Beberapa hari yang lalu menjelang waktu sore hari 27/06/2012 saya mengendarai sepeda motor menuju pasar gedhe solo untuk membeli ikan hias. Disepanjang perjalanan saya begitu menikmati pemandangan kota solo dengan perlahan lahan menjalankan motor saya karena sejak beberapa harini saya lewatkan begitu saja karena sedang terburu buru hendak menuju kampus. Sepanjang perjalanan sore itu saya menikmati sejuknya angin berhembus, dedaunan yang hijau melambai lambai yang mungkin hal ini tidak dirasakan sebagian besar para pengguna motor pada waktu sore hari itu. Mereka dengan penuh ketidak sabaran saling mendahului dan berlalu. Perjalanan sore itu membuatku bertafakur sejenak tentang hidup ini, alangkah indahnya bila kita bisa menikmati proses dalam setiap kehidupan ini, pikiran tentang kekhawatiran masa depan membuatku tersadar untuk tidak bisa menikmati anugerah hidup hari inni.
Pikiranku masih membayangkan hikmah apa yang hendak allah sampaikan dalam setiap ujian hidup ini. Hingga sampailah ketika pada malam jum'at kajian asmaul husna oleh masjid daarut tauhid dari radio mh fm menyampaikan ceramah yang sederhana tentang sabar. ustad syarifudin menyampaikan bahwa ""Sabar itu menyatukan tubuh dan pikiran"" Kalimat ini sungguh mengingatkan saya tentang sepanjang perjalanan saya pada sore hati itu. Betapa tidak? Begitu sederhananya konsep sabar, sehingga saya tak habis pikir mengapa seringkali seseorang bingung bagaimana ia bisa bersabar. Saya mencoba merenung dengan sepanjang perjalanan hidup saya, ternyata saya masih belum menjadi orang yang sabar.
Mengapa seseorang tidak sabar?
Sebab tubuh dan pikirannya tidak menyatu. Tubuh di satu tempat, pikiran di tempat lain. Tubuh di kendaraan merasakan macet, pikiran sudah melayang sampai di rumah. Tubuh masih menjadi seorang staf, pikiran sudah melayang menjadi direktur. Tubuh sedang antri di nomor 59, pikiran sudah pergi ke nomor 1. Dan seterusnya.
Seseorang tidak sabar, sebab tubuh dan pikirannya berjalan sendiri-sendiri. Maka cara mudah bersabar adalah menyatukan tubuh dan pikiran. Dimana tubuh berada, disinilah pikiran turut menikmati.
Caranya?
Saya mencoba mentafakuri kembali biasanya saat saat saya tidak sabaran. Misal, saat berada di kemacetan. Sementara tubuh sedang berada di kendaraan, dan perasaan berkecamuk, apakah yang sedang Anda pikirkan? Film apa yang sedang Anda putar?
Aha! Bukankah ia tidak selaras? Mungkin Anda sedang memutar film saat ketika sudah sampai di rumah dan bersantai. Maka ketika Anda ingin bersabar, mengapa tidak pegang remote control Anda, dan ganti channel film yang sedang Anda putar dengan film kondisi di sekitar tempat Anda berada. Ya, di kemacetan ini.
Apa yang Anda lihat? Perhatikan. Apa yang Anda dengar? Dengarkan. Apa yang Anda rasakan? Nikmati.
Sehingga saat Sya sudah dapat memikirkan, sepenuhnya, apa yang sedang Anda alami, kemacetan ini, sekarang, bukankah sebuah rasa tenang seketika hadir dalam hati, tanpa Anda tahu bagaimana caranya?
Ada yang menyebut kondisi seperti ini here and now, awareness, dst. Pada intinya, menyatukan kembali tubuh dan pikiran, untuk menikmati saat ini.
Sabar adalah menikmati proses, tanpa terganggu dengan hasil akhir.
Sebab satu-satunya waktu yang kita miliki adalah saat ini. Yang kemarin sudah lewat. Yang esok belum tentu sempat dialami. Maka sejatinya tugas manusia adalah bersabar, alias menjalani saat ini dengan sungguh-sungguh, tanpa terlalu banyak memikirkan hasil akhir.
Bukan berarti bahwa kita tidak memerlukan target. Tentu saja kita perlu target, impian, visi, dan lain-lain. Dan setelah ia begitu jelas dan nyata dirumuskan, maka eksekusinya di masa kinilah yang akan menentukan apakah ia sekedar mimpi atau aksi.
Caranya?
Mari tandai apa yang muncul dalam pikiran saat sedang tidak sabar menjalankan berbagai tugas yang menjadi tanggung jawab kita.
Apa filmnya? Apa suaranya? Apa rasanya?Sudah? Bagus!
Persis sama dengan proses sebelumnya, segera ganti filmnya, dengan warna dan efek yang lebih menarik dan menggairahkan. Ganti atau tambah dengan soundtrack yang menyemangati diri. Lalu sebarkan perasaan yang telah muncul, ke seluruh tubuh.
Saya teringat sebuah ungkapan yang mengatakan,
“Kecepatan, seringkali mengurangi penghayatan.”
Era serba cepat ajarkan manusia kini untuk memiliki kesabaran yang menipis. Padahal, dalam setiap perjalanan, seringkali terdapat banyak kenikmatan yang mubazir untuk dilewatkan.
Bukankah jika sedang memakan makanan favorit kita tak ingin buru-buru, dan menikmati setiap suapan?
Sebagi bahan tafakur berapa banyak hal yang segera dapat Anda kerjakan dengan penuh kesabaran, segera setelah Anda memutuskan untuk memulai praktiknya, sekarang?
edit from : http://razasangpemimpi.blogspot.com/2012/01/menikmati-kesabaran.html
Jumat, 29 Juni 2012
Minggu, 24 Juni 2012
Lirik Love Will Find A Way - Steve Green
Love will find a way
To follow where you run
Love will cover you
And shield you from the sun
This will all be done
Just to heal you, to heal you
Love will lift the veil
You try to hide behind
Love will kiss your tears
And turn them into wine
This will all be done
To reveal you, reveal you
REFRAIN
Love will take your shame
Love will lift your head
Love will take the blow
That was meant for you instead
Love will take your shame
Love will lift your head
Love will take the blow
That was meant for you instead
Love will never leave
No matter what you say
Love will look beyond
Your brokenness today
This will all be done
Just to name you,
This will all be done
To reclaim you, reclaim you
REFRAIN
Love will find a way
To follow when you run
To follow where you run
Love will cover you
And shield you from the sun
This will all be done
Just to heal you, to heal you
Love will lift the veil
You try to hide behind
Love will kiss your tears
And turn them into wine
This will all be done
To reveal you, reveal you
REFRAIN
Love will take your shame
Love will lift your head
Love will take the blow
That was meant for you instead
Love will take your shame
Love will lift your head
Love will take the blow
That was meant for you instead
Love will never leave
No matter what you say
Love will look beyond
Your brokenness today
This will all be done
Just to name you,
This will all be done
To reclaim you, reclaim you
REFRAIN
Love will find a way
To follow when you run
::: Untaian Hikmah Ibnu 'Athaillah : Agar Hati Tak Teralingi :::
Jenis amal beragam karena kondisi spiritual yang Dia berikan juga beragam (9)
KITA TIDAK bisa mengingkari kenyataan bahwa apa yang terungkap dalam kata, sikap dan perbuatan kita adalah cerminan dari keadaan hati kita. Ini berkaitan dengan asupan ruhani yang kita terima. Asupan itu berkaitan dengan keluasan dan kesempitan hati kita dalam membangun kedekatan denganNya. Ada saat dimana kita tiba-tiba sangat bijak dan ramah, ada saat kita bersikap sangat dingin, dan tak sedkit saat kita juga meledak-ledak. Untuk semua kondisi ini, bersikaplah tulus agar kita bisa melewatinya dengan mulus. Bersikaplah wajar agar kita tidak tercemar.
***
Amal adalah kerangka yang tegak, sementara ruhnya adalah rahasia ikhlas didalamnya.(10)
IKHLAS ITU ibarat ”sinyal”. Tandanya bisa dilihat tetapi wujudnya tidak bisa diraba, apalagi dipegang. Amal kita bisa saja tetap hidup karena adanya baterai (niat), tetapi tidak menjamin terhubungnya kita dengan tujuan (Allah). Ikhlaslah yang menghadirkan kejernihan, keleluasaan, dan kebebasan diri kita dari rasa sempit dan tertekan. Kita menjadi lebih ”bebas” dan ”merdeka”. Sebab, kita hanya bergantung pada penilaianNya, bukan pada penilaian mahlukNya. Tugas kita dalam menjaga keikhlasan dalam setiap amal yang kita lakukan adalah dengan senantiasa meminta pertolonganNya, memelihara dan meluruskan niat. Benahi...Benahi...dan benahi selalu...
***
Tanamlah wujudmu pada tanah kerendahan, sebab sesuatu yang tumbuh tanpa ditanam hasilnya tidak akan sempurna.(11)
Mereka yang berbuat semata karena harus berbuat. Mereka yang bersuara semata karena harus bersuara. Mereka yang diam semata karena harus diam. Mereka yang terpelihara dari kesombongan.merekalah yang merendahkan diri untuk kebenaran, menyelamatkan diri untuk kebenaran, dan mudah menerima kebenaran dari oranglain. Merekalah yang senantiasa memamerkan keberadaanNya dan menyembunyikan keberadaan dirinya.
Sadarlah, bila kita masih lebih berharga daripada oranglain, kita kan menjadi terbiasa dengan kepalsuan dan kepura-puraan. Buah yang sempurna keluar dari bibit unggul yang tumbuh ditanah yang subur. Belajarlah rendah hati, engkau akan mudah berbesar hati.
***
Tidak ada yang bisa memberikan manfaat kepada qalbu seperti uzlah untuk memasuki medan perenungan (12)
Kita sangat membutuhkan saat untuk ”menarik diri” dari ingar bingar kehidupan. Menemukan suasana tenang untuk memperbarui diri. Memikirkan dengan sungguh-sungguh tindakan utk meluruskan, meneguhkan, dan menyeimbangkan setiap unsur kelemahan, kekurangan, aib, dan sifat buruk lainnya dalam diri. Ini adalah medan spiritual yang didalamnya kita dituntut untuk mampu memenangkan peperangan dengan diri sendiri. Menjadikan hati ”sepi” dari kesia-siaan dan membuat nafsu ”sendirian” dalam permainannya”. Setelah itu, barulah kita kembali meneruskan perjalanan hidup dengan kesadaran penuh. Sungguh, saat HENING, hatimu akan BENING. Mulailah....
***
Bagaimana kalbu akan bersinar sementara gambaran dunia melekat pada cerminnya?! Bagaimana kan pergi menuju Allah, sementara ia terbelenggu oleh syahwatnya?! Bagaimana ingin masuk kehadirat Allah, sementara ia belum membersihkan diri dari junub kelalaiannya?! Bagaimana berharap bisa memahami berbagai rahasia, sementara ia belum bertobat dari kekeliruannya?! (13)
Ini medan kontemplasi. Pergulatan antara kesadaran (ruh) dan kecenderungan (nafsu). Hati tidak akan mungkin tenang bersamaNya bila kenyatannya nafsu masih lebih senang bersama mahlukNya. Tidak ada ibadah yang ”menyejukan” bila dunia masih tetap ”memabukkan”. Sebab, hati adalah tempat bertemunya ”cahaya” kebenaran dan ”api” kecenderungan. Hati akan redup, bahkan gelap bila kesadaran tersingkirkan. Hati bahkan bisa dipenuhi ilusi dan kelalaian. Lalu, kebenaran seperti apa yang akan kita peroleh?
Terangilah hati, sempatkan diri meniti, untuk melangkah lebih hati-hati.
***
Seluruh alam berupa kegelapan. Yang membuatnya terang adalah keterlihatan Allah padanya. Siapa yang melihat alam namun tidak menyaksikan Allah padanya, disisinya, sebelumnya atau sesudahnya, berati ia telah disilaukan oleh keberadaan sinar serta terhijab dari mentari makrifat oleh awan alam. (14)
SANGAT MENGGELIKAN orang yang menyimpulkan bahwa matahari tidak memancarkan sinarnya hanya sebab tertutup awan. Dia salah ”melihat” kedudukan antara keduanya. Begitulah bila hati kita tidak terang memandang. Semesta ciptanNya tetap saja tidak membuat kita sampai kepadaNya Padahal, semestinya kita makin mengenalNya melalui ciptaanNya. Dan Dia memperkenalkan diriNya dengan terang pada setiap yang ada (wujud benda, peristiwa,kejadian) dialam semesta ini. Karenanya, sapalah Dia dan sambutlah semesta dengan hatimu. Hidupmu akan cemerlang bersamaNya. Subhanallah...
***
Diantara bukti kekuasaan Allah yang luar biasa adalah ketika Dia menghijabmu dariNya lewat sesuatu yang tidak bersamaNya. (15)
Sekali lagi alam semesta ini hanyalah ”pantulan” cahayaNya. Bukan wujud tersendiri tanpaNya. Inilah keyakinan yang harus kita pegang dalam berhubungan denganNya. Menyangsikan keberadaanNya hanya sebab kita tidak bisa melihatNya adalah sebuah kebodohan yang tak termaafkan. Seharusnya kita mengalir bersamaNya dalam irama keseimbangan semesta. Terus meliputi diri denganNya, bergumul dengan ciptaanNya. Tidak ada kita tidak ada semua. Yang benar-benar ada hanyalah Dia. Bila kita sudah sampai pada kesadaran demikian, maka kita akan selalu merasa sedang menemuiNya, kapanpun, dimanapun dan dengan siapapun.
***
Bagaimana mungkin Allah dipersepsikan terhijab oleh sesuatu padahal Allah yang menampakan segala sesuatu?! Bagaiman mungkin Allah dipersepsikan terhijab oleh sesuatu padahal Dia tampak pada segala sesuatu?! Bagaimana mungkin Allah dipersepsikan terhijab oleh sesuatu padahal Dia tampak untuk segala sesuatu?! Bagaimana mungkin Allah dipersepsikan terhijab oleh sesuatu padahal Dia tampak sebelum keberadaan segala sesuatu?!Bagaimana mungkin Allah dipersepsikan terhijab oleh sesuatu padahal Dia lebih tampak daripada segala sesuatu?! Bagaimana mungkin Allah dipersepsikan terhijab oleh sesuatu padahal Dia Esa tanpa ada yang bersamaNya?! Bagaimana mungkin Allah dipersepsikan terhijab oleh sesuatu padahal Dia lebih dekat kepadamu dari segala sesuatu?! Bagaimana mungkin Allah dipersepsikan terhijab oleh sesuatu padahal jika bukan karena Dia wujud segala sesuatu tidak akan ada. Sungguh aneh, bagaimana keberadaan (Wujud) bisa tampak dalam ketiadaan (adam)?! Atau, bagaimana sesuatu yang baru bisa bersanding dengan Yang Mahadahulu?! (16)
JANGAN LAGI bertanya tentang keberadaanNya bila kita sudah menyadari ketiadaan kita. Lebur dalam kesadaran seperti ini sungguh nikmat. Kita menjadi tidak lagi mempersoalkan keberadaan kita. Karena, kita sadar bahwa kita hanya realitas yang terbatas. Kita tidak kekal dan juga tidak bebas. Kita menempati ruang dan waktu. Sementara, Dia tak terbatasi oleh pengertian apapun dalam ruang ataupun waktu.
Jadi sangat tidak pantas bila kita mencoba membandingkannya. Kesadaran ini kan membawa kita belajar lebih tulus berhubungan denganNya dan lebih wajar berinteraksi dengan mahlukNya. Sujudkan ”wujud”-mu pada Wujud-Nya. Jangan tabiri keberadaanNya oleh sikap tidak bersyukurmu. Terbukalah hijab hatimu......
(Ibnu 'Athaillah, Al-Hikam )
http://bulancahaya9.blogspot.com/2012/03/untaian-hikmah-ibnu-athaillah-agar-hati.html
KITA TIDAK bisa mengingkari kenyataan bahwa apa yang terungkap dalam kata, sikap dan perbuatan kita adalah cerminan dari keadaan hati kita. Ini berkaitan dengan asupan ruhani yang kita terima. Asupan itu berkaitan dengan keluasan dan kesempitan hati kita dalam membangun kedekatan denganNya. Ada saat dimana kita tiba-tiba sangat bijak dan ramah, ada saat kita bersikap sangat dingin, dan tak sedkit saat kita juga meledak-ledak. Untuk semua kondisi ini, bersikaplah tulus agar kita bisa melewatinya dengan mulus. Bersikaplah wajar agar kita tidak tercemar.
***
Amal adalah kerangka yang tegak, sementara ruhnya adalah rahasia ikhlas didalamnya.(10)
IKHLAS ITU ibarat ”sinyal”. Tandanya bisa dilihat tetapi wujudnya tidak bisa diraba, apalagi dipegang. Amal kita bisa saja tetap hidup karena adanya baterai (niat), tetapi tidak menjamin terhubungnya kita dengan tujuan (Allah). Ikhlaslah yang menghadirkan kejernihan, keleluasaan, dan kebebasan diri kita dari rasa sempit dan tertekan. Kita menjadi lebih ”bebas” dan ”merdeka”. Sebab, kita hanya bergantung pada penilaianNya, bukan pada penilaian mahlukNya. Tugas kita dalam menjaga keikhlasan dalam setiap amal yang kita lakukan adalah dengan senantiasa meminta pertolonganNya, memelihara dan meluruskan niat. Benahi...Benahi...dan benahi selalu...
***
Tanamlah wujudmu pada tanah kerendahan, sebab sesuatu yang tumbuh tanpa ditanam hasilnya tidak akan sempurna.(11)
Mereka yang berbuat semata karena harus berbuat. Mereka yang bersuara semata karena harus bersuara. Mereka yang diam semata karena harus diam. Mereka yang terpelihara dari kesombongan.merekalah yang merendahkan diri untuk kebenaran, menyelamatkan diri untuk kebenaran, dan mudah menerima kebenaran dari oranglain. Merekalah yang senantiasa memamerkan keberadaanNya dan menyembunyikan keberadaan dirinya.
Sadarlah, bila kita masih lebih berharga daripada oranglain, kita kan menjadi terbiasa dengan kepalsuan dan kepura-puraan. Buah yang sempurna keluar dari bibit unggul yang tumbuh ditanah yang subur. Belajarlah rendah hati, engkau akan mudah berbesar hati.
***
Tidak ada yang bisa memberikan manfaat kepada qalbu seperti uzlah untuk memasuki medan perenungan (12)
Kita sangat membutuhkan saat untuk ”menarik diri” dari ingar bingar kehidupan. Menemukan suasana tenang untuk memperbarui diri. Memikirkan dengan sungguh-sungguh tindakan utk meluruskan, meneguhkan, dan menyeimbangkan setiap unsur kelemahan, kekurangan, aib, dan sifat buruk lainnya dalam diri. Ini adalah medan spiritual yang didalamnya kita dituntut untuk mampu memenangkan peperangan dengan diri sendiri. Menjadikan hati ”sepi” dari kesia-siaan dan membuat nafsu ”sendirian” dalam permainannya”. Setelah itu, barulah kita kembali meneruskan perjalanan hidup dengan kesadaran penuh. Sungguh, saat HENING, hatimu akan BENING. Mulailah....
***
Bagaimana kalbu akan bersinar sementara gambaran dunia melekat pada cerminnya?! Bagaimana kan pergi menuju Allah, sementara ia terbelenggu oleh syahwatnya?! Bagaimana ingin masuk kehadirat Allah, sementara ia belum membersihkan diri dari junub kelalaiannya?! Bagaimana berharap bisa memahami berbagai rahasia, sementara ia belum bertobat dari kekeliruannya?! (13)
Ini medan kontemplasi. Pergulatan antara kesadaran (ruh) dan kecenderungan (nafsu). Hati tidak akan mungkin tenang bersamaNya bila kenyatannya nafsu masih lebih senang bersama mahlukNya. Tidak ada ibadah yang ”menyejukan” bila dunia masih tetap ”memabukkan”. Sebab, hati adalah tempat bertemunya ”cahaya” kebenaran dan ”api” kecenderungan. Hati akan redup, bahkan gelap bila kesadaran tersingkirkan. Hati bahkan bisa dipenuhi ilusi dan kelalaian. Lalu, kebenaran seperti apa yang akan kita peroleh?
Terangilah hati, sempatkan diri meniti, untuk melangkah lebih hati-hati.
***
Seluruh alam berupa kegelapan. Yang membuatnya terang adalah keterlihatan Allah padanya. Siapa yang melihat alam namun tidak menyaksikan Allah padanya, disisinya, sebelumnya atau sesudahnya, berati ia telah disilaukan oleh keberadaan sinar serta terhijab dari mentari makrifat oleh awan alam. (14)
SANGAT MENGGELIKAN orang yang menyimpulkan bahwa matahari tidak memancarkan sinarnya hanya sebab tertutup awan. Dia salah ”melihat” kedudukan antara keduanya. Begitulah bila hati kita tidak terang memandang. Semesta ciptanNya tetap saja tidak membuat kita sampai kepadaNya Padahal, semestinya kita makin mengenalNya melalui ciptaanNya. Dan Dia memperkenalkan diriNya dengan terang pada setiap yang ada (wujud benda, peristiwa,kejadian) dialam semesta ini. Karenanya, sapalah Dia dan sambutlah semesta dengan hatimu. Hidupmu akan cemerlang bersamaNya. Subhanallah...
***
Diantara bukti kekuasaan Allah yang luar biasa adalah ketika Dia menghijabmu dariNya lewat sesuatu yang tidak bersamaNya. (15)
Sekali lagi alam semesta ini hanyalah ”pantulan” cahayaNya. Bukan wujud tersendiri tanpaNya. Inilah keyakinan yang harus kita pegang dalam berhubungan denganNya. Menyangsikan keberadaanNya hanya sebab kita tidak bisa melihatNya adalah sebuah kebodohan yang tak termaafkan. Seharusnya kita mengalir bersamaNya dalam irama keseimbangan semesta. Terus meliputi diri denganNya, bergumul dengan ciptaanNya. Tidak ada kita tidak ada semua. Yang benar-benar ada hanyalah Dia. Bila kita sudah sampai pada kesadaran demikian, maka kita akan selalu merasa sedang menemuiNya, kapanpun, dimanapun dan dengan siapapun.
***
Bagaimana mungkin Allah dipersepsikan terhijab oleh sesuatu padahal Allah yang menampakan segala sesuatu?! Bagaiman mungkin Allah dipersepsikan terhijab oleh sesuatu padahal Dia tampak pada segala sesuatu?! Bagaimana mungkin Allah dipersepsikan terhijab oleh sesuatu padahal Dia tampak untuk segala sesuatu?! Bagaimana mungkin Allah dipersepsikan terhijab oleh sesuatu padahal Dia tampak sebelum keberadaan segala sesuatu?!Bagaimana mungkin Allah dipersepsikan terhijab oleh sesuatu padahal Dia lebih tampak daripada segala sesuatu?! Bagaimana mungkin Allah dipersepsikan terhijab oleh sesuatu padahal Dia Esa tanpa ada yang bersamaNya?! Bagaimana mungkin Allah dipersepsikan terhijab oleh sesuatu padahal Dia lebih dekat kepadamu dari segala sesuatu?! Bagaimana mungkin Allah dipersepsikan terhijab oleh sesuatu padahal jika bukan karena Dia wujud segala sesuatu tidak akan ada. Sungguh aneh, bagaimana keberadaan (Wujud) bisa tampak dalam ketiadaan (adam)?! Atau, bagaimana sesuatu yang baru bisa bersanding dengan Yang Mahadahulu?! (16)
JANGAN LAGI bertanya tentang keberadaanNya bila kita sudah menyadari ketiadaan kita. Lebur dalam kesadaran seperti ini sungguh nikmat. Kita menjadi tidak lagi mempersoalkan keberadaan kita. Karena, kita sadar bahwa kita hanya realitas yang terbatas. Kita tidak kekal dan juga tidak bebas. Kita menempati ruang dan waktu. Sementara, Dia tak terbatasi oleh pengertian apapun dalam ruang ataupun waktu.
Jadi sangat tidak pantas bila kita mencoba membandingkannya. Kesadaran ini kan membawa kita belajar lebih tulus berhubungan denganNya dan lebih wajar berinteraksi dengan mahlukNya. Sujudkan ”wujud”-mu pada Wujud-Nya. Jangan tabiri keberadaanNya oleh sikap tidak bersyukurmu. Terbukalah hijab hatimu......
(Ibnu 'Athaillah, Al-Hikam )
http://bulancahaya9.blogspot.com/2012/03/untaian-hikmah-ibnu-athaillah-agar-hati.html
Jumat, 22 Juni 2012
Lirik Nasyid Amole Voice - Selamat Malam Cinta
>>>> Amole Voice - Selamat Malam Cinta >>>>
Tuhan malam ini ku kembali
sujud padaMu lepaskan resah jiwaku
yang kini rindu padaMu
teguhkan asaku
angin malam pun berbisik syahdu
zikir padaMu senandungkan asma indahMu
sejuk dibasahi embun
air mataku
ku memujiMu di tengah heningnya malam
nyanyikan salamku selamat malam cinta
sujud ku serah jalan takdirku padaMu
yakin Kau tunjukkan terbaik bagiku
jalan yang berliku terbentang di hadapanku
bagaikan bidukku berlayar di pantaiMu
terang cintaMu tuntun jalanku
Tuhan kekalkanlah cintaku ini
Beri aku kekuatanMu
hadapi seribu rintangan di hadapanku
tegarkan selalu langkahku
teguh di jalanMu
Tuhan malam ini ku kembali
sujud padaMu lepaskan resah jiwaku
yang kini rindu padaMu
teguhkan asaku
angin malam pun berbisik syahdu
zikir padaMu senandungkan asma indahMu
sejuk dibasahi embun
air mataku
ku memujiMu di tengah heningnya malam
nyanyikan salamku selamat malam cinta
sujud ku serah jalan takdirku padaMu
yakin Kau tunjukkan terbaik bagiku
jalan yang berliku terbentang di hadapanku
bagaikan bidukku berlayar di pantaiMu
terang cintaMu tuntun jalanku
Tuhan kekalkanlah cintaku ini
Beri aku kekuatanMu
hadapi seribu rintangan di hadapanku
tegarkan selalu langkahku
teguh di jalanMu
Lirik Nasyid Herland Canovea - Kelopak Cinta Di Ujung senja
>>>>> Herland Canovea - Kelopak Cinta Di Ujung senja >>>>>
Ada rasa cinta hadir dalam jiwa
Hadir harapan mimpi menjadi nyata
Meski disadari tak harus slamanya indah
Karna semua Kau yang tentukan segalanya
Ada cinta didalam harap dan do'a
Namun tak pantas ku untuk memaksa
Bila tak Kau inginkan untuk terjadi
Ajarkanku tuk relakan hati
Jalan takdirku serahkan padaMu
Kuhanya manusia upaya tuk tempuh
Andai semua tiada akan terwujud
Kan kutunggu semua dengan sujud
Izinkan aku ungkapkan satu pinta
Andai tak kudapati harapku disenja ini
Izinkan ku dapatinya disenja nanti
Yang takkan pernah lagi berakhir
Andai semua tiada akan terwujud
Kan kutunggu semua dengan sujud
Ada rasa cinta hadir dalam jiwa
Hadir harapan mimpi menjadi nyata
Meski disadari tak harus slamanya indah
Karna semua Kau yang tentukan segalanya
Ada cinta didalam harap dan do'a
Namun tak pantas ku untuk memaksa
Bila tak Kau inginkan untuk terjadi
Ajarkanku tuk relakan hati
Jalan takdirku serahkan padaMu
Kuhanya manusia upaya tuk tempuh
Andai semua tiada akan terwujud
Kan kutunggu semua dengan sujud
Izinkan aku ungkapkan satu pinta
Andai tak kudapati harapku disenja ini
Izinkan ku dapatinya disenja nanti
Yang takkan pernah lagi berakhir
Andai semua tiada akan terwujud
Kan kutunggu semua dengan sujud
Lirik Nasyid Sigma - Sinaran Hati
>>>>> Sigma - Sinaran Hati >>>>>
Sinaran hati mulai hilang
kemana kan ku cari..
langkah terhenti tanpa pasti
kususuri jalan ini
kemanakah kan ku cari
ya Robbi..
ya Allah..
kembalikan sinaran
yang tlah menghilang
dihati
ya Allah
hanya padamu ku pinta
dan ku berdo'a
menggapai asa
Sinaran hati mulai hilang
kemana kan ku cari..
langkah terhenti tanpa pasti
kususuri jalan ini
kemanakah kan ku cari
ya Robbi..
ya Allah..
kembalikan sinaran
yang tlah menghilang
dihati
ya Allah
hanya padamu ku pinta
dan ku berdo'a
menggapai asa
Lirik Nasyid Alief feat. Gunawan - Agar Aku Dekat
>>>>> Alief feat. Gunawan - Agar Aku Dekat >>>>>
Tuhan ku bersyukur dalam doa
menyebut-nyebut namaMu
Tuhan jaga aku dari dosa
yang mungkin tak sengaja
Dari pagi sampai datangnya malam
dari malam sampai datangnya pagi
Ku ulang-ulang terus kalimat Tuhanku
agar aku dekat selalu dekat
ku ulang-ulang terus kalimat Tuhanku
agar aku ingat selalu ingat
Subhanallah Maha Suci Allah
Alhamdulillah Segala puji bagi Allah
Allahuakbar Allah Maha Besar
Allah... Allah... Allah...
Sabtu, 16 Juni 2012
Doa Dhuha
Ya Allah sesungguhnya waktu dhuha itu dhuha-Mu
Kecantikannya kecantikan-Mu...Keindahannya keindahan-Mu
Kekuatannya kekuatan-Mu...Kekuasaannya kekuasaan-Mu
Perlindungannya perlindungan-Mu...
Ya Allah jika rezekiku masih di langit, turunkanlah
Jika masih di dalam di bumi keluarkanlah...Jika sukar maka permudahkanlah
Jika haram sucikanlah...Jika jauh dekatkanlah
Berkat waktu dhuha
Kecantikan-Mu keindahan-Mu kekuatan-Mu kekuasaan-Mu
Limpahkan kepadaku segala yang Engkau telah limpahkan kepada
hamba-hamba-Mu yang soleh
Kamis, 14 Juni 2012
Lirik Nasyid Amole Voice - Setangkai Hati
>>>>> Amole Voice - Setangkai Hati >>>>>
ku terpuruk dalam emosi jiwa
bagai tak mampu tuk berdiri lagi
noda dan dosa bagai telah meraja
hempaskan segala keyakinan hati
pernah ku mencoba tegak berdiri
sucikan diri dari semua ini
namun ku selalu gagal dan terjatuh
dan kini hidupku terasa hampa
aku bagai pengembara di gurunMu
mengejar bayangan mata air cintaMu
namun saat ku telah dekat
semua bagaikan fatamorgana
Tuhan tunjukkan jalan terangMu
pada setangkai hati yang telah layu ini
mengharapkan sejuknya siraman cintaMu
dan mekarkan aku di tamanMu
Tuhan mohon kuatkanlah aku
sungguh betapa rapuh diriku menggapaiMu
kemanakah harusku sandarkan hatiku
jika tanpa dekap kasihMu
ku terpuruk dalam emosi jiwa
bagai tak mampu tuk berdiri lagi
noda dan dosa bagai telah meraja
hempaskan segala keyakinan hati
pernah ku mencoba tegak berdiri
sucikan diri dari semua ini
namun ku selalu gagal dan terjatuh
dan kini hidupku terasa hampa
aku bagai pengembara di gurunMu
mengejar bayangan mata air cintaMu
namun saat ku telah dekat
semua bagaikan fatamorgana
Tuhan tunjukkan jalan terangMu
pada setangkai hati yang telah layu ini
mengharapkan sejuknya siraman cintaMu
dan mekarkan aku di tamanMu
Tuhan mohon kuatkanlah aku
sungguh betapa rapuh diriku menggapaiMu
kemanakah harusku sandarkan hatiku
jika tanpa dekap kasihMu
Bencana yang tiada akhirnya
KAPANKAH BENCANA INI AKAN BERAKHIR ?
Pernahkah Anda jatuh ke tempat yang paling dalam hingga Anda sendiri tak yakin dapat bangkit kembali ? Pernahkah Anda kecewa karena semua orang terdekat pergi meninggalkan di saat Anda sedang berada dalam kemalangan? Pernahkah Anda marah karena teman-teman Anda hanya hadir di saat suka? Di saat Anda tertimpa bencana, mereka justru menganggap Anda menderita penyakit yang menular dan menceritakan keburukan-keburukan Anda di belakang? Pernahkah Anda merasa sendiri, kedinginan, dan ketakutan, bagaikan bayi telanjang yang rindu akan dekapan hangat orang tuanya? Pernahkah Anda tidur meringkuk di pojok ruangan sambil menangis dan tak yakin dapat menghadapi hari esok? Pernahkah Anda selalu berdoa namun dunia seakan terus menekan dada Anda hingga terasa sesak kehabisan nafas? Di saat itulah titik terendah dalam hidup Anda, sekaligus dapat menjadi titik balik dari keimanan Anda.
Hal-hal seperti itulah yang pernah penulis alami saat mengalami musibah yang teramat berat.
Tapi cobalah lihat bagaimana Allah menciptakan alam di sekeliling kita. Perhatikan bagaimana matahari selalu mengitari bumi dan malam menggantikan siang. Mereka selalu tepat waktu. Allah selalu tepat waktu. Malam akan digantikan oleh siang, demikian pula musibah pun selalu ada akhirnya.
Bagaimana mungkin kita memohon munculnya Matahari disaat malam tiba? Atau memohon munculnya Rembulan di saat Matahari sedang tinggi-tinginya? Bagaimana mungkin Allah mengabulkan doa yang tidak sesuai dengan ketetapan-Nya?
Setiap kejadian selalu ada waktunya, dan musibah selalu ada akhirnya. Semuanya akan datang dan berakhir di waktu yang tepat. Tidak dapat dimajukan atau dimundurkan sebagaimana malam akan digantikan oleh siang.
Kita sering terbuai oleh berbagai cerita indah di media cetak ataupun elektronik tentang seseorang yang mengalami musibah kemudian mendapatkan mukjizat sehingga musibahnya segera berakhir dengan cepat. Bahkan dalam hitungan menit. Kemudian kita pun berharap mukjizat tersebut menjadi kenyataan kepada diri kita. Lalu kita berdoa agar semua kesulitan kita diangkat secepatnya. Namun apa yang terjadi bila Allah menangguhkan doa kita? apakah kita merasa kecewa kepada-Nya?
Bila memang sudah takdirnya musibah itu berakhir maka tentu akan berakhir. Sebagaimana fajar akan menggantikan malam. Bila belum saatnya, maka kita tak dapat memajukannya atau memundurkannya. Sebagaimana kita memohon rembulan di saat matahari sedang berada di tinggi langit. Adalah sifat manusia yang menginginkan segala sesuatu terjadi dengan cepat dengan tergesa-gesa. Sebagaimana kita menghendaki harta besar dengan waktu yang cepat, dan musibah berupa kesulitan untuk berakhir dengan cepat pula.
Dan manusia berdoa untuk kejahatan sebagaimana ia berdoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa. (Q.S.17/ Al Israa’: 11)
Mukjizat sesungguhnya terjadi bila kita tetap bersabar kepada Allah SWT. (lihat Kaizen Sabar). Bila hari ini belum dikabulkan, teruslah berusaha, bersabar, dan berdoa. Bila minggu ini belum dikabulkan, bila bulan depan belum dikabulkan, bila tahun depan belum dikabulkan, teruslah berusaha hingga kau berhasil. Keberhasilan yang sesungguhnya bukan terletak pada seberapa besar harta atau keinginan yang dapat kau raih. Namun keberhasilan yang sesungguhnya adalah bila kita berhasil mengalahkan diri kita sendiri dan berjuang hanya dan karena Allah SWT. Berjuanglah untuk membuktikan bahwa Anda dapat lulus dari ujian-Nya, berjuanglah untuk membuktikan bahwa Anda tidak putus asa untuk selalu mengharap Ridho-Nya.
Janganlah merasa bosan untuk berjuang, berdoa dan bersabar. Sehari, seminggu, sebulan, setahun, sampai maut memisahkan raga kita. Jangan pernah salahkan Allah bila Dia menunda doamu. Karena walaupun Anda tidak mendapatkan balasan di dunia atas apa yang Anda minta dalam doa, Anda tetap tidak akan rugi. Selalu ingatlah atas pahala bagi Anda di akhirat atas doa-doa yang tidak dikabulkan di dunia, insya Allah Anda akan merasa terhibur. Ingatlah atas keabadian di surga dan kefanaan di dunia. Ingatlah bahwa dunia selalu menjadi penjara bagi kaum mukmin dan surga bagi si kafir. Dunia adalah tempat dimana Anda tak dapat memilikinya. Dunia penuh tipu daya dan hanya permainan belaka.(http://mutiaradibalikmusibah.blogspot.com)
Pernahkah Anda jatuh ke tempat yang paling dalam hingga Anda sendiri tak yakin dapat bangkit kembali ? Pernahkah Anda kecewa karena semua orang terdekat pergi meninggalkan di saat Anda sedang berada dalam kemalangan? Pernahkah Anda marah karena teman-teman Anda hanya hadir di saat suka? Di saat Anda tertimpa bencana, mereka justru menganggap Anda menderita penyakit yang menular dan menceritakan keburukan-keburukan Anda di belakang? Pernahkah Anda merasa sendiri, kedinginan, dan ketakutan, bagaikan bayi telanjang yang rindu akan dekapan hangat orang tuanya? Pernahkah Anda tidur meringkuk di pojok ruangan sambil menangis dan tak yakin dapat menghadapi hari esok? Pernahkah Anda selalu berdoa namun dunia seakan terus menekan dada Anda hingga terasa sesak kehabisan nafas? Di saat itulah titik terendah dalam hidup Anda, sekaligus dapat menjadi titik balik dari keimanan Anda.
Hal-hal seperti itulah yang pernah penulis alami saat mengalami musibah yang teramat berat.
Tapi cobalah lihat bagaimana Allah menciptakan alam di sekeliling kita. Perhatikan bagaimana matahari selalu mengitari bumi dan malam menggantikan siang. Mereka selalu tepat waktu. Allah selalu tepat waktu. Malam akan digantikan oleh siang, demikian pula musibah pun selalu ada akhirnya.
Bagaimana mungkin kita memohon munculnya Matahari disaat malam tiba? Atau memohon munculnya Rembulan di saat Matahari sedang tinggi-tinginya? Bagaimana mungkin Allah mengabulkan doa yang tidak sesuai dengan ketetapan-Nya?
Setiap kejadian selalu ada waktunya, dan musibah selalu ada akhirnya. Semuanya akan datang dan berakhir di waktu yang tepat. Tidak dapat dimajukan atau dimundurkan sebagaimana malam akan digantikan oleh siang.
Kita sering terbuai oleh berbagai cerita indah di media cetak ataupun elektronik tentang seseorang yang mengalami musibah kemudian mendapatkan mukjizat sehingga musibahnya segera berakhir dengan cepat. Bahkan dalam hitungan menit. Kemudian kita pun berharap mukjizat tersebut menjadi kenyataan kepada diri kita. Lalu kita berdoa agar semua kesulitan kita diangkat secepatnya. Namun apa yang terjadi bila Allah menangguhkan doa kita? apakah kita merasa kecewa kepada-Nya?
Bila memang sudah takdirnya musibah itu berakhir maka tentu akan berakhir. Sebagaimana fajar akan menggantikan malam. Bila belum saatnya, maka kita tak dapat memajukannya atau memundurkannya. Sebagaimana kita memohon rembulan di saat matahari sedang berada di tinggi langit. Adalah sifat manusia yang menginginkan segala sesuatu terjadi dengan cepat dengan tergesa-gesa. Sebagaimana kita menghendaki harta besar dengan waktu yang cepat, dan musibah berupa kesulitan untuk berakhir dengan cepat pula.
Dan manusia berdoa untuk kejahatan sebagaimana ia berdoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa. (Q.S.17/ Al Israa’: 11)
Mukjizat sesungguhnya terjadi bila kita tetap bersabar kepada Allah SWT. (lihat Kaizen Sabar). Bila hari ini belum dikabulkan, teruslah berusaha, bersabar, dan berdoa. Bila minggu ini belum dikabulkan, bila bulan depan belum dikabulkan, bila tahun depan belum dikabulkan, teruslah berusaha hingga kau berhasil. Keberhasilan yang sesungguhnya bukan terletak pada seberapa besar harta atau keinginan yang dapat kau raih. Namun keberhasilan yang sesungguhnya adalah bila kita berhasil mengalahkan diri kita sendiri dan berjuang hanya dan karena Allah SWT. Berjuanglah untuk membuktikan bahwa Anda dapat lulus dari ujian-Nya, berjuanglah untuk membuktikan bahwa Anda tidak putus asa untuk selalu mengharap Ridho-Nya.
Janganlah merasa bosan untuk berjuang, berdoa dan bersabar. Sehari, seminggu, sebulan, setahun, sampai maut memisahkan raga kita. Jangan pernah salahkan Allah bila Dia menunda doamu. Karena walaupun Anda tidak mendapatkan balasan di dunia atas apa yang Anda minta dalam doa, Anda tetap tidak akan rugi. Selalu ingatlah atas pahala bagi Anda di akhirat atas doa-doa yang tidak dikabulkan di dunia, insya Allah Anda akan merasa terhibur. Ingatlah atas keabadian di surga dan kefanaan di dunia. Ingatlah bahwa dunia selalu menjadi penjara bagi kaum mukmin dan surga bagi si kafir. Dunia adalah tempat dimana Anda tak dapat memilikinya. Dunia penuh tipu daya dan hanya permainan belaka.(http://mutiaradibalikmusibah.blogspot.com)
Bersyukur Karena Musibah
Beberapa dari pembaca pasti akan mengerutkan dahinya ketika membaca topik ini. Bagaimana mungkin manusia dapat bersyukur karena musibah bencana yang ia hadapi ?
(11) Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata. (Q.S.22/ Al Hajj: 11)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa, “Datangnya musibah-musibah adalah nikmat. Karena bencana menjadi sebab untuk dihapuskannya dosa-dosa. Ia juga menuntut kesabaran, sehingga orang yang tertimpa musibah dan tetap bersabar akan mendapatkan pahala”. Bukankah hal tersebut adalah nikmat yang paling agung ? Maka musibah bencana adalah rahmat Allah yang paling agung kepada mahluk-Nya, kecuali apabila orang yang tertimpa musibah tersebut justru terjerumus kepada kemaksiatan. Apabila hal tersebut terjadi kepadanya maka itu akan menjadi keburukan baginya.
Empat tingkatan orang yang mendapat bencana
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin mengatakan, bahwa ada empat tingkatan orang ketika menghadapi musibah:
Tingkatan pertama: marah
Tingkatan marah ini meliputi tiga keadaan: 1. Ia menyimpan perasaan marah di dalam hati kepada Allah. Sehingga dia pun marah kepada apa yang ditetapkan Allah kepada dirinya. Hal ini adalah haram bahkan bisa menjerumuskan kepada kekafiran. 2. Kemarahan diekspresikan dengan ucapan. Seperti mendoakan kecelakaan dan kebinasaan, atau ucapan semacamnya. Hal seperti ini juga haram hukumnya. 3. Kemarahannya sampai meluap-luap sehingga terekspresikan dengan tindakan anggota badan. Seperti menampar-nampar pipi, merobek-robek pakaian. Mencabuti rambut dan perbuatan semacamnya. Perbuatan ini haram hukumnya dan meniadakan sifat sabar yang wajib ada.
Tingkatan kedua: bersabar
Walaupun musibah yang ia terima teramat berat, namun orang tersebut masih bisa bersabar dan tabah dalam menanggungnya. Dia merasa tidak senang atas musibah yang terjadi terhadap dirinya. Tapi imannya masih dapat menjaganya untuk tidak marah. Terjadinya musibah tersebut dengan tidak terjadinya musibah masih terdapat perbedaan baginya. Ini adalah tingkatan yang wajib. Sebab Allah SWT telah memerintahkan untuk bersabar.
Tingkatan ketiga: merasa ridho
Perbedaan yang mendasar antara tingkatan ketiga ini dibanding tingkatan kedua adalah pada tingkatan ini, ada atau tidak adanya musibah betapapun beratnya bagi orang yang mengalaminya adalah sama saja. Orang tersebut ridho terhadap musibah yang menimpanya. Ia merasa yakin kepada Allah bahwa musibah yang diturunkan kepadanya adalah semata-mata untuk kebaikan dirinya. Sehingga ada atau tidak adanya musibah tidak ada bedanya bagi orang tersebut
Tingkatan keempat: bersyukur
Ini adalah tingkatan tertinggi. Ia justru bersyukur kepada Allah atas terjadinya musibah yang menimpanya. Orang tersebut menyadari, seberapapun ringan atau beratnya musibah adalah faktor bagi terhapusnya dosa-dosa yang pernah ia lakukan. Bahkan terkadang bisa menjadi sumber penambah amal kebaikan.
Syaikh Shalih Alu Syaikh Hafizhohulloh dalam Syarah Arba’in An-Nawawi pun mengungkapkan hal yang sama. Beliau mengatakan bahwa ketika tertimpa musibah, di samping wajib untuk bersabar, juga disunahkan untuk ridho bahkan jika mampu, bersyukur. (http://mutiaradibalikmusibah.blogspot.com)
(11) Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata. (Q.S.22/ Al Hajj: 11)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa, “Datangnya musibah-musibah adalah nikmat. Karena bencana menjadi sebab untuk dihapuskannya dosa-dosa. Ia juga menuntut kesabaran, sehingga orang yang tertimpa musibah dan tetap bersabar akan mendapatkan pahala”. Bukankah hal tersebut adalah nikmat yang paling agung ? Maka musibah bencana adalah rahmat Allah yang paling agung kepada mahluk-Nya, kecuali apabila orang yang tertimpa musibah tersebut justru terjerumus kepada kemaksiatan. Apabila hal tersebut terjadi kepadanya maka itu akan menjadi keburukan baginya.
Empat tingkatan orang yang mendapat bencana
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin mengatakan, bahwa ada empat tingkatan orang ketika menghadapi musibah:
Tingkatan pertama: marah
Tingkatan marah ini meliputi tiga keadaan: 1. Ia menyimpan perasaan marah di dalam hati kepada Allah. Sehingga dia pun marah kepada apa yang ditetapkan Allah kepada dirinya. Hal ini adalah haram bahkan bisa menjerumuskan kepada kekafiran. 2. Kemarahan diekspresikan dengan ucapan. Seperti mendoakan kecelakaan dan kebinasaan, atau ucapan semacamnya. Hal seperti ini juga haram hukumnya. 3. Kemarahannya sampai meluap-luap sehingga terekspresikan dengan tindakan anggota badan. Seperti menampar-nampar pipi, merobek-robek pakaian. Mencabuti rambut dan perbuatan semacamnya. Perbuatan ini haram hukumnya dan meniadakan sifat sabar yang wajib ada.
Tingkatan kedua: bersabar
Walaupun musibah yang ia terima teramat berat, namun orang tersebut masih bisa bersabar dan tabah dalam menanggungnya. Dia merasa tidak senang atas musibah yang terjadi terhadap dirinya. Tapi imannya masih dapat menjaganya untuk tidak marah. Terjadinya musibah tersebut dengan tidak terjadinya musibah masih terdapat perbedaan baginya. Ini adalah tingkatan yang wajib. Sebab Allah SWT telah memerintahkan untuk bersabar.
Tingkatan ketiga: merasa ridho
Perbedaan yang mendasar antara tingkatan ketiga ini dibanding tingkatan kedua adalah pada tingkatan ini, ada atau tidak adanya musibah betapapun beratnya bagi orang yang mengalaminya adalah sama saja. Orang tersebut ridho terhadap musibah yang menimpanya. Ia merasa yakin kepada Allah bahwa musibah yang diturunkan kepadanya adalah semata-mata untuk kebaikan dirinya. Sehingga ada atau tidak adanya musibah tidak ada bedanya bagi orang tersebut
Tingkatan keempat: bersyukur
Ini adalah tingkatan tertinggi. Ia justru bersyukur kepada Allah atas terjadinya musibah yang menimpanya. Orang tersebut menyadari, seberapapun ringan atau beratnya musibah adalah faktor bagi terhapusnya dosa-dosa yang pernah ia lakukan. Bahkan terkadang bisa menjadi sumber penambah amal kebaikan.
Syaikh Shalih Alu Syaikh Hafizhohulloh dalam Syarah Arba’in An-Nawawi pun mengungkapkan hal yang sama. Beliau mengatakan bahwa ketika tertimpa musibah, di samping wajib untuk bersabar, juga disunahkan untuk ridho bahkan jika mampu, bersyukur. (http://mutiaradibalikmusibah.blogspot.com)
MUTIARA DI BALIK MUSIBAH
MUTIARA DI BALIK MUSIBAH
Kumpulan Hadis Qudsi yang menerangkan bahwa Surga adalah balasan bagi kaum mukmin yang sabar dalam menghadapi musibah berupa bencana.
Siapakah orang-orang yang medapat musibah terbesar?
Dari Sa’ad, ia berkata: bahwa Rasulullah telah bersabda:
“Manusia yang paling berat ujiannya adalah para Nabi, kemudian orang-orang shalih yang meneladaninya. Seseorang akan diuji menurut kekuatan agamanya (imannya), apabila agamanya kuat maka makin berat ujiannya, apabila agamanya kurang kuat maka dia diuji menurut kadar kekuatannya, dia akan diuji terus , sehingga ia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih (tidak berdosa)”.
“Dari Aisyah ra., dia berkata: bahwa Rasulullah telah bersabda: “Sesungguhnya orang-orang shalih akan diperberat (musibah) atas mereka. Dan tidaklah seorang mukmin tertimpa suatu musibah, seperti tertusuk duri atau lebih ringan dari itu, kecuali akan dihapus dosa-dosanya dan akan ditingkatkan derajatnya”. (H.R. Ahmad, Ibnu Hibban, al-Hakim dan Baihaqi)
“Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka didahulukan baginya hukuman di dunia (berupa musibah dan kesusahan agar terhapus dosa-dosanya), dan apabila Dia menghendaki keburukan pada hamba-Nya, maka Dia akan menahan darinya (membiarkannya) dengan dosa-dosanya sehingga (dosa-dosa tersebut) dibalas pada hari kiamat”. (H.R. Turmudzi, dia berkata: Hadis Hasan).
“Sesungguhnya, besarnya balasan sesuai dengan besarnya musibah. Dan sesungguhnya jika Allah mencintai kepada suatu kaum, maka mereka akan diuji dengan berbagai macam musibah. Barang siapa yang ridho, maka dia akan diridhoi oleh Allah. Dan barang siapa yang tidak menerima (atas musibah tersebut), maka dia akan dimurkai Allah.” (H.R. Turmudzi, dia berkata: Hadis Hasan).
Hadis qudsi mengenai balasan atas bencana
Dari Anas bin Malik, ia berkata : "Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya Allah berfirman : "Apabila Aku menguji hambaku dengan kedua kesayangannya lalu ia bersabar maka Aku menggantikannya dengan sorga". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Anas bin Malik ra., ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya Allah berfirman : "Apabila Aku mengambil kedua kehormatan hamba-Ku di dunia, maka balasannya di sisi-Ku adalah sorga . (Hadits ditakhrij oleh Turmudzi).
Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : Allah Ta'ala berfirman : "Tidak ada balasan disisi-Ku bagi hamba-Ku yang mu'min apabila aku mematikan kekasihnya dari penghuni dunia dan ia mengharap pahalanya, melainkan sorga". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi SAW beliau bersabda : "Tidaklah dua orang Muslim yang tiga orang anaknya yang belum dewasa meninggal dunia melainkan Allah memasukkannya ke sorga sebab anugerah rahmat-Nya kepada mereka". Beliau bersabda : "Dikatakan kepada mereka : "Masuklah ke sorga". Mereka menjawab : "Sehingga orang tua kami masuk (sorga)". Dia berfirman : "Masuklah kamu ke (sorga) dan orang tuamu". (Hadits ditakhrij oleh An Nasa'i).
Dari Abu Umamah ra. dari Nabi SAW, beliau bersabda : "Allah Yang Maha Suci berfirman : "Hai anak Adam, jika kamu sabar dan mengharapkan pahala pada kejadian pertama, aku tidak merelakan pahala untukmu selain sorga". (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).
Dari Abu Musa Al Asy'ari ra. bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : "Apabila anak manusia meninggal maka Allah berfirman kepada Malaikat-Nya : "Kamu matikan anak hamba-Ku ?". Mereka menjawab, "Ya". Dia berfirman : "Kamu matikan buah hatinya ?" Mereka menjawab : "Ya". Dia berfirman : "Apakah yang diucapkan oleh hamba-Ku?" Mereka menjawab : "Memuji dan mengembalikannya kepada-Mu (membaca istirja')". Allah berfirman : "Bangunlah rumah untuk hamba-Ku di sorga, dan berilah nama Baitul Hamdi (rumah pujian)". (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi).
Dari Atha' bin Abu Rabbah, dia berkata. "Ibnu Abbas pernah berkata kepadaku. 'Maukah kutunjukkan kepadamu seorang wanita penghuni sorga ? Aku menjawab. 'Ya'. Dia (Ibnu Abbas) berkata. "Wanita berkulit hitam itu pernah mendatangi Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, seraya berkata. 'Sesungguhnya aku sakit ayan dan (auratku) terbuka. Maka berdoalah bagi diriku. Beliau berkata. 'Apabila engkau menghendaki, maka engkau bisa bersabar dan bagimu adalah sorga. Dan, apabila engkau menghendaki bisa berdo'a sendiri kepada Allah hingga Dia memberimu kesembuhan. Lalu wanita itu berkata. 'Aku akan bersabar. Wanita itu berkata lagi. 'Sesungguhnya (auratku) terbuka. Maka berdo'alah kepada Allah bagi diriku agar (auratku) tidak terbuka'. Maka beliau pun berdoa bagi wanita tersebut". (Ditakhrij Al-Bukhari 7/150. Muslim 16/131)
Dan yang terpenting:
“Demi Kejayaan dan Keagungan-Ku, tidak akan Aku matikan hamba-Ku yang telah Aku kehendaki kebaikan baginya, sehingga Aku menghapuskan dosa-dosa yang pernah ia lakukan melalui rasa sakit di badannya, kerugian pada hartanya dan kematian anaknya. Maka apabila masih terdapat dosa padanya, Aku perberat baginya sakaratul maut, sehingga dia menemui Aku seperti saat ia dilahirkan dari rahim ibunya (tidak mengemban suatu dosapun)”.(Hadis Qudsi: Lihat juga Musnad Imam Ahmad Juz III/29, 41)
“Dan demi Kejayaan dan Keagungan-Ku, tidak akan Aku mematikan hamba-Ku yang Aku tetapkan keburukan atasnya, sehingga Aku menghapuskan perbuatan-perbuatan baiknya melalui kesehatan tubuhnya (tidak pernah sakit), bertambah hartanya dan bertambah anaknya, maka sekiranya masih ada kebaikan padanya, Aku ringankan baginya sakaratul maut sehingga dia menghadap kepada-Ku dalam keadaan tidak memiliki kebaikan apapun”. (Hadis Qudsi: Lihat juga Musnad Imam Ahmad Juz III/29, 41)
Kaget ?
Dari dua kutipan hadis qudsi diatas dapat kita simpulkan bahwa, logika manusia yang sempit tak kan pernah dapat memahami Ilmu Allah yang sedemikian luasnya. Coba kita semua renungkan, apa yang sering kita minta di saat berdoa? Harta bertambah? Pangkat atau jabatan? Kelancaran dalam usaha? lalu apa yang terjadi bila Allah belum mengabulkan permintaan kita ? Apakah kita kecewa? Kemudian muncul musibah kesulitan yang tak terduga. Apakah kita tetap bersabar dan yakin bahwa segala sesuatu adalah yang terbaik menurut-Nya ? Masihkah kita mengikuti hawa nafsu untuk mereguk semua kenikmata dunia ? Masihkah kita bertuhan kepada harta, jabatan, dan hawa nafsu ? Masihkah kita tergolong orang-orang yang ditutup pintu hatinya oleh Allah untuk mengetahui kebenaran yang sesungguhnya ?
"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?" (Q.S.45/ Al Jaatsiyah: 23)
(http://mutiaradibalikmusibah.blogspot.com)
Kumpulan Hadis Qudsi yang menerangkan bahwa Surga adalah balasan bagi kaum mukmin yang sabar dalam menghadapi musibah berupa bencana.
Siapakah orang-orang yang medapat musibah terbesar?
Dari Sa’ad, ia berkata: bahwa Rasulullah telah bersabda:
“Manusia yang paling berat ujiannya adalah para Nabi, kemudian orang-orang shalih yang meneladaninya. Seseorang akan diuji menurut kekuatan agamanya (imannya), apabila agamanya kuat maka makin berat ujiannya, apabila agamanya kurang kuat maka dia diuji menurut kadar kekuatannya, dia akan diuji terus , sehingga ia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih (tidak berdosa)”.
“Dari Aisyah ra., dia berkata: bahwa Rasulullah telah bersabda: “Sesungguhnya orang-orang shalih akan diperberat (musibah) atas mereka. Dan tidaklah seorang mukmin tertimpa suatu musibah, seperti tertusuk duri atau lebih ringan dari itu, kecuali akan dihapus dosa-dosanya dan akan ditingkatkan derajatnya”. (H.R. Ahmad, Ibnu Hibban, al-Hakim dan Baihaqi)
“Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka didahulukan baginya hukuman di dunia (berupa musibah dan kesusahan agar terhapus dosa-dosanya), dan apabila Dia menghendaki keburukan pada hamba-Nya, maka Dia akan menahan darinya (membiarkannya) dengan dosa-dosanya sehingga (dosa-dosa tersebut) dibalas pada hari kiamat”. (H.R. Turmudzi, dia berkata: Hadis Hasan).
“Sesungguhnya, besarnya balasan sesuai dengan besarnya musibah. Dan sesungguhnya jika Allah mencintai kepada suatu kaum, maka mereka akan diuji dengan berbagai macam musibah. Barang siapa yang ridho, maka dia akan diridhoi oleh Allah. Dan barang siapa yang tidak menerima (atas musibah tersebut), maka dia akan dimurkai Allah.” (H.R. Turmudzi, dia berkata: Hadis Hasan).
Hadis qudsi mengenai balasan atas bencana
Dari Anas bin Malik, ia berkata : "Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya Allah berfirman : "Apabila Aku menguji hambaku dengan kedua kesayangannya lalu ia bersabar maka Aku menggantikannya dengan sorga". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Anas bin Malik ra., ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya Allah berfirman : "Apabila Aku mengambil kedua kehormatan hamba-Ku di dunia, maka balasannya di sisi-Ku adalah sorga . (Hadits ditakhrij oleh Turmudzi).
Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : Allah Ta'ala berfirman : "Tidak ada balasan disisi-Ku bagi hamba-Ku yang mu'min apabila aku mematikan kekasihnya dari penghuni dunia dan ia mengharap pahalanya, melainkan sorga". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi SAW beliau bersabda : "Tidaklah dua orang Muslim yang tiga orang anaknya yang belum dewasa meninggal dunia melainkan Allah memasukkannya ke sorga sebab anugerah rahmat-Nya kepada mereka". Beliau bersabda : "Dikatakan kepada mereka : "Masuklah ke sorga". Mereka menjawab : "Sehingga orang tua kami masuk (sorga)". Dia berfirman : "Masuklah kamu ke (sorga) dan orang tuamu". (Hadits ditakhrij oleh An Nasa'i).
Dari Abu Umamah ra. dari Nabi SAW, beliau bersabda : "Allah Yang Maha Suci berfirman : "Hai anak Adam, jika kamu sabar dan mengharapkan pahala pada kejadian pertama, aku tidak merelakan pahala untukmu selain sorga". (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).
Dari Abu Musa Al Asy'ari ra. bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : "Apabila anak manusia meninggal maka Allah berfirman kepada Malaikat-Nya : "Kamu matikan anak hamba-Ku ?". Mereka menjawab, "Ya". Dia berfirman : "Kamu matikan buah hatinya ?" Mereka menjawab : "Ya". Dia berfirman : "Apakah yang diucapkan oleh hamba-Ku?" Mereka menjawab : "Memuji dan mengembalikannya kepada-Mu (membaca istirja')". Allah berfirman : "Bangunlah rumah untuk hamba-Ku di sorga, dan berilah nama Baitul Hamdi (rumah pujian)". (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi).
Dari Atha' bin Abu Rabbah, dia berkata. "Ibnu Abbas pernah berkata kepadaku. 'Maukah kutunjukkan kepadamu seorang wanita penghuni sorga ? Aku menjawab. 'Ya'. Dia (Ibnu Abbas) berkata. "Wanita berkulit hitam itu pernah mendatangi Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, seraya berkata. 'Sesungguhnya aku sakit ayan dan (auratku) terbuka. Maka berdoalah bagi diriku. Beliau berkata. 'Apabila engkau menghendaki, maka engkau bisa bersabar dan bagimu adalah sorga. Dan, apabila engkau menghendaki bisa berdo'a sendiri kepada Allah hingga Dia memberimu kesembuhan. Lalu wanita itu berkata. 'Aku akan bersabar. Wanita itu berkata lagi. 'Sesungguhnya (auratku) terbuka. Maka berdo'alah kepada Allah bagi diriku agar (auratku) tidak terbuka'. Maka beliau pun berdoa bagi wanita tersebut". (Ditakhrij Al-Bukhari 7/150. Muslim 16/131)
Dan yang terpenting:
“Demi Kejayaan dan Keagungan-Ku, tidak akan Aku matikan hamba-Ku yang telah Aku kehendaki kebaikan baginya, sehingga Aku menghapuskan dosa-dosa yang pernah ia lakukan melalui rasa sakit di badannya, kerugian pada hartanya dan kematian anaknya. Maka apabila masih terdapat dosa padanya, Aku perberat baginya sakaratul maut, sehingga dia menemui Aku seperti saat ia dilahirkan dari rahim ibunya (tidak mengemban suatu dosapun)”.(Hadis Qudsi: Lihat juga Musnad Imam Ahmad Juz III/29, 41)
“Dan demi Kejayaan dan Keagungan-Ku, tidak akan Aku mematikan hamba-Ku yang Aku tetapkan keburukan atasnya, sehingga Aku menghapuskan perbuatan-perbuatan baiknya melalui kesehatan tubuhnya (tidak pernah sakit), bertambah hartanya dan bertambah anaknya, maka sekiranya masih ada kebaikan padanya, Aku ringankan baginya sakaratul maut sehingga dia menghadap kepada-Ku dalam keadaan tidak memiliki kebaikan apapun”. (Hadis Qudsi: Lihat juga Musnad Imam Ahmad Juz III/29, 41)
Kaget ?
Dari dua kutipan hadis qudsi diatas dapat kita simpulkan bahwa, logika manusia yang sempit tak kan pernah dapat memahami Ilmu Allah yang sedemikian luasnya. Coba kita semua renungkan, apa yang sering kita minta di saat berdoa? Harta bertambah? Pangkat atau jabatan? Kelancaran dalam usaha? lalu apa yang terjadi bila Allah belum mengabulkan permintaan kita ? Apakah kita kecewa? Kemudian muncul musibah kesulitan yang tak terduga. Apakah kita tetap bersabar dan yakin bahwa segala sesuatu adalah yang terbaik menurut-Nya ? Masihkah kita mengikuti hawa nafsu untuk mereguk semua kenikmata dunia ? Masihkah kita bertuhan kepada harta, jabatan, dan hawa nafsu ? Masihkah kita tergolong orang-orang yang ditutup pintu hatinya oleh Allah untuk mengetahui kebenaran yang sesungguhnya ?
"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?" (Q.S.45/ Al Jaatsiyah: 23)
(http://mutiaradibalikmusibah.blogspot.com)
Senin, 11 Juni 2012
Lirik Nasyid Efziel - Doa Cinta
>>>>>Lirik Nasyid Efziel - Doa Cinta>>>>>
Seindah purnama mengembang
sebening bintang berkilauan
mengajak aku mengingat-Mu
sujud penuh rindu
Aku pun mengharap pada-Mu
Engkau pun mendengar pintaku
untuk bahagia dan terbaik
di dalam hidupku
Doa cinta mengalun merdu
kurasakan agungnya di jiwa
Engkau tak pernah tinggalkan diriku
dalam segala musim dan keadaan
Doa cinta hembuskan tasbih
iringi langkah kemana ku pergi
Engkau berikan bahagia selalu
agar ku tiada pernah sendiri
Doa cinta kulantunkan
Doa cinta kuhembuskan
Doa cinta ku pada-Mu
Seindah purnama mengembang
sebening bintang berkilauan
mengajak aku mengingat-Mu
sujud penuh rindu
Aku pun mengharap pada-Mu
Engkau pun mendengar pintaku
untuk bahagia dan terbaik
di dalam hidupku
Doa cinta mengalun merdu
kurasakan agungnya di jiwa
Engkau tak pernah tinggalkan diriku
dalam segala musim dan keadaan
Doa cinta hembuskan tasbih
iringi langkah kemana ku pergi
Engkau berikan bahagia selalu
agar ku tiada pernah sendiri
Doa cinta kulantunkan
Doa cinta kuhembuskan
Doa cinta ku pada-Mu
Special for teh dinda - Fourteens - Citaku Sahabat Surgaku
>>>>> Fourteens - Citaku Sahabat Surgaku >>>>
Teringat masa-masa itu
kau ingatkan aku keindahan itu
kau ingatkan aku kepada pencipta kita
citaku sahabat surgaku
kau selalu ada saat ku suka dan duka
kau selalu ada saat kubutuhkan mu
walaupun ku tak pernah membuatmu bahagia
kadang tak kuindahkan nasihatmu
sahabat surgaku kini telah tiada
penyesalan yang kini tersisa
sahabat surgaku kini hanya doa
yang ku persembahkan untukmu
citaku sahabat surgaku
kepada Allah ku panjatkan doaku
semoga kita semoga kita semoga kita
dipertemukan di surga-Nya
Mengenang teh dinda,11 - 06 - 2012,,Semoga amal ibadahmu diterima oleh allah, diampunkan dosa-dosanya,dilapangkan kuburnya,diberikan tempat yang terbaik diSisiNya.aamiin
Teringat masa-masa itu
kau ingatkan aku keindahan itu
kau ingatkan aku kepada pencipta kita
citaku sahabat surgaku
kau selalu ada saat ku suka dan duka
kau selalu ada saat kubutuhkan mu
walaupun ku tak pernah membuatmu bahagia
kadang tak kuindahkan nasihatmu
sahabat surgaku kini telah tiada
penyesalan yang kini tersisa
sahabat surgaku kini hanya doa
yang ku persembahkan untukmu
citaku sahabat surgaku
kepada Allah ku panjatkan doaku
semoga kita semoga kita semoga kita
dipertemukan di surga-Nya
Mengenang teh dinda,11 - 06 - 2012,,Semoga amal ibadahmu diterima oleh allah, diampunkan dosa-dosanya,dilapangkan kuburnya,diberikan tempat yang terbaik diSisiNya.aamiin
Sabtu, 09 Juni 2012
Lirik Nasyid Fachmi Feat. Dodi Hidayatullah - Karena Hanya Bunda
>>>>>Fachmi Feat. Dodi Hidayatullah - Karena Hanya Bunda >>>>>
Tak pernah sanggup aku untuk kehilangan dirimu
Engkau tetaplah di sini menemani aku
Hanya engkau yang tulus menjagaku selamanya
Tak penah menginginkan aku sakit dan terluka
Kau yang selalu menghapuskan semua
air mataku saat aku menangis
Kau yang selalu berdoa merdu
selalu untukku
Karena hanya Bunda yang mau mengerti
Menerimaku tulus apa adanya
Tuhan sayangilah bundaku tercinta
Bahagiakanlah Bundaku
Bahagiakanlah..
Lindungilah Bundaku...
Tak pernah sanggup aku untuk kehilangan dirimu
Engkau tetaplah di sini menemani aku
Hanya engkau yang tulus menjagaku selamanya
Tak penah menginginkan aku sakit dan terluka
Kau yang selalu menghapuskan semua
air mataku saat aku menangis
Kau yang selalu berdoa merdu
selalu untukku
Karena hanya Bunda yang mau mengerti
Menerimaku tulus apa adanya
Tuhan sayangilah bundaku tercinta
Bahagiakanlah Bundaku
Bahagiakanlah..
Lindungilah Bundaku...
Lirik Nasyid Aka Canovea - Kieru To Modoru
>>>>>Aka Canovea - Kieru To Modoru>>>>>
TSU ICHI DAKEGA KOKORO KARA KITAI SHITE IRU
NAMA TOSHI WATASHI WA ANATA KARA YURU
KURASA ALAM TAK BERPIHAK,
KINI HENDAK KEMANA KAKI BERPIJAK
DEDAUNAN PUN BERGUGURAN
ISYARATKAN LANGKAH YANG MERAPUH
Reff;
RAGAKU PUN TERHEMPAS JAUH
TERSERET WAKTU HIDUPKU YANG MEMBISU
SALAH, SALAH YANG TELAH LALU
MELUKISKAN AKHLAQ KU YANG BEKU
AWASETE JIKO JIGA
OMO NI MODOSU NI WA
WATASHI O AISHI SHIZEN SUGIRU
ANATA NO AIGA IMAMADE ISHIKA
TSURU TSU MORI WA NAI NO YONA
NAIFU WA ANA WA ANAGA
WATASHI O ASHI OTOGA
CHUCHO SINAI
YA ALLOH, ANTA YAA RAHMAN YAA RAHIM
TSU ICHI DAKEGA KOKORO KARA KITAI SHITE IRU
NAMA TOSHI WATASHI WA ANATA KARA YURU
TUHAN AJARI AKU
TENTANG ARTI RELA
ATAS SEGALA YANG TERJADI
DALAM HIDUPKU
ANUGRAHKAN AMPUNAN
ATAS SALAHKU
SETELAH LAMA HILANG
IZINKAN KU KEMBALI
TSU ICHI DAKEGA KOKORO KARA KITAI SHITE IRU
NAMA TOSHI WATASHI WA ANATA KARA YURU
KURASA ALAM TAK BERPIHAK,
KINI HENDAK KEMANA KAKI BERPIJAK
DEDAUNAN PUN BERGUGURAN
ISYARATKAN LANGKAH YANG MERAPUH
Reff;
RAGAKU PUN TERHEMPAS JAUH
TERSERET WAKTU HIDUPKU YANG MEMBISU
SALAH, SALAH YANG TELAH LALU
MELUKISKAN AKHLAQ KU YANG BEKU
AWASETE JIKO JIGA
OMO NI MODOSU NI WA
WATASHI O AISHI SHIZEN SUGIRU
ANATA NO AIGA IMAMADE ISHIKA
TSURU TSU MORI WA NAI NO YONA
NAIFU WA ANA WA ANAGA
WATASHI O ASHI OTOGA
CHUCHO SINAI
YA ALLOH, ANTA YAA RAHMAN YAA RAHIM
TSU ICHI DAKEGA KOKORO KARA KITAI SHITE IRU
NAMA TOSHI WATASHI WA ANATA KARA YURU
TUHAN AJARI AKU
TENTANG ARTI RELA
ATAS SEGALA YANG TERJADI
DALAM HIDUPKU
ANUGRAHKAN AMPUNAN
ATAS SALAHKU
SETELAH LAMA HILANG
IZINKAN KU KEMBALI
Senin, 04 Juni 2012
♥ Belajar untuk MELEPASKAN SESEORANG YANG BUKAN JODOH KITA♥
♥♥♥ Belajar untuk MELEPASKAN SESEORANG YANG BUKAN JODOH KITA♥♥♥
Disaat kamu ingin melepaskan seseorang..ingatlah pada saat kamu ingin mendapatkannya..
Disaat kamu mulai tidak mencintainya…ingatlah saat pertama kamu jatuh cinta padanya..
Disaat kamu mulai bosan dengannya…ingatlah selalu saat terindah bersamanya
Disaat kamu ingin menduakannya…bayangkan jika dia selalu setia,Saat kamu ingin membohonginya…ingatlah disaat dia jujur padamu,.Maka kamu akan merasakan arti dia untukmu..Jangan sampai disaat dia sudah tidak disisimu,Kamu baru menyadari semua arti dirinya untukmu..
Yang indah hanya sementara,yang abadi adalah kenangan,yang ikhlas hanya dari hati,Yang tulus hanya dari sanubari..Tidak mudah mencari yang hilang,Tidak mudah mengejar impian,Namun yg lebih susah mempertahankan yg ada Karena walaupun tergenggam bisa terlepas juga..Ingatlah pada pepatah,“Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai,maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini”
Belajar menerima apa adanya dan berpikir positif….Hidup bagaikan mimpi,seindah apapun,begitu bangun semuanya sirna tak berbekas,Rumah mewah bagai istana,harta benda yang tak terhitung,kedudukan,dan jabatan yg luar biasa,namun…Ketika nafas terakhir tiba,sebatang jarum pun tak bisa dibawa pergi
Sehelai benang pun tak bisa dimiliki,Apalagi yang mau diperebutkan,Apalagi yang mau disombongkan..Maka jalanilah hidup ini dengan keinsafan nurani
Jangan terlalu perhitungan,jangan hanya mau menang sendiri,jangan suka sakiti sesama apalagi terhadap mereka yang berjasa bagi kita,Belajarlah tiada hari tanpa kasih,Selalu berlapang dada dan mengalah Hidup ceria,bebas leluasa…Tak ada yang tak bisa di ikhlaskan….Tak ada sakit hati yang tak bisa dimaafkan .Tak ada dendam yang tak bisa terhapus…
Bismillahirrohmannirrohim.....
Ya Allah..YaTuhankami..bila pendamping kami telah Engkau lahirkan,Gerakan hatinya tuk menuju hati kami,Pertemukanlah kami dalam sebaik-baiknya pertemuan tuk menuju Ridha-Mu..Kerana Engkaulah yg berhak atas hati hamba2-Mu..Dan Engkau jua yg kuasa membolak balikannya..
Ya Rabb,bila dia jauh,dekatkanlah..Eratkan hati kami dalam ikatan kerana-Mu,tautkan hati kami dgn hatinya yg sama2 mengharap & mendamba sebuah keinginan menuju ridha-Mu..
Ya Allah...Yang Maha Pecinta..Pemilik cinta sejati,bilamana cintaku kau ciptakan utk dia..Tabahkan hatinya..Teguhkan imannya..Tegarkan penantiannya..
Ya Rabb...Sang Pemilik Hati..bila hati kami KAU ciptakan untuk dia,Penuhi hatinya dgn Kasih-Mu,Terangi langkahnya dgn Cahaya-Mu,Limpahkan kelapangan di kalbunya dgn kesabaran,Temani dia dalam kesepian..
Ya Rabbi,Tiada tempat kami bersandar Selain pada-Mu..kami titipkan cinta kami pada-Mu untuknya..kami titipkan sayang kami pada-Mu untuknya..Kami titipkan rindu kami pada-Mu untuknya..Mekarkan cintaku bersama cintanya..Satukan hidup kami & hidupnya dlm Cinta-Mu..
Rabb....Kami yakin bila saatnya sudah menghampiri,Pasti kebahagiaan itu kami dapati..Mohon beri kami kekuatan dan kesabaran dlm penantian kami..
Ya ALLAH..kirimkan dia yg dpt membawa kebaikan,Baik bagi dunia kami,akhirat kami dan agama kami..Agar kami sama2 berjama'ah tuk tetap Menuju-Mu..bimbinglah hati kami,Kuatkan hati kami..Penuhilah dengan Rahmat & kasih sayang-Mu..Aamiin ya Rabb...
( Untuk sahabat yg sdg menanti CINTA SEJATI kerana ALLAH..Moga ALLAH memberi yg TERBAIK dlm Pandangan & Pilihan-Nya...mengabulkan doaku,doamu dan doa kita semua.....Aamiin ya Rabbal Allamin)..
♥♥.•*´¨`*•. (`'•.¸ (`'•.¸*¤* ¸.•'´) ¸.•'´) .•*´¨`*•.♥♥
♥♥ ✿♥ ✿♥ ✿♥ Abdullah Zahid Mubarok Al-Miski✿♥ ✿♥ ✿♥♥.
♥♥`*•.¸¸.•* (¸.•'´ (¸.•'´*¤* `'•.¸) `'•.¸) `*•.¸¸.•*♥♥
http://www.facebook.com/profile.php?id=100002971007615
Minggu, 03 Juni 2012
Jodoh…???? Jodoh...????
>>>> Pengetahuan Jodoh>>>>
Apa yang membuat hubungan kalian awet
Apa yang membuat kalian berpisah
Dan di mata kalian pasangan kalian itu orangnya seperti
apa Jawaban atas pertanyaanku di atas adalah
Yang dicari dalam setiap diri pasangan adalah sebuah
kecocokan, keharmonisan, keserasian
Yang membuat hubungan awet adalah saling pengertian,
komunikasi yang nyambung, keterbukaan, dan toleransi
yang membuat berpisah adalah terlalu sering salah paham (komunikasi kurang baik), egoisme, tidak saling
mengerti, mau menang sendiri
Orang yang special dan bisa diajak tukar pikiran, bisa
memberikan input, bisa berbagi, dan saling mendukung. Ada lagi satu pertanyaan yang aku ajukan, apakah
pasangan kalian (khusus buat yang sudah menikah)
memiliki karakter yang sama, kepribadian yang sama,
kebiasaan yang sama, sifat yang sama, atau justru
berbeda..??? dan jawabannya, yang memiliki hubungan awet justru
mereka yang memiliki karakter yang berbeda, sifat yang
berbeda tetapi ada kesamaan yang membuat mereka
bersatu, bahkan temenku dia dan istrinya punya
sifat, kepribadian, karakter yang sangat berbeda, seperti
yang satunya malas, yang satunya rajin, yang satunya pendiam, yang satunya banyak bicara, yang satunya
rapi yang satunya berantakan, dan katanya justru
karena berbeda itulah makanya saling melengkapi,
sedangkan dengan mantannya dulu yang secara
kepribadian, karakter, sifat yang sama justru banyak
berantemnya, karena sama-sama egois, seperti saat mereka ribut karena suatu persoalan belum jelas siapa
yang salah, kedua tak ada yang mau mengalah, karena
keduanya punya pemikiran yang sama, siapa yang
mengalah itulah yang menjadi pemicu pertengkaran, dan
karena tidak ada yang mau mengalah, akibatnya
hubungan semakin retak dan akhirnya berpisah. Mengingat cerita temenq tadi, aku jadi ingat ama magnet,
kalau kedua kutubnya sama justru saling tolak menolak
namun jika kedua kutubnya berbeda justru saling tarik
menarik dan yang menjadi pengikatnya adalah medan
magnet. Di sinilah letak kemahakuasaan Tuhan dan keadilan
Tuhan, dimana jodoh yang dia berikan justru adalah
orang yang berbeda karakter dari kita tujuannya adalah
untuk saling melengkapi dan untuk saling mengisi
sehingga menjadi lengkap, utuh, sempurna.
Jika orang keras kepala dijodohkan dengan orang keras kepala tentu saja akan banyak sekali pertengkaran
Jika orang lemah dijodohkan dengan orang lemah, jelas
hanya akan menyebabkan kerapuhan
Jika orang pemalu dijodohkan dengan orang pemalu,
jelas keduanya hanya akan makin terisolir dari
lingkungan tempat mereka tinggal. Karena itulah Tuhan menjodohkan yang lemah dengan
kuat, yang pendiam dengan yang banyak bicara, yang
pemalu dengan yang berani, dll. Itulah keadilan dan keseimbangan.
MENIKAH
Menikah bukanlah sebuah solusi untuk mengatasi
kesendirian, karena menikah adalah sebuah awal
kehidupan bersama, dimana seorang lelaki bersatu
dengan seorang wanita dan mengikat janji untuk
sehidup, semati. Seorang lelaki dan seorang wanita jelas
memiliki banyak sekali perbedaan yang jika tidak bisa diselaraskan (bukan dihilangkan) maka bisa menjadi
kerikil-kerikil atau bahkan batu karang yang bisa
menenggelamkan bahtera rumah tangga. Karena itulah
yang namanya kematangan dan kedewasaan sebelum
menikah sangatlah penting. Jangan menikah karena umur, jangan menikah karena
terpaksa, jangan menikah karena omongan orang,
jangan menikah untuk menutupi kesepian, jangan
menikah untuk alasan-alasan yang tidak terlalu kuat.
Tetapi menikahlah karena memang telah matang dan
telah siap untuk menikah. Karena dalam sebuah rumah tangga ada banyak perasaan yang harus dijaga,
perasaan pasangan, mertua, ipar, anak, dll. Berbeda
dengan ketika masih bujang. Mengapa kedewasaan dan kematangan sangat penting
dalam pernikahan adalah karena begitu banyak
persoalan yang jauh lebih kompleks dalam sebuah
pernikahan, antara lain soal pendapatan, soal pendidikan
anak, soal tempat tinggal, dll. Belum lagi soal mental yang
harus siap mengurus keluarga (sebenarnya tidak rumit tetapi juga tidak mudah). Menyatunya dua orang yang
berbeda latar belakang, sifat dan karakter merupakan hal
yang tak kalah kompleksnya. Dan jika hal itu tidak
disikapi dengan baik, maka yang terjadi adalah ketidak
pengertian (salah paham), egoisme yang pada akhirnya
bisa berakhir pada perpisahan (alasannya tak ada kecocokan, dll). Dalam pernikahan porsi kesenangan pribadi harus bisa
dibatasi dalam hal ini kita sudah tidak bebas lagi seperti
dulu, alias kalau kita mau melakukan sesuatu kita harus
meminta pertimbangan pasangan kita, kita harus
menghargai perasaan pasangan kita, kita tidak bisa
hanya memikirkan perasaan kita saja (harus ada toleransi dan saling pengertian). Beda saat masih bujang, apa-apa
bisa kita putuskan sendiri. Karena itulah sebelum memutuskan menikah,
persiapkanlah segala sesuatu secara matang (jasmani dan
rohani). . .
fanspage di facebook
Apa yang membuat hubungan kalian awet
Apa yang membuat kalian berpisah
Dan di mata kalian pasangan kalian itu orangnya seperti
apa Jawaban atas pertanyaanku di atas adalah
Yang dicari dalam setiap diri pasangan adalah sebuah
kecocokan, keharmonisan, keserasian
Yang membuat hubungan awet adalah saling pengertian,
komunikasi yang nyambung, keterbukaan, dan toleransi
yang membuat berpisah adalah terlalu sering salah paham (komunikasi kurang baik), egoisme, tidak saling
mengerti, mau menang sendiri
Orang yang special dan bisa diajak tukar pikiran, bisa
memberikan input, bisa berbagi, dan saling mendukung. Ada lagi satu pertanyaan yang aku ajukan, apakah
pasangan kalian (khusus buat yang sudah menikah)
memiliki karakter yang sama, kepribadian yang sama,
kebiasaan yang sama, sifat yang sama, atau justru
berbeda..??? dan jawabannya, yang memiliki hubungan awet justru
mereka yang memiliki karakter yang berbeda, sifat yang
berbeda tetapi ada kesamaan yang membuat mereka
bersatu, bahkan temenku dia dan istrinya punya
sifat, kepribadian, karakter yang sangat berbeda, seperti
yang satunya malas, yang satunya rajin, yang satunya pendiam, yang satunya banyak bicara, yang satunya
rapi yang satunya berantakan, dan katanya justru
karena berbeda itulah makanya saling melengkapi,
sedangkan dengan mantannya dulu yang secara
kepribadian, karakter, sifat yang sama justru banyak
berantemnya, karena sama-sama egois, seperti saat mereka ribut karena suatu persoalan belum jelas siapa
yang salah, kedua tak ada yang mau mengalah, karena
keduanya punya pemikiran yang sama, siapa yang
mengalah itulah yang menjadi pemicu pertengkaran, dan
karena tidak ada yang mau mengalah, akibatnya
hubungan semakin retak dan akhirnya berpisah. Mengingat cerita temenq tadi, aku jadi ingat ama magnet,
kalau kedua kutubnya sama justru saling tolak menolak
namun jika kedua kutubnya berbeda justru saling tarik
menarik dan yang menjadi pengikatnya adalah medan
magnet. Di sinilah letak kemahakuasaan Tuhan dan keadilan
Tuhan, dimana jodoh yang dia berikan justru adalah
orang yang berbeda karakter dari kita tujuannya adalah
untuk saling melengkapi dan untuk saling mengisi
sehingga menjadi lengkap, utuh, sempurna.
Jika orang keras kepala dijodohkan dengan orang keras kepala tentu saja akan banyak sekali pertengkaran
Jika orang lemah dijodohkan dengan orang lemah, jelas
hanya akan menyebabkan kerapuhan
Jika orang pemalu dijodohkan dengan orang pemalu,
jelas keduanya hanya akan makin terisolir dari
lingkungan tempat mereka tinggal. Karena itulah Tuhan menjodohkan yang lemah dengan
kuat, yang pendiam dengan yang banyak bicara, yang
pemalu dengan yang berani, dll. Itulah keadilan dan keseimbangan.
MENIKAH
Menikah bukanlah sebuah solusi untuk mengatasi
kesendirian, karena menikah adalah sebuah awal
kehidupan bersama, dimana seorang lelaki bersatu
dengan seorang wanita dan mengikat janji untuk
sehidup, semati. Seorang lelaki dan seorang wanita jelas
memiliki banyak sekali perbedaan yang jika tidak bisa diselaraskan (bukan dihilangkan) maka bisa menjadi
kerikil-kerikil atau bahkan batu karang yang bisa
menenggelamkan bahtera rumah tangga. Karena itulah
yang namanya kematangan dan kedewasaan sebelum
menikah sangatlah penting. Jangan menikah karena umur, jangan menikah karena
terpaksa, jangan menikah karena omongan orang,
jangan menikah untuk menutupi kesepian, jangan
menikah untuk alasan-alasan yang tidak terlalu kuat.
Tetapi menikahlah karena memang telah matang dan
telah siap untuk menikah. Karena dalam sebuah rumah tangga ada banyak perasaan yang harus dijaga,
perasaan pasangan, mertua, ipar, anak, dll. Berbeda
dengan ketika masih bujang. Mengapa kedewasaan dan kematangan sangat penting
dalam pernikahan adalah karena begitu banyak
persoalan yang jauh lebih kompleks dalam sebuah
pernikahan, antara lain soal pendapatan, soal pendidikan
anak, soal tempat tinggal, dll. Belum lagi soal mental yang
harus siap mengurus keluarga (sebenarnya tidak rumit tetapi juga tidak mudah). Menyatunya dua orang yang
berbeda latar belakang, sifat dan karakter merupakan hal
yang tak kalah kompleksnya. Dan jika hal itu tidak
disikapi dengan baik, maka yang terjadi adalah ketidak
pengertian (salah paham), egoisme yang pada akhirnya
bisa berakhir pada perpisahan (alasannya tak ada kecocokan, dll). Dalam pernikahan porsi kesenangan pribadi harus bisa
dibatasi dalam hal ini kita sudah tidak bebas lagi seperti
dulu, alias kalau kita mau melakukan sesuatu kita harus
meminta pertimbangan pasangan kita, kita harus
menghargai perasaan pasangan kita, kita tidak bisa
hanya memikirkan perasaan kita saja (harus ada toleransi dan saling pengertian). Beda saat masih bujang, apa-apa
bisa kita putuskan sendiri. Karena itulah sebelum memutuskan menikah,
persiapkanlah segala sesuatu secara matang (jasmani dan
rohani). . .
fanspage di facebook
Jumat, 01 Juni 2012
Lirik Nasyid ITQAN – Kasihmu Ibu
>>>>> ITQAN – Kasihmu Ibu >>>>>
Ibuku kaulah pelita
Yang dulu kini selamanya
Kau beriku kasih kau beriku manja
Kasihmu ku dambakan
Engkaulah ibu yang kusayangi
Kasihmu mekar harum mewangi
Menghiasi taman hati
Bak lilin membakar diri
Menyinari hidup ini
Sejak dulu ku dibelai dimanja
Bersarat cinta padat di dada
Walaupun penuh sengsara
Bertemankan air mata
Berkorban jiwa dan raga
Kasihmu ibu tiada duanya
Kasihmu ibu tiada bandingnya
Mendidik kami dengan kesabaran
Kepayahan dan keperitan
Ditanam di jiwa
Kasihmu ibu tiada nilainya
Tak rela aku melihatmu
Di dalam keadaan duka
Hapuskanlah air matamu
Kerana ia menyayat hati ini
Terasa bagai tertusuk sembilu
Hanya Allah yang tahu
Pedihnnya hati ini
Kasihmu ibu yang ku rindukan
Penawar hati di kala duka
Kupohonkan restumu setitis doa suci
Mengharapkan kasih Ilahi
Kasihmu ibu yang ku sanjung selalu
Pengorbanan yang kau curahkan
Setulus hatimu
Sehingga kini kasihmu yang suci
Tetap bersemi di hati ini
Seharum kasturi
Kini setelah aku dewasa
Masa dan detiknya telah tiba
Untukku membalas segalanya
Buat ibu tercinta
Semoga kau bahagia
Ibuku kaulah pelita
Yang dulu kini selamanya
Kau beriku kasih kau beriku manja
Kasihmu ku dambakan
Engkaulah ibu yang kusayangi
Kasihmu mekar harum mewangi
Menghiasi taman hati
Bak lilin membakar diri
Menyinari hidup ini
Sejak dulu ku dibelai dimanja
Bersarat cinta padat di dada
Walaupun penuh sengsara
Bertemankan air mata
Berkorban jiwa dan raga
Kasihmu ibu tiada duanya
Kasihmu ibu tiada bandingnya
Mendidik kami dengan kesabaran
Kepayahan dan keperitan
Ditanam di jiwa
Kasihmu ibu tiada nilainya
Tak rela aku melihatmu
Di dalam keadaan duka
Hapuskanlah air matamu
Kerana ia menyayat hati ini
Terasa bagai tertusuk sembilu
Hanya Allah yang tahu
Pedihnnya hati ini
Kasihmu ibu yang ku rindukan
Penawar hati di kala duka
Kupohonkan restumu setitis doa suci
Mengharapkan kasih Ilahi
Kasihmu ibu yang ku sanjung selalu
Pengorbanan yang kau curahkan
Setulus hatimu
Sehingga kini kasihmu yang suci
Tetap bersemi di hati ini
Seharum kasturi
Kini setelah aku dewasa
Masa dan detiknya telah tiba
Untukku membalas segalanya
Buat ibu tercinta
Semoga kau bahagia
Lirik Nasyid Zikraa – Tafakur
>>>>>>lirik Nasyid Zikraa – Tafakur >>>>>>
Di keheningan malam
Tafakur di kesyahduan
Merindui janji-Mu Tuhan
Bantuan di perjuangan
Ku titiskan air mata
Taubat segala dosa
Moga terangkat penghijab kalbu
Antara kau dan aku
Ya Allah ya Tuhanku
Ku sujud pada kudrat-Mu
Ku serahkan jiwa ragaku
Pada takdir iradat-Mu
Pimpinlah daku dalam redha-Mu
Kasihi daku dalam rahmat-Mu
Hanya pada-Mu aku mengadu
Ya Allah ya Tuhanku
Ya Allah… Ya Allah…
Ya Allah… Ya Allah…
Ya Allah… Ya Allah…
Ya Allah… Ya Allah…
Di keheningan malam
Tafakur di kesyahduan
Merindui janji-Mu Tuhan
Bantuan di perjuangan
Ku titiskan air mata
Taubat segala dosa
Moga terangkat penghijab kalbu
Antara kau dan aku
Ya Allah ya Tuhanku
Ku sujud pada kudrat-Mu
Ku serahkan jiwa ragaku
Pada takdir iradat-Mu
Pimpinlah daku dalam redha-Mu
Kasihi daku dalam rahmat-Mu
Hanya pada-Mu aku mengadu
Ya Allah ya Tuhanku
Ya Allah… Ya Allah…
Ya Allah… Ya Allah…
Ya Allah… Ya Allah…
Ya Allah… Ya Allah…
Di keheningan malam
Tafakur di kesyahduan
Merindui janji-Mu Tuhan
Bantuan di perjuangan
Ku titiskan air mata
Taubat segala dosa
Moga terangkat penghijab kalbu
Antara kau dan aku
Ya Allah ya Tuhanku
Ku sujud pada kudrat-Mu
Ku serahkan jiwa ragaku
Pada takdir iradat-Mu
Pimpinlah daku dalam redha-Mu
Kasihi daku dalam rahmat-Mu
Hanya pada-Mu aku mengadu
Ya Allah ya Tuhanku
Ya Allah… Ya Allah…
Ya Allah… Ya Allah…
Ya Allah… Ya Allah…
Ya Allah… Ya Allah…
Di keheningan malam
Tafakur di kesyahduan
Merindui janji-Mu Tuhan
Bantuan di perjuangan
Ku titiskan air mata
Taubat segala dosa
Moga terangkat penghijab kalbu
Antara kau dan aku
Ya Allah ya Tuhanku
Ku sujud pada kudrat-Mu
Ku serahkan jiwa ragaku
Pada takdir iradat-Mu
Pimpinlah daku dalam redha-Mu
Kasihi daku dalam rahmat-Mu
Hanya pada-Mu aku mengadu
Ya Allah ya Tuhanku
Ya Allah… Ya Allah…
Ya Allah… Ya Allah…
Ya Allah… Ya Allah…
Ya Allah… Ya Allah…
Lirik Nasyid Hijjaz – Sumayyah
>>>>>Lirik Hijjaz - Sumayyah>>>>>
Dalam diri selembut sutra
Kau memiliki iman yang teguh
Kau nyalakan obor agama diri-mu bak lentra
Dibelenggu jahiliah kau tempuh dengan berani
Walau pun jasad-mu milik tuan
Tetapi hati-mu milik Tuhan
Padang pasir menjadi saksi ketabahan keluarga itu
Tika suami dan anak dibaring mengadap mentari
Disuruh memilih iman atau kekufuran
Samar jahiliah atau sinaran akidah
Sabarlah keluarga Yasir
Bagi-mu syurga disana
Dan kau pun tega memilih syurga
Walau terpaksa mengorban nyawa
Lalu tombak yang tajam menikam
Jasad-mu yang tiada bermaya
Namun iman didada-mu sedikit tidak berubah
Darah-Mu menjadi sumbu pelita iman
Sumaiyah kaulah lambang wanita solehah
Tangan yang disangka lembut menghayun buaian
Mengoncang dunia mencipta sejarah
Sumaiyah kau dibunuh didunia sementara
Untuk hidup disyurga yang selama-lamanya
Kaulah wanita terbaik
Sebaik manusia
Nama-mu tetap menjadi sejarah
Dalam diri selembut sutra
Kau memiliki iman yang teguh
Kau nyalakan obor agama diri-mu bak lentra
Dibelenggu jahiliah kau tempuh dengan berani
Walau pun jasad-mu milik tuan
Tetapi hati-mu milik Tuhan
Padang pasir menjadi saksi ketabahan keluarga itu
Tika suami dan anak dibaring mengadap mentari
Disuruh memilih iman atau kekufuran
Samar jahiliah atau sinaran akidah
Sabarlah keluarga Yasir
Bagi-mu syurga disana
Dan kau pun tega memilih syurga
Walau terpaksa mengorban nyawa
Lalu tombak yang tajam menikam
Jasad-mu yang tiada bermaya
Namun iman didada-mu sedikit tidak berubah
Darah-Mu menjadi sumbu pelita iman
Sumaiyah kaulah lambang wanita solehah
Tangan yang disangka lembut menghayun buaian
Mengoncang dunia mencipta sejarah
Sumaiyah kau dibunuh didunia sementara
Untuk hidup disyurga yang selama-lamanya
Kaulah wanita terbaik
Sebaik manusia
Nama-mu tetap menjadi sejarah
Lirik Nasyid Devotees – Berjalan Tanpa Henti
لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا
Jangan berputus asa
Bagaikan jauh jalan yang kutempuh
Langkah demi langkah akan kugagah
Hari demi hari berjalan tanpa henti
Yakinku ada sinar yang menentu
Kalau dah bertemu arah
Yakin penuh pasrah
PadaNya Yang Kuasa dikau berserah
Jika kau rebah jika kau kalah
Bersaksilah rahmatNya akan terserlah
Segala kepahitan segala keperitan
Terima bagai penghapus dosa
Malang yang menimpa duka yang melara
Mungkin di baliknya ada bahagia
Jangan-jangan berputus asa
Dari rahmat Yang Maha Esa
Jangan-jangan kita lupa
Ujian lumrahnya dunia
Jangan berputus asa
Bagaikan jauh jalan yang kutempuh
Langkah demi langkah akan kugagah
Hari demi hari berjalan tanpa henti
Yakinku ada sinar yang menentu
Kalau dah bertemu arah
Yakin penuh pasrah
PadaNya Yang Kuasa dikau berserah
Jika kau rebah jika kau kalah
Bersaksilah rahmatNya akan terserlah
Segala kepahitan segala keperitan
Terima bagai penghapus dosa
Malang yang menimpa duka yang melara
Mungkin di baliknya ada bahagia
Jangan-jangan berputus asa
Dari rahmat Yang Maha Esa
Jangan-jangan kita lupa
Ujian lumrahnya dunia
Lirik Nasyid Devotees – Setiap Kali
>>>>> Lirik Nasyid Devotees – Setiap Kali>>>>>
Setiap kali mendapat nikmat
Jarang kusedari itu pemberianMu
Terkadang rasa itu kerana
Segala usaha dan penat lelahku sahaja
Setiap kali ditimpa musibah
Ku mengeluh risau bertambah gelisah
Hingga terlupa padaMu Allah
Tempat kembali segala masalah
Oh Tuhan Yang Maha Penyayang
Leraikanlah aku dari keluh kesah
Yang membelenggu jiwa dan fikiran
Ditambah dengan hasutan syaitan
Kurniakanlah kepadaku ketabahan
Singkapkanku hikmah segala ketentuan
Moga sinarMu berikanku pedoman
Hanya pada-Mu segala ketetapan
(Suara Latar/Backup)
Oh tuhan yang maha penyayang
Leraikanlah aku dari keluh kesah
Yang membelenggu jiwa dan fikiran
Ditambah dengan hasutan syaitan
Durjana yang sentiasa mengarahku
Kepada kemurkaanMu
Kurniakanlah kepadaku ketabahan
Tunjukkan ku hikmah segala ketentuan
Moga sinarMu berikanku pedoman
Hanya pada-Mu segala ketetapan
Ya Allah kau redhailah diri ini
Seandainya diri ini
Mampu meraih cinta keredhaanMu
Seandainya akulah insan yang terpilih
Pimpini hidupku
Setiap kali mendapat nikmat
Jarang kusedari itu pemberianMu
Terkadang rasa itu kerana
Segala usaha dan penat lelahku sahaja
Setiap kali ditimpa musibah
Ku mengeluh risau bertambah gelisah
Hingga terlupa padaMu Allah
Tempat kembali segala masalah
Oh Tuhan Yang Maha Penyayang
Leraikanlah aku dari keluh kesah
Yang membelenggu jiwa dan fikiran
Ditambah dengan hasutan syaitan
Kurniakanlah kepadaku ketabahan
Singkapkanku hikmah segala ketentuan
Moga sinarMu berikanku pedoman
Hanya pada-Mu segala ketetapan
(Suara Latar/Backup)
Oh tuhan yang maha penyayang
Leraikanlah aku dari keluh kesah
Yang membelenggu jiwa dan fikiran
Ditambah dengan hasutan syaitan
Durjana yang sentiasa mengarahku
Kepada kemurkaanMu
Kurniakanlah kepadaku ketabahan
Tunjukkan ku hikmah segala ketentuan
Moga sinarMu berikanku pedoman
Hanya pada-Mu segala ketetapan
Ya Allah kau redhailah diri ini
Seandainya diri ini
Mampu meraih cinta keredhaanMu
Seandainya akulah insan yang terpilih
Pimpini hidupku
Lirik Nasyid Nur One – Dengan KuasaMu
>>>>>> Nur One – Dengan KuasaMu >>>>>>
Dengan KuasaMu
Jiwaku tergoncang
Terus melayang
Mengembara cinta
Dengan KuasaMu
Hati telah terpaut
Lalu terikat
Ditawan cinta
Bukan bibir ini berbicara
Namun jiwa ini berbahasa
Dalam lamunan ku yakinkan
Kaulah teman kebahagiaan
Tuhan temukan daku penawar
Terluka ditusuk duri cinta
Hanya dia… cuma dia
Yang kan mampu menyembuhnya
Dan terus aku
Terus berdoa
(Hanya dia membawa bahagia)
Dengan KuasaMu
Mataku memandang
Sepenuh sayang
Dia tercinta
Dengan KuasaMu
Pastiku diseru
Dan kan menyatu
Di ambang cinta
Dengan KuasaMu
Jiwaku tergoncang
Terus melayang
Mengembara cinta
Dengan KuasaMu
Hati telah terpaut
Lalu terikat
Ditawan cinta
Bukan bibir ini berbicara
Namun jiwa ini berbahasa
Dalam lamunan ku yakinkan
Kaulah teman kebahagiaan
Tuhan temukan daku penawar
Terluka ditusuk duri cinta
Hanya dia… cuma dia
Yang kan mampu menyembuhnya
Dan terus aku
Terus berdoa
(Hanya dia membawa bahagia)
Dengan KuasaMu
Mataku memandang
Sepenuh sayang
Dia tercinta
Dengan KuasaMu
Pastiku diseru
Dan kan menyatu
Di ambang cinta
Lirik Nasyid The Zikr – Sketsa Kehidupan
>>>>>>Lirik Nasyid The Zikr – Sketsa Kehidupan>>>>>>>
Kesenangan yang datang tak akan selamanya
Begitulah selepas susah ada kesenangan
Seperti selepas malam datangnya siang
Oleh itu waktu senang jangan lupa daratan
Gunakan kesempatan untuk kebaikan
Sebelum segalanya terlepas dari genggaman
Kelak menyesal nanti tak berkesudahan
Apa guna sesalan hanya menekan jiwa
Jangan difikir derita akan berpanjangan
Kelak akan membawa putus asa pada tuhan
Ingatlah biasanya kabus tak berpanjangan
Setelah kabus berlalu pasti cerah kembali
Ujian adalah tarbiyah dari Allah
Apakah kita kan sabar ataupun sebaliknya
Kesenangan yang datang selepas kesusahan
Semuanya adalah nikmat dari tuhan
Kesenangan yang datang tak akan selamanya
Begitulah selepas susah ada kesenangan
Seperti selepas malam datangnya siang
Oleh itu waktu senang jangan lupa daratan
Gunakan kesempatan untuk kebaikan
Sebelum segalanya terlepas dari genggaman
Kelak menyesal nanti tak berkesudahan
Apa guna sesalan hanya menekan jiwa
Jangan difikir derita akan berpanjangan
Kelak akan membawa putus asa pada tuhan
Ingatlah biasanya kabus tak berpanjangan
Setelah kabus berlalu pasti cerah kembali
Ujian adalah tarbiyah dari Allah
Apakah kita kan sabar ataupun sebaliknya
Kesenangan yang datang selepas kesusahan
Semuanya adalah nikmat dari tuhan
Lirik Nasyid Fursan – Keinsafan Diri
>>>>>Lirik Nasyid Fursan - Keinsafasan Diri>>>>>
Disaat yang sepi ini
Ku duduk seorang diri
Memohon keampunan dari Ilahi
Bak lautan bergelombang
Siang malam pagi juga petang
Mengharapkan ketenangan
Dari Tuhan yang Esa
Betapa rimbunnya dosaku
Semua terlakar dilembah usiaku
Salah dan silap dimasa yang lalu
Kini ku sesali
Ku tidak layak ke syurgaMU
Namun tak sanggup ke nerakaMU
Ku tunduk sujud merendah diri
Kembali padaMu
Ku tetap setia
PadaMu oh Tuhanku
Akan ku patuhi segala
SuruhanMu
Akan ku jauhi
Segala laranganMu
Itulah tanda cinta
Cinta Ilahi
Disaat yang sepi ini
Ku duduk seorang diri
Memohon keampunan dari Ilahi
Bak lautan bergelombang
Siang malam pagi juga petang
Mengharapkan ketenangan
Dari Tuhan yang Esa
Betapa rimbunnya dosaku
Semua terlakar dilembah usiaku
Salah dan silap dimasa yang lalu
Kini ku sesali
Ku tidak layak ke syurgaMU
Namun tak sanggup ke nerakaMU
Ku tunduk sujud merendah diri
Kembali padaMu
Ku tetap setia
PadaMu oh Tuhanku
Akan ku patuhi segala
SuruhanMu
Akan ku jauhi
Segala laranganMu
Itulah tanda cinta
Cinta Ilahi
Langganan:
Postingan (Atom)