Kamis, 14 Juni 2012

Bencana yang tiada akhirnya

KAPANKAH BENCANA INI AKAN BERAKHIR ?

Pernahkah Anda jatuh ke tempat yang paling dalam hingga Anda sendiri tak yakin dapat bangkit kembali ? Pernahkah Anda kecewa karena semua orang terdekat pergi meninggalkan di saat Anda sedang berada dalam kemalangan? Pernahkah Anda marah karena teman-teman Anda hanya hadir di saat suka? Di saat Anda tertimpa bencana, mereka justru menganggap Anda menderita penyakit yang menular dan menceritakan keburukan-keburukan Anda di belakang? Pernahkah Anda merasa sendiri, kedinginan, dan ketakutan, bagaikan bayi telanjang yang rindu akan dekapan hangat orang tuanya? Pernahkah Anda tidur meringkuk di pojok ruangan sambil menangis dan tak yakin dapat menghadapi hari esok? Pernahkah Anda selalu berdoa namun dunia seakan terus menekan dada Anda hingga terasa sesak kehabisan nafas? Di saat itulah titik terendah dalam hidup Anda, sekaligus dapat menjadi titik balik dari keimanan Anda.

Hal-hal seperti itulah yang pernah penulis alami saat mengalami musibah yang teramat berat.

Tapi cobalah lihat bagaimana Allah menciptakan alam di sekeliling kita. Perhatikan bagaimana matahari selalu mengitari bumi dan malam menggantikan siang. Mereka selalu tepat waktu. Allah selalu tepat waktu. Malam akan digantikan oleh siang, demikian pula musibah pun selalu ada akhirnya.

Bagaimana mungkin kita memohon munculnya Matahari disaat malam tiba? Atau memohon munculnya Rembulan di saat Matahari sedang tinggi-tinginya? Bagaimana mungkin Allah mengabulkan doa yang tidak sesuai dengan ketetapan-Nya?

Setiap kejadian selalu ada waktunya, dan musibah selalu ada akhirnya. Semuanya akan datang dan berakhir di waktu yang tepat. Tidak dapat dimajukan atau dimundurkan sebagaimana malam akan digantikan oleh siang.

Kita sering terbuai oleh berbagai cerita indah di media cetak ataupun elektronik tentang seseorang yang mengalami musibah kemudian mendapatkan mukjizat sehingga musibahnya segera berakhir dengan cepat. Bahkan dalam hitungan menit. Kemudian kita pun berharap mukjizat tersebut menjadi kenyataan kepada diri kita. Lalu kita berdoa agar semua kesulitan kita diangkat secepatnya. Namun apa yang terjadi bila Allah menangguhkan doa kita? apakah kita merasa kecewa kepada-Nya?

Bila memang sudah takdirnya musibah itu berakhir maka tentu akan berakhir. Sebagaimana fajar akan menggantikan malam. Bila belum saatnya, maka kita tak dapat memajukannya atau memundurkannya. Sebagaimana kita memohon rembulan di saat matahari sedang berada di tinggi langit. Adalah sifat manusia yang menginginkan segala sesuatu terjadi dengan cepat dengan tergesa-gesa. Sebagaimana kita menghendaki harta besar dengan waktu yang cepat, dan musibah berupa kesulitan untuk berakhir dengan cepat pula.

Dan manusia berdoa untuk kejahatan sebagaimana ia berdoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa. (Q.S.17/ Al Israa’: 11)

Mukjizat sesungguhnya terjadi bila kita tetap bersabar kepada Allah SWT. (lihat Kaizen Sabar). Bila hari ini belum dikabulkan, teruslah berusaha, bersabar, dan berdoa. Bila minggu ini belum dikabulkan, bila bulan depan belum dikabulkan, bila tahun depan belum dikabulkan, teruslah berusaha hingga kau berhasil. Keberhasilan yang sesungguhnya bukan terletak pada seberapa besar harta atau keinginan yang dapat kau raih. Namun keberhasilan yang sesungguhnya adalah bila kita berhasil mengalahkan diri kita sendiri dan berjuang hanya dan karena Allah SWT. Berjuanglah untuk membuktikan bahwa Anda dapat lulus dari ujian-Nya, berjuanglah untuk membuktikan bahwa Anda tidak putus asa untuk selalu mengharap Ridho-Nya.

Janganlah merasa bosan untuk berjuang, berdoa dan bersabar. Sehari, seminggu, sebulan, setahun, sampai maut memisahkan raga kita. Jangan pernah salahkan Allah bila Dia menunda doamu. Karena walaupun Anda tidak mendapatkan balasan di dunia atas apa yang Anda minta dalam doa, Anda tetap tidak akan rugi. Selalu ingatlah atas pahala bagi Anda di akhirat atas doa-doa yang tidak dikabulkan di dunia, insya Allah Anda akan merasa terhibur. Ingatlah atas keabadian di surga dan kefanaan di dunia. Ingatlah bahwa dunia selalu menjadi penjara bagi kaum mukmin dan surga bagi si kafir. Dunia adalah tempat dimana Anda tak dapat memilikinya. Dunia penuh tipu daya dan hanya permainan belaka.(http://mutiaradibalikmusibah.blogspot.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar