lembut, para istri telah memiliki kecantikan yang tak terbatas. Hal ini juga menjadikannya layak untuk disayang, bukan hanya suami, namun dengan semua orang disekitarnya, bahkan benda mati sekalipun.

Kelembutan seorang wanita bukan berarti sosok yang lemah ataupun gampang menangis, justru dengan adanya kelembutan itulah seorang wanita sebenarnya memiliki kekuatan yang luar biasa. Kekuatan itu sendiri adalah, bahwa kelembutan seorang wanita bisa meluluhkan hati laki-laki yang keras sekalipun. Betapa bahagianya seorang suami yang mendapati partner hidupnya tersebut menegurnya dengan cara yang lembut, dan elegan. Karena sudah menjadi sebuah kemakluman bagi semua istri bahwa biasanya seorang suami memiliki sebuah "gengsi" yang tidak mau di otak atik oleh siapapun. Ya itulah laki-laki, para suami kita. Dan sekali lagi, semua itu akan tertaklukkan bukan justru dengan sebuah sikap kasar apalagi kekerasan, sifat lemah lembut mampu membawa mereka yang sedang terlupa untuk kembali kepada aturan dan jalan Allah subhanahu wata'ala. Kelembutan berarti meluruskan dengan tanpa mematahkannya, dan memperbaiki dengan tanpa merusak satupun dari sisi-sisinya.

Kelembutan juga berarti sinergi antara akal dan hati dan hal ini selalu berakhir dengan kebahagiaan. Kelembutan tidak usah membeli dan rasa sayang sudah ada pada setiap diri. Dan tergantung pada kemauan kita masing masing- masing untuk mau melaksanakannya atau tidak. Sungguh, kedengaran berat sepertinya. Tapi itulah contoh teladan yang diwariskan oleh orang-orang pilihan terdahulu kepada kita. Dan dengan menjadikan diri kita bersemangat dan berusaha melatih diri agar senantiasa mampu bersikap lembut dan peka rasa ketika berinteraksi dengan siapapun, terutama dengan sang suami, maka insyaallah kita akan menjadi sumber kebahagiaan yang menyejukkan.

(Syahidah)