Kamis, 15 November 2012

..AKHIR PEKAN DI DALAM RUMAH SUAMIKU...

Akhir pekan adalah hari yang selalu ku tunggu , karena pada akhir pekan setahun belakangan ini selalu hadir untaian kata , keceriaan dan kebersamaan di rumah suamiku ,
Dan akhir pekan setahun belakangan ini alat komunikasi suamiku selalu dalam keadaan off, hingga kami bisa benar benar merasakan kebersamaan , kaluapun suamiku menghidupkannya hanya sesekali
menjelang dzuhur dan Maghrib ...

Namun akhir pekan ini anakku terlihat muram dan memandang ayahnya yang sedang mencuci pakaian dengan pandangan tidak suka , dan ini tak biasanya , karena selama kami menikah pekerjaan mencuci pakaian memang sudah menjadi kebiasaan suamiku , namun entah kenapa akhir minggu ini anakku seolah tak suka ...

Kupandangi anakku , sambil memasak dan kulihat ia tak sabar melihat ayahnya menyelesaikan pekerjaan mencuci pakaian , aku tak berani menegurnya mungkin anakku sedang ingin segera bermanja manja dengan ayahnya ...

Selang sejam ku lihat suamiku mulai menjemur pakaian yang dicucinya , dan anakku terlihat menunggu di ruang keluarga tempat kami makan bersama , akupun telah selesai memasak dan segera ku siapkan makanan , anak ku bangkit dan mulai membantu dengan setengah hati sambil sesekali melihat ayahnya ...

Tak lama , suamiku telah selesai dan membersihkan badannya kemudian berkumpul bersama kami , seperti biasa suamiku mengajak kami berdo’a sebelum makan dan mulailah sebuah percakapan yang didahului oleh anakku ...

“ayah, boleh kaka bertanya sesuatu kepada ayah ? “

Suamiku menghentikan suapannya sambil tersenyum

“tentu saja boleh ... tapi selesai makan ya ? tak baik bercakap cakap ketika kita sedang makan .... “

Anakku mengangguk, walau tersirat ia ingin memuntahkan beban tanya yang ada dihatinya ....

Selesai makan , suamiku mengajak anakku meneruskan percakapan yang terpotong ...

“Nah sekarang kaka mau tanya apa ? “

“hmmm , ayah takkan marah khan ? “ tanya anakku meragu

“Mengapa Harus Marah ? ayo ayah tak pernah mengajarkan pada kaka untuk ragu bila ada ganjalan di hati kaka .... “

“hmm ayah tak malu mengerjakan pekerjaan mencuci baju yang harusnya dilakukan oleh Ibu ? “

Suamiku tersenyum dan menunggu anakku meneruskan kata katanya

“kaka malu ayah , minggu kemarin teman kaka melihat ayah sedang mencuci baju dan mengatakan kalau ayah seorang suami yang takut istri hingga pekerjaan yang menjadi kewajiban seorang istri dilakukan ayah ,.... “

Terlihat suamiku mendekat dan memeluk anakku , dan aku seperti tersindir oleh kata kata anakku , ach istri macam apa aku ini rutuk hatiku ...

“Anakku , mengapa harus malu ? ayahmu hanya mengerjakan sebagian kecil pekerjaan ibumu dari sekian banyak pekerjaan yang harus ibu mu kerjakan di rumah kita , bahkan ayah merasa terlalu membebani ibumu dengan pekerjaan yang selama ini dikerjakannya , ...”

Anakku terlihat menatap ayahnya dengan gurat wajah penuh tanya

“Anakku , dengarlah Rasulullah Shalalallahu Alaihi Wasalam panutan kita saja masih mengerjakan pekerjaan yang dilakukan oleh kaum istri dan beliau bukan takut kepada istrinya , begitupun para Sahabatnya bahkan Umar Ibnul Khatab pun melakukan apa yang dikerjakan oleh Rasulullah , ... “

“Ayahmu ini hanya ingin mencontoh apa yang telah dilakukan Rasulullah lakukan dalam keluarganya , karena seperti yang sering ayah amanahkan padamu Cintailah Allah dan RasulNya melebihi kecintaanmu pada insan lain , dan salah satu upaya ayah adalah mencontoh apa yang dilakukan Rasulullah ... “

“Tiada kehinaan dalam menjalani sunnah Rasulullah anakku , lupakah kaka pada nasehat Ayah ? “

Anakku terdiam dan suamiku melanjutkannya

“Jadikanlah pandangan Allah dan RasulNya sebagai pandangan yang engkau Ridloi , sedang pandangan Insan terkadang hanya melihat dari segi lahiriah saja , camkanlah itu anakku , dan maafkan ayah bila ayah telah membuatmu malu dihadapan teman teman mu ... , “

“Tidak ayah , kaka yang harusnya minta maaf , tak seharusnya kaka terlalu mendengar kata kata teman kaka , kaka sayang ayah , dan kaka bangga punya ayah .... maafkan kaka ya ?”

Kulihat suamiku memeluk anakku erat dan mereka kembali bercengkrama dengan tawa renyah anakku

Ah...
sekarang mengapa justru aku yang merasa risih ?
Ya Rabb hidayahkan kepadaku ilmu Mu untuk memahami setiap gerak langkah suamiku ...
suamiku maafkan aku yang belum bisa menjadi istri yang baik ...


www.facebook.com fanspage air mata muslimah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar