Minggu, 12 Agustus 2012

Bentuk-bentuk Pengabulan Doa


Rasulullah SAW bersabda, “Tidak seorangpun yang berdoa, kecuali akan dikabulkan. Pengabulannya itu bisa segera didunia ini, dan bisa juga ditangguhkan diakhirat nanti, atau bisa juga digantikan dengan pengampunan doa sesuai dengan kadar doanya itu, dengan syarat ia tidak berdoa untuk sebuah perbuatan dosa, atau memutus tali silaturahmi, atau isti’jal (menuntut segera terkabul)”. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan isti’jal itu?” Beliau menjawab, “Seseorang yang berkata, “Aku telah berdoa kepada Rabbku, namun belum juga dikabulkan.” (HR. Ath-Thirmidzi)

Jadi ada tiga bentuk pengabulan doa:

PERTAMA : Doa Anda dikabulkan di dunia.
KEDUA : Ditangguhkan sampai nanti hari kiamat.
KETIGA : Sebagai penangkal kejelekan yang mungkin akan menimpa Anda.

Sebagian ada yang menginginkan bentuk pertama. Sebagian lagi menginginkan yang kedua, dan yang lainnya menginginkan yang ketiga. Namun bagi seorang mukmin, ketiga-tiganya bernilai sama.

Ya, ketiga-ketiganya sama, sebab ia telah menyerah pada ketentuan Allah dan betul-betul menggantungkan diri kepada-Nya.

Ya Allah, tuliskanlah kebaikan untuk kami kapan dan dimana saja, serta berikanlah keridhaan-Mu kepada Kami...!

Sebagian kita mungkin tidak tertarik dengan hal ini. Ia berangkali berkata, “Allah Maha mengabulkan doa, dan saya menginginkan doa saya dikabulkan di dunia ini, sebab inilah yang saya sukai, bukan yang lainnya!”

Saya bisa merasakan apa yang Anda rasa, wahai saudaraku. namun apa yang membuat Anda demikian yakin, semua doa Anda akan mendatangkan kebaikan bagi Anda? Tidakkah Anda mengerti barangkali sebagian doa Anda justeru akan mendatangkan kejelekan bagi Anda sendiri? Anda mungkin telah berdoa kepada Allah agar menikahkan Anda dengan si Anu dan Anda betul-betul menghiba dalam doa Anda, namun Allah ternyata tidak mengabulkannya. Anda mengira bahwa Allah tidak mengabulkannya karena Anda tidak merasakan hasilnya di dunia. Namun sebenarnya Allah telah mengabulkannya! Yaitu dengan menghalangi kejelekan yang hampir menimpa Anda tanpa Anda sadari, atau menangguhkan jawaban doa tersebut nantinya di hari kiamat.

Perhatikanlah saudaraku, ketika nanti hari kiamat, Allah SWT datang kepada sang hamba dan berfirman, “Tidak pernah engkau berdoa kepada-Ku, melainkan telah Aku kabulkan. Ingatkah Engkau akan doa ini?” Sang hamba pun menjawab, “Benar.” Maka Allah SWT pun berfirman, “Doa itu telah aku kabulkan di dunia, bukan?” Sang hamba menjawab, “Ya, benar.” Lalu Allah SWT bertanya lagi, “Ingatkah engkau akan doa ini?” Sang hamba menjawab, “Ya, benar.” Allah SWT berfirman, “Doa itu belum Aku kabulkan di dunia bukan?” Sang hamba pun menjawab, “Aku dulu ingin menikah dengan si Anu, aku dulu ingin masuk ke fakultas anu, aku ingin bekerja di perusahaan anu...” Maka Allah SWT pun berfirman, “Telah aku sediakan pahala untukmu di akhirat sedemikian, dan sedemikian.” Demikian menakjubkan, sampai-sampai seorang mukmin akan berharap agar doanya tidak dikabulkan didunia.

Saya rasa setelah membaca kata-kata ini motivasi Anda akan bertambah. Memang setiap hati memiliki pengaruh yang berbeda. Itulah tabiat kita. Saya merasa Anda baik-baik saja, sebab Anda takut diri Anda akan hidup di tengah jurang kehancuran.

Barangsiapa yang tak pernah ingin memanjat tebing yang menjulang
Maka, akhirnya ia akan hidup di tengah-tengah jurang yang mendalam

die. *Ibadah Sepenuh Hati*
Amru Khalid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar