Rabu, 02 Januari 2013

... SEMUT YANG SELAMAT ...


Segerombolan semut sedang berjalan melintasi hutan untuk mencari makan, juga untuk bekal menghadapi musim dingin. Tanpa terduga, dua di antara semut tersebut jatuh kedalam sebuah lubang. Untung saja mereka tidak terjatuh kedasar lubang yg berair. Semut-semut yg lain mengelilingi lubang. Ketika melihat betapa dalamnya lubang yg lembab dan licin itu,mereka berkata pada kedua semut tersebut bahwa mereka lebih baik mati.

Kedua semut itu tetap mencoba keluar dari lubang itu dengan segala kemampuan yang ada. Semut-semut lainnya tetap mengatakan agar mereka berhenti saja berusaha dan lebih baik mayi. Akhirnya, salah satu dari semut yang ada di lubang itu menyerah dan berpikir semuanya memang mustahil,karena mendengarkan kata-kata semut yg lain. Dia menyerah. Terjatuh dan tenggelam kedalam air,lalu mati. Sedang semut yg satunya tetap berjuang sedapat mungkin untuk bisa naik, walaupun sering tergelincir karena lembab. Dia terus berusaha agar bisa naik kepermukaan.

Sekali lagi kerumunan semut yg lain meneriakan kepadanya agar berhenti berusaha dan mati saja. Tetapi anehnya semut itu semakin bersemangat bahkan berusaha lebih keras dan akhirnya dia pun berhasil. Ketika sampai diatas,ada semut yg bertanya,"Apakah kau tidak mendengar teriakan kami?"

Dengan membaca gerakan bibir semut yg lain,semut yg selamat itu memjelaskan bahwa ia tuli. Akhirnya mereka sadar bahwa saat dibawah tadi mereka dianggap telah memberikan semangat kepada semut tersebut.

Semut itu meyakini dirinya sedang beradadi jalur yg benar dan tetap bergerak lurus. Itulah mengapa dia lantas menganggap cemoohan-cemoohan yg dialamatkan kepada dirinya sebagai sebuah bentuk perhatian mereka agar terus berjuang dan sukses. Terbukti hal itu menimbulkan sesuatu yg luar biasa di dalam dirinya. Sebuah pencapaian.

berapa banyak label-label negatif yg menancap di tubuh kita? berapa banyak orang yg telah mengirimkan label negatif itu ke kita? setiap orang mungkin akan memiliki pendapat dan persepsi tentang siapa diri kita. Apa jadinya jika persepsi-persepsi buruk itu dibiarkan? Dia akan menjadi sebuah fakta dalam kehidupan dan tanpa kita sadari kita telah mengikuti irama persepsi itu.

Telinga memang berfungsi untuk mendengar. Tetapi jangan luputkan pula fungsi otak. Dia bertugas menyaring semua yg tertangkap oleh panca idera kita. Jika otak ini kita mainkan,maka akan terjadi semacam paranoid yg positif. Yaitu berfikir bahwa alam semesta yg mencakupi lingkungan,keadaan dan seluruh manusia yang berinteraksi dengan anda, sedang bersekutu untuk membawa anda menuju kebaikan dan kesuksesan.

Adapun tantangan-tantangan selama proses pencapaian, Tommy lasorda mengatakan, "Perbadaan antara yg mustahil dan yg tidak mustahil terletak pada tekad seseorang."
Tantangan tidak muncul untuk menarik diri kita ke bawah. Tantangan ada untuk mendorong kita ke atas. Menghasilkan yg terbaik,mencapai target. Memang tanatangan itu sulit dan tidak menyenangkan. Tetapi hal itulah yg memberikan arti dan nilai. Nyatanya, orang-orang berhasil telah merasakan, betapa kesuksesan hadir lewat kebiasaan berurusan dangan serangkaian tantangan.
Bukan dengan menghindari tanatangan. Inilah sebuah kehidupan yg berpendirian kuat.

Ringankan hidup dengan fokus pada apa yg harus dikerjakan. Fokus terhadap apa yg harus sedang dijalani. Acuhkan saja segala sesuatu yg dapat menyeret pada kegagalan. Anggaplah mereka sedang memotivasi kita untuk maju,maju,dan maju.

Kita hanya perlu memilih apakah setiap masalah dalam hidup akan dijadikan racun yg akan membunuh perlahan-lahan atau menjadikannya multivitamin yg akan membangkitkan dari keterpurukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar