Kamis, 26 April 2012

KARENA ALLAH SAYANG, KARENA ALLAH CINTA

Bismillaahirrahmaanirrahiim


Seorang anak memberitahu ibunya kalau segala sesuatu tidak berjalan seperti yang dia harapkan. Dia mendapatkan nilai jelek dalam raport dan sahabat terbaiknya pindah ke luar kota. Saat itu ibunya sedang membuat kue,dan menawarkan apakah anaknya mau mencicipinya, dan dengan senang hati dia berkata, "Tentu saja, I love your cake." "Nih, cicipi mentega ini," kata ibunya menawarkan. "Yaiks," ujar anaknya. "Bagaimana dgn telur mentah?" "You're kidding me,Mom." "Mau coba tepung terigu atau baking soda?"

"Astaga... Mom,semua itu menjijikkan." Lalu ibunya menjawab, "Ya,semua itu memang kelihatannya tidak enak jika dilihat satu per satu. Tapi jika dicampur jd satu melalui satu proses yg benar, akan menjadi kue yg enak." Begitulah cara Allah mengajari kita. Begitu perlahan, indah... Lalui saja semua yang dihadapkan-Nya pada kita. Kelak akan indah pada masanya...


Ketahuilah sahabat, Allah beri kita masalah, karena Allah ingin menyempurnakan hidup kita. Dengan masalah, menjadikan kita lebih bijak untuk meniti tangga selanjutnya. Bukankah di setiap problema ada begitu banyak hikmah yang perlu kita gali secara mendalam? Ada kebaikan dan kemuliaan? Carilah luas padang ilmu-Nya. Jumpailah kesyukuran di sana. Masuklah bersama bait-bait kerinduan dalam dekapanNya. Nikmati sejuk keikhlasan atas ketetapan-Nya untuk dirimu. Bertemanlah dengan teman kesabaran yang membimbingmu menjadi perkasa. Teguklah kesegaran wudhu untuk persembahan munajat terbaikmu kepadaNya. Karena Allah cinta, teman, Ia ingin engkau menikmati jumpa malammu untukNya. Ingin juga ia mendengar khusyuk penghambaanmu, do'amu, kesedihanmu, dan asamu.Pula suara merdumu saat membaca kitabNya yang kariim. Sunguh Allah sayang kamu, sahabatku! Percayalah...


Ah ya, mungkin dirimu turut membandingkan kebahagiaan yang kau rasa dengan orang di sekitarmu. "Kenapa mereka yang ikhtiarnya sedikit, do'anya sedikit, ibadahnya sedikit Engkau beri kenikmatan yang lebih baik Allah?" Eiitt... Dengarlah analogi ini. Jika di persimpangan jalan kau bertemu dengan seorang pengamen bersuara cempreng, apa yang kau lakukan? Seorang teman menjawab, "aku akan memberinya uang agar pengamen tersebut segera pergi". Bukankah lain halnya jika pengamen yang kita temui bersuara merdu. Tentu saja kita akan ikut asik menikmati hingga akhir lagu dan baru memberinya sejumlah koin. Nah, begitulah. Allah ingin agar kita terus berlama-lama merasakan kelezatan penghambaan kita kepada-Nya. Kelak, tunggulah saat terbaik yang telah ia persiapkan untukmu... Selamat menjemput rencana indah dari Kekasih yang Maha Kasih...

Engkau yang rindu untuk dirindukan, dengarlah ini … Namamu akan menjadi suara yang merdu di telinga sesamamu, jika engkau menyebut nama sesamamu dengan penghormatan dan kasih sayang. Sesamamu rindu mendengar suaramu, jika yang kau katakanadalah yang baik tentang dan bagi mereka, dan engkau mengatakannya dengan kelembutan yang kau pantaskan bagi bayi yang baru kau terima dari Tuhan.

Mereka rindu melihat wajahmu, jika engkau menghiasinya dengan senyum yang mewakili keluasan hatimu untuk menerima kekurangan dan merayakan kehebatan mereka. Mereka rindu menggenggam erat tanganmu, jika sentuhanmu meneruskan doa dari hatimu ke hati sesamamu. Dan sesamamu merindukan kehadiranmu, jika engkau membantu mereka berdamai dengan masa lalu mereka, mensyukuri hidup mereka hari ini, dan bersemangat menyambut kemungkinan baik mereka di masa depan. Jika itu semua yang kau ikhlaskan menjadi kualitas dirimu, maka itulah yang juga dirindukan oleh Tuhanmu - agar engkau menjadi rahmat bagi sesamamu. Dengannya, engkau menjadi sebaik-baik manusia, yang menjadi hadiah Tuhan bagi kebahagiaan sesamamu dan pelestarian keindahan alam. Aamiin

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya... Referensi Lainnya : http://kembanganggrek2.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar