Bismillaahirrahmaanirrahiim
Seorang anak memberitahu ibunya kalau segala sesuatu tidak berjalan seperti yang dia harapkan. Dia mendapatkan nilai jelek dalam raport dan sahabat terbaiknya pindah ke luar kota. Saat itu ibunya sedang membuat kue,dan menawarkan apakah anaknya mau mencicipinya, dan dengan senang hati dia berkata, "Tentu saja, I love your cake." "Nih, cicipi mentega ini," kata ibunya menawarkan. "Yaiks," ujar anaknya. "Bagaimana dgn telur mentah?" "You're kidding me,Mom." "Mau coba tepung terigu atau baking soda?"
"Astaga... Mom,semua itu menjijikkan." Lalu ibunya menjawab, "Ya,semua itu memang kelihatannya tidak enak jika dilihat satu per satu. Tapi jika dicampur jd satu melalui satu proses yg benar, akan menjadi kue yg enak." Begitulah cara Allah mengajari kita. Begitu perlahan, indah... Lalui saja semua yang dihadapkan-Nya pada kita. Kelak akan indah pada masanya...
Ketahuilah sahabat, Allah beri kita masalah, karena Allah ingin menyempurnakan hidup kita. Dengan masalah, menjadikan kita lebih bijak untuk meniti tangga selanjutnya. Bukankah di setiap problema ada begitu banyak hikmah yang perlu kita gali secara mendalam? Ada kebaikan dan kemuliaan? Carilah luas padang ilmu-Nya. Jumpailah kesyukuran di sana. Masuklah bersama bait-bait kerinduan dalam dekapanNya. Nikmati sejuk keikhlasan atas ketetapan-Nya untuk dirimu. Bertemanlah dengan teman kesabaran yang membimbingmu menjadi perkasa. Teguklah kesegaran wudhu untuk persembahan munajat terbaikmu kepadaNya. Karena Allah cinta, teman, Ia ingin engkau menikmati jumpa malammu untukNya. Ingin juga ia mendengar khusyuk penghambaanmu, do'amu, kesedihanmu, dan asamu.Pula suara merdumu saat membaca kitabNya yang kariim. Sunguh Allah sayang kamu, sahabatku! Percayalah...
Ah ya, mungkin dirimu turut membandingkan kebahagiaan yang kau rasa dengan orang di sekitarmu. "Kenapa mereka yang ikhtiarnya sedikit, do'anya sedikit, ibadahnya sedikit Engkau beri kenikmatan yang lebih baik Allah?" Eiitt... Dengarlah analogi ini. Jika di persimpangan jalan kau bertemu dengan seorang pengamen bersuara cempreng, apa yang kau lakukan? Seorang teman menjawab, "aku akan memberinya uang agar pengamen tersebut segera pergi". Bukankah lain halnya jika pengamen yang kita temui bersuara merdu. Tentu saja kita akan ikut asik menikmati hingga akhir lagu dan baru memberinya sejumlah koin. Nah, begitulah. Allah ingin agar kita terus berlama-lama merasakan kelezatan penghambaan kita kepada-Nya. Kelak, tunggulah saat terbaik yang telah ia persiapkan untukmu... Selamat menjemput rencana indah dari Kekasih yang Maha Kasih...
Engkau yang rindu untuk dirindukan, dengarlah ini … Namamu akan menjadi suara yang merdu di telinga sesamamu, jika engkau menyebut nama sesamamu dengan penghormatan dan kasih sayang. Sesamamu rindu mendengar suaramu, jika yang kau katakanadalah yang baik tentang dan bagi mereka, dan engkau mengatakannya dengan kelembutan yang kau pantaskan bagi bayi yang baru kau terima dari Tuhan.
Mereka rindu melihat wajahmu, jika engkau menghiasinya dengan senyum yang mewakili keluasan hatimu untuk menerima kekurangan dan merayakan kehebatan mereka. Mereka rindu menggenggam erat tanganmu, jika sentuhanmu meneruskan doa dari hatimu ke hati sesamamu. Dan sesamamu merindukan kehadiranmu, jika engkau membantu mereka berdamai dengan masa lalu mereka, mensyukuri hidup mereka hari ini, dan bersemangat menyambut kemungkinan baik mereka di masa depan. Jika itu semua yang kau ikhlaskan menjadi kualitas dirimu, maka itulah yang juga dirindukan oleh Tuhanmu - agar engkau menjadi rahmat bagi sesamamu. Dengannya, engkau menjadi sebaik-baik manusia, yang menjadi hadiah Tuhan bagi kebahagiaan sesamamu dan pelestarian keindahan alam. Aamiin
Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya... Referensi Lainnya : http://kembanganggrek2.blogspot.com/
Kamis, 26 April 2012
... HAKIKAT PERNIKAHAN ...
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Ada banyak alasan manusia yang membuat dasar dari hakikat pernikahan, hakikat yang seperti apakah yang paling membahagiakan? coba kita lihat…dan manakah pilihan kita???
Jika hakikat pernikahan adalah karena SEX, maka pasangan rajin bertengkar jika servis di kamar tidur tidak memuaskan ....
Jika hakikat pernikahan adalah karena HARTA, maka pasangan bakal bubar jika bangkrut ....
Jika hakikat pernikahan adalah karena BEAUTY/BODY, pasangan bakal lari jika rambut beruban dan muka keriput atau badan jadi gendut ....
Jika hakikat pernikahan adalah karena ANAK, maka pasangan akan cari alasan untuk pergi jika buah hati (anak) tidak hadir ....
Jika hakikat pernikahan adalah karena KEPRIBADIAN, pasangan akan lari jika orang berubah tingkah lakunya ...
Jika hakikat pernikahan adalah karena CINTA, hati manusia itu tidak tetap dan mudah terpikat pada hal-hal yang lebih baik, lagipula manusia yang dicintai pasti MATI / PERGI ....
Jika hakikat pernikahan adalah karena IBADAH kepada ALLAH, sesungguhnya ALLAH itu KEKAL dan MAHA PEMBERI HIDUP kpd makhlukNYA. Dan ALLAH mencintai hambaNYA melebihi seorang ibu mencintai bayinya. Maka tak ada alasan apapun didunia yang dapat meretakkan rumah tangga kecuali jika pasangan mendurhakai ALLAH ....
Kamis, 19 April 2012
Hawari - Usah kau sedih
Apa yang kau sedihkan Kawanku
Kita lahir dan matipun sendiri
Ayah, Ibu, Anak dan Istrimu
Begitu juga kawan2mu
Hanyalah sekadar Hiasan
Suatu saat kan kita tinggalkan
Atau mereka yang tinggalkan kita
Sudah-sudahlah jangan biarkan
Dirimu terlena tipu dayanya
Jangan-janganlah kau menggantungkan
Harapan pada manusia
Pasti-pastilah hanya kecewa
Bila kau berharap pada manusia
Ingat-ingatlah harapan yang agung
Hanyalah Alloh semata
Harapan suci... Harapan Murni
Kita lahir dan matipun sendiri
Ayah, Ibu, Anak dan Istrimu
Begitu juga kawan2mu
Hanyalah sekadar Hiasan
Suatu saat kan kita tinggalkan
Atau mereka yang tinggalkan kita
Sudah-sudahlah jangan biarkan
Dirimu terlena tipu dayanya
Jangan-janganlah kau menggantungkan
Harapan pada manusia
Pasti-pastilah hanya kecewa
Bila kau berharap pada manusia
Ingat-ingatlah harapan yang agung
Hanyalah Alloh semata
Harapan suci... Harapan Murni
Sabtu, 14 April 2012
Dzikir Membersihkan Hati
Membersihkan hati dan menolak kehendak hawa nafsu yang keji itu fardlu ‘ain hukumnya. Akan tetapi, membersihkan hati itu sangat sukar karena penyakit hati (illat-illat) itu tidak terlihat oleh mata tetapi dapat ditangkap dengan hati. Untuk menandingi illat-illat tersebut harus ada Nur yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera tetapi tertangkap oleh hati. Dengan Nur tersebut keluarlah manusia dari gelap gulita ke terang benderang dengan izin Tuhannya.
Cara kaum Sufi membuang penyakit hati tersebut adalah dengan riyadhah dan latihan-latihan yang antara lain meliputi bertaubat, membersihkan Tauhid, taqarrub kepada Allah, mengikuti Sunnah Nabi, memperbanyak ibadah, qiyamul lail, tidak memakan/meminum makanan/minuman yang haram, tidak menghadiri tempat yang menambah nyala api hawa nafsu, tidak melihat pemandangan yang haram, dan menahan diri dari ajakan syahwat. Riyadhah dan latihan khusus kaum Sufi untuk membersihkan hati adalah dengan DZIKRULLAH, berdzikir dengan menyebut nama Allah. Hal ini dilandaskan pada Firman-firman Allah SWT dalam Al-Qur’an seperti: “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu; dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni’mat)- Ku.” (Al-Baqarah 152), “Wahai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak- banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang”, “Adapun orang laki-laki yang banyak berdzikrullah, demikian juga orang-orang wanita, disedikan Allah baginya ampunan dan pahala yang besar” (Al-Ahzab 35), dan “(yaitu) orang-orang yang beriman dan dan hati mereka menjadi tenteram dengan dzikrullah. Ingatlah hanya dengan dzikrullah hati menjadi tenang” (Ar-Ra’d 28).
Landasan lain yang digunakan kaum Sufi adalah sabda-sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi: “Bahwasanya hati itu itu kotor seperti besi yang berkarat dan pembersihnya adalah Dzikrullah”, “Bagi setiap sesuatu ada alat pembersihnya, dan alat pembersih hati adalah “DZIKRULLAH”, dan “Jauhkanlah Syaithanmu itu dengan ucapan ‘LAA ILAAHA ILLALLAH, MUHAMMADUR RASULULLAH’, karena syaithan itu kesakitan dengan ucapan kalimat tersebut, sebagaimana kesakitan unta salah seorang kamu sebab banyaknya penunggang dan banjirnya muatan diatasnya”, “Dzikir kepada Allah SWT, jadi benteng dari godaan syaithan”, dan “Allah berfirman ‘LAA ILAAHA ILLALLAH adalah bentengKu. Barang siapa mengucapkannya, masuklah ia kedalam bentengKu. Dan barang siapa masuk ke dalam bentengku, maka amanlah ia daripada azabKu. (Hadist Qudsi).”
Pengertian umum dzikir adalah mengingat Allah; dengan demikian, setiap ibadah (baik yang fardlu maupun sunnat) seperti sholat, zakat, puasa, haji, baca Qur’an, da’wah, belajar, berusaha, dll yang dilakukan semata atas nama Allah atau dengan mengingat Allah adalah dzikir. Akan tetapi disamping melaksanakan hal-hal tersebut, kaum Sufi melaksanakan Thariqat-dzikir secara khusus yang merupakan cara pembersihan ruh pada sisi Allah (hati) secara Sufi, yaitu dengan menyebut LAILAA HA ILLALLAH atau ALLAH baik sendiri-sendiri maupun berjamaah dengan “cara tertentu.”
Penulis tidak dapat menyampaikan metode Dzikrullah tersebut oleh karena hanya Guru Sufi yang mursyid dan murid-muridnya yang telah diberi “ijazah”lah yang berwenang mengajarkan metode Tha- riqat-dzikir tersebut. Yang dapat penulis sampaikan adalah bahwa para guru Sufi mengajar murid-muridnya mula-mula berdzikir dengan lidah (dzikir zahar, dzikir dengan suara keras), kemudian meningkat secara teratur kedzikir hati (dzikir khofi, dzikir yang tidak bersuara karena didalam hati) yang awalnya disengajakan kemudian menjadi kebiasaan, lantas meningkat lagi ke dzikir Sirri (dzikir di dalam hatinya hati). Hamba Allah yang sudah mampu berdzikir sirri ini tidak akan pernah terputus dzikirnya meskipun ia terlupa berdzikir. Sementara itu, sang guru pun membantu muridnya yang sedang dalam keadaan salik untuk menundukkan dan mengalahkan hawa nafsunya.
Ulama-ulama Sufi berkata: “Apabila murid-murid mengucapkan dzikir LAA ILAAHA ILLALLAH dengan memusatkan perhatiannya secara bulat kepadaNya, maka terbuka segala tingkat ajaran Thariqat dengan cepat, yang kadang-kadang terasa dalam tempo satu jam, yang tidak dapat dihasilkan dengan ucapan kalimat lain dalam tempo satu bulan atau lebih.”
Dengan berdzikir yang dilakukan secara khusyu’ dengan bimbingan Guru Sufi yang mursyid, murid dapat membersihkan cermin hatinya dari sifat-sifat yang rendah secara dikit demi sedikit. Dalam masa itu, menyesallah sang murid atas dosa-dosa yang dilakukannya sehingga ia mencucurkan air mata dan berkehendak memperbaiki tingkah lakunya. Ia tidak rela untuk berada lagi dalam kelupaan dan kemaksiatan dengan mengikuti hawa nafsunya. Ia bertobat dan minta ampun dan mengikuti petunjuk Tuhannya. Maka cermin hatinyapun mulai dapat menerima dan memancarkan Nur Illahi yang kemudian merasuk keseluruh tubuhnya dan mempengaruhi segala ucapan, tingkah laku, dan perbuatannya dengan segala keutamaan.
Sumber: Jalan Menuju Allah dalam Konsep Tasawuf Bagian 3 dalam Forkum Provinsi Luwu Raya
Cara kaum Sufi membuang penyakit hati tersebut adalah dengan riyadhah dan latihan-latihan yang antara lain meliputi bertaubat, membersihkan Tauhid, taqarrub kepada Allah, mengikuti Sunnah Nabi, memperbanyak ibadah, qiyamul lail, tidak memakan/meminum makanan/minuman yang haram, tidak menghadiri tempat yang menambah nyala api hawa nafsu, tidak melihat pemandangan yang haram, dan menahan diri dari ajakan syahwat. Riyadhah dan latihan khusus kaum Sufi untuk membersihkan hati adalah dengan DZIKRULLAH, berdzikir dengan menyebut nama Allah. Hal ini dilandaskan pada Firman-firman Allah SWT dalam Al-Qur’an seperti: “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu; dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni’mat)- Ku.” (Al-Baqarah 152), “Wahai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak- banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang”, “Adapun orang laki-laki yang banyak berdzikrullah, demikian juga orang-orang wanita, disedikan Allah baginya ampunan dan pahala yang besar” (Al-Ahzab 35), dan “(yaitu) orang-orang yang beriman dan dan hati mereka menjadi tenteram dengan dzikrullah. Ingatlah hanya dengan dzikrullah hati menjadi tenang” (Ar-Ra’d 28).
Landasan lain yang digunakan kaum Sufi adalah sabda-sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi: “Bahwasanya hati itu itu kotor seperti besi yang berkarat dan pembersihnya adalah Dzikrullah”, “Bagi setiap sesuatu ada alat pembersihnya, dan alat pembersih hati adalah “DZIKRULLAH”, dan “Jauhkanlah Syaithanmu itu dengan ucapan ‘LAA ILAAHA ILLALLAH, MUHAMMADUR RASULULLAH’, karena syaithan itu kesakitan dengan ucapan kalimat tersebut, sebagaimana kesakitan unta salah seorang kamu sebab banyaknya penunggang dan banjirnya muatan diatasnya”, “Dzikir kepada Allah SWT, jadi benteng dari godaan syaithan”, dan “Allah berfirman ‘LAA ILAAHA ILLALLAH adalah bentengKu. Barang siapa mengucapkannya, masuklah ia kedalam bentengKu. Dan barang siapa masuk ke dalam bentengku, maka amanlah ia daripada azabKu. (Hadist Qudsi).”
Pengertian umum dzikir adalah mengingat Allah; dengan demikian, setiap ibadah (baik yang fardlu maupun sunnat) seperti sholat, zakat, puasa, haji, baca Qur’an, da’wah, belajar, berusaha, dll yang dilakukan semata atas nama Allah atau dengan mengingat Allah adalah dzikir. Akan tetapi disamping melaksanakan hal-hal tersebut, kaum Sufi melaksanakan Thariqat-dzikir secara khusus yang merupakan cara pembersihan ruh pada sisi Allah (hati) secara Sufi, yaitu dengan menyebut LAILAA HA ILLALLAH atau ALLAH baik sendiri-sendiri maupun berjamaah dengan “cara tertentu.”
Penulis tidak dapat menyampaikan metode Dzikrullah tersebut oleh karena hanya Guru Sufi yang mursyid dan murid-muridnya yang telah diberi “ijazah”lah yang berwenang mengajarkan metode Tha- riqat-dzikir tersebut. Yang dapat penulis sampaikan adalah bahwa para guru Sufi mengajar murid-muridnya mula-mula berdzikir dengan lidah (dzikir zahar, dzikir dengan suara keras), kemudian meningkat secara teratur kedzikir hati (dzikir khofi, dzikir yang tidak bersuara karena didalam hati) yang awalnya disengajakan kemudian menjadi kebiasaan, lantas meningkat lagi ke dzikir Sirri (dzikir di dalam hatinya hati). Hamba Allah yang sudah mampu berdzikir sirri ini tidak akan pernah terputus dzikirnya meskipun ia terlupa berdzikir. Sementara itu, sang guru pun membantu muridnya yang sedang dalam keadaan salik untuk menundukkan dan mengalahkan hawa nafsunya.
Ulama-ulama Sufi berkata: “Apabila murid-murid mengucapkan dzikir LAA ILAAHA ILLALLAH dengan memusatkan perhatiannya secara bulat kepadaNya, maka terbuka segala tingkat ajaran Thariqat dengan cepat, yang kadang-kadang terasa dalam tempo satu jam, yang tidak dapat dihasilkan dengan ucapan kalimat lain dalam tempo satu bulan atau lebih.”
Dengan berdzikir yang dilakukan secara khusyu’ dengan bimbingan Guru Sufi yang mursyid, murid dapat membersihkan cermin hatinya dari sifat-sifat yang rendah secara dikit demi sedikit. Dalam masa itu, menyesallah sang murid atas dosa-dosa yang dilakukannya sehingga ia mencucurkan air mata dan berkehendak memperbaiki tingkah lakunya. Ia tidak rela untuk berada lagi dalam kelupaan dan kemaksiatan dengan mengikuti hawa nafsunya. Ia bertobat dan minta ampun dan mengikuti petunjuk Tuhannya. Maka cermin hatinyapun mulai dapat menerima dan memancarkan Nur Illahi yang kemudian merasuk keseluruh tubuhnya dan mempengaruhi segala ucapan, tingkah laku, dan perbuatannya dengan segala keutamaan.
Sumber: Jalan Menuju Allah dalam Konsep Tasawuf Bagian 3 dalam Forkum Provinsi Luwu Raya
Sabtu, 07 April 2012
Tulang rusuk Adam yang hilang
biarlah dia yang akan mencarinya sendiri..
Tunggu dan bersabarlah duhai hawa..
Tak perlu kau yang mencari Adam...
Karena kau tetap tulang rusuknya yang hilang..
Dia kan datang mencarimu dan mengambilmu suatu hari nanti...
Yang kau usahakan wahai Hawa hanyalah
''Berdo'a agar adam yang datang adalah..
Adam yang Beragama..Beriman..dan memiliki Akhlaq yang baik..''
Yang dapat membimbing mu ke jalan yang lurus untuk ke syurga-Nya...
Tunggu dan bersabarlah duhai hawa..
Tak perlu kau yang mencari Adam...
Karena kau tetap tulang rusuknya yang hilang..
Dia kan datang mencarimu dan mengambilmu suatu hari nanti...
Yang kau usahakan wahai Hawa hanyalah
''Berdo'a agar adam yang datang adalah..
Adam yang Beragama..Beriman..dan memiliki Akhlaq yang baik..''
Yang dapat membimbing mu ke jalan yang lurus untuk ke syurga-Nya...
Jangan Pernah Kau Salahkan Cinta
Mulai hari ini, jangan pernah kau salahkan cinta, jangan pula kau salahkan waktu.
Karena semua itu adalah sebuah proses kehidupan yang harus kita lewati bersama
Engkau juga jangan salahkan pertemuan itu. Apalagi mempertanyakan mengapa semua harus berakhir, sekali lagi aku katakan itu semua adalah sebuah proses kehidupan yang berlaku pada semua orang.
Tanpa itu semua kita tidak akan dapat merasakan indahnya sebuah cinta yang sebenarnya. Dan bila kita pernah mengalami sakitnya kehilangan sebuah cinta. Kita akan mencoba berusaha untuk menjaga cinta dengan kekuatan yang kita miliki. Agar cinta ini tidak pernah hilang untuk kedua kalinya.
Simpanlah apa yang pernah ia berikan, dan jangan pernah engkau sebutkan lagi. Karena bila engkau sebut, maka sakitnya cinta itu akan terasa semakin dalam. Engkau seperti melayang tak berpegangan. Engkau akan seperti orang yang kalah dalam sebuah pertandingan. Ingatlah itu sayang.
Engkau tidak sendirian. Selain engkau juga ada yang pernah didera oleh cinta. Batinnya merasa tersiksa. Hatinya hancur dalam sebuah kepingan yang berserakan. Tertipu oleh indahnya sebuah fatamorgana yang menjanjikan sebuah angin kebahagiaan.
Jadilah seorang yang tegar! Mampu menantang datangnya sang ombak. Jangan pernah kau terjebak dengan balutan kenangan yang memabukan. Tak selamanya air matamu itu selalu kau jatuhkan setiap kau ingat kata-kata manisnya. Tak selamanya batinmu remuk setiap kali kau mengingat lembaran-lembaran asmaramu yang telah usang. Engau bukanlah seorang pecundang, tetapi kau seorang pejuang sejati.
Ingat! Jangan pernah kau salahkan cinta. Karena cinta tak pernah bersalah. Cinta adalah anugerah dari Tuhan yang harus di pelihara dengan sebaik-baiknya.
Karena semua itu adalah sebuah proses kehidupan yang harus kita lewati bersama
Engkau juga jangan salahkan pertemuan itu. Apalagi mempertanyakan mengapa semua harus berakhir, sekali lagi aku katakan itu semua adalah sebuah proses kehidupan yang berlaku pada semua orang.
Tanpa itu semua kita tidak akan dapat merasakan indahnya sebuah cinta yang sebenarnya. Dan bila kita pernah mengalami sakitnya kehilangan sebuah cinta. Kita akan mencoba berusaha untuk menjaga cinta dengan kekuatan yang kita miliki. Agar cinta ini tidak pernah hilang untuk kedua kalinya.
Simpanlah apa yang pernah ia berikan, dan jangan pernah engkau sebutkan lagi. Karena bila engkau sebut, maka sakitnya cinta itu akan terasa semakin dalam. Engkau seperti melayang tak berpegangan. Engkau akan seperti orang yang kalah dalam sebuah pertandingan. Ingatlah itu sayang.
Engkau tidak sendirian. Selain engkau juga ada yang pernah didera oleh cinta. Batinnya merasa tersiksa. Hatinya hancur dalam sebuah kepingan yang berserakan. Tertipu oleh indahnya sebuah fatamorgana yang menjanjikan sebuah angin kebahagiaan.
Jadilah seorang yang tegar! Mampu menantang datangnya sang ombak. Jangan pernah kau terjebak dengan balutan kenangan yang memabukan. Tak selamanya air matamu itu selalu kau jatuhkan setiap kau ingat kata-kata manisnya. Tak selamanya batinmu remuk setiap kali kau mengingat lembaran-lembaran asmaramu yang telah usang. Engau bukanlah seorang pecundang, tetapi kau seorang pejuang sejati.
Ingat! Jangan pernah kau salahkan cinta. Karena cinta tak pernah bersalah. Cinta adalah anugerah dari Tuhan yang harus di pelihara dengan sebaik-baiknya.
Langganan:
Postingan (Atom)